Helo Indonesia

Dampak Gangguan PDN, Imigrasi dan Lembaga Pendidikan Paling Banyak Terimbas, Para Diaspora Siap-siap Dideportasi

M. Haikal - Nasional
Jumat, 28 Juni 2024 22:06
    Bagikan  
Pembuatan Paspor
Foto: Heloindonesia

Pembuatan Paspor - Salah satu ruangan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Tangerang I Non TPI.

HELOINDONESIA.COM - Seorang netizen Bernama Ardianto Satriawan, pemilik X @ardisatriawan membuat penelitian terhadap dampak dari gangguan Pusat Data Nasional (PDN) yang dihack manusia yang tak bertanggungjawab.

Dalam utas yang dibuat pada Jumat (28/6/2024), dia memaparkan berbagai dampak gangguan PDN dari yang bersumber dari berbagai pemberitaan dan kabar di sosial media, lebih update di antaranya:

Pertama, di Lembaga imigrasi ada ribuan paspor belum bisa tercetak.

"Layanan percepatan paspor dan pengambilan paspor pun belum bisa dilayani," paparnya.

Baca juga: Pj. Gubernur Lampung Berikan Sanksi Tegas Bagi ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Jika Terbukti Melakukan Judi Online.

Kedua, buat para diaspora, kalau sial banget paspor expired sekarang pas residensi mau abis.

"Untuk perpanjang residensi perlu paspor, gak ada residensi, siap-siap kena deportasi," tambahnya.

Ketiga, data sekitar 800 ribu penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) raib.

"Ironisnya, gak ada backupnya," tambahnya.

Keempat, pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia terpaksa mundur yakni beasiswa untuk dosen ke Luar Negeri (LN).

"Padahal jadwal mulai kuliah di LN tidak mundur," ujarnya.

Baca juga: Beli Saldo PayPal Tanpa Potongan Hanya di Payor.Id

Kelima, masih terkait BPI, kemungkinan bagi penerima beasiswa akan terlambat cair.

"Bayangkan hidup di luar negeri dengan living cost beberapa kali lipat, lalu terlambat cair," katanya.

Keenam, Aplikasi Srikandi untuk pengarsipan nasional masih belum bisa diakses.

Ketujuh, verifikasi data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di berbagai daerah terganggu.

Kedelapan, sertifikasi halal UMKM terhambat karena portal http://ptsp.halal.go.id mati.

Kesembilan, cek NISN siswa gak bisa, padahal perlu untuk verifikasi data mahasiswa baru.

Kesepuluh, data hilang di 282 kementrian, yang punya backupnya cuma 44 kementrian.

Kesebelas, surat menyurat di berbagai pemkot dilakukan secara manual.

Baca juga: Bikin Merinding Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tergantung di Flyover Cimindi: Antarkan Saya!

Keduabelas, jamaah umrah terancam gagal berangkat ke tanah suci karena masalah paspor dan visa.

Ketigabelas, antrean panjang di imigrasi bandara karena ditangani secara manual oleh petugas.

Keempatbelas, yang mau daftar KIPK untuk jalur mandiri gak bisa sinkronisasi data.

Kelimabelas, pengajuan jenjang jabatan akademik untuk PTS lewat http://elkite-lldikti3.kemdikbud.go.id sedang ditutup dari tanggal 20 Juni.

Keenambelas, registrasi NPWP kena dampak.

Baca juga: STY Menjadi Satu-satunya Pelatih Timnas yang Dikontrak Selama 8 Tahun

Ketujuhbelas, WNA yang baru mulai bekerja di Indonesia gak bisa bikin NPWP karena terkait imigrasi

Kedelapanbelas, website otorita Ibukota Nusantara (IKN) sempat mengalami gangguan karena gangguan PDN.

Kesembilanbelas, Dapodik (data pokok pendidikan) masih belum bisa diakses sampai sekarang.