Helo Indonesia

Musa Ahmad Gerus Citra, Golkar Evaluasi Bacabup Lamteng Itu

Herman Batin Mangku - Nasional -> Politik
Minggu, 30 Juni 2024 07:36
    Bagikan  
GOLKAR
Helo Lampung

GOLKAR - Ismet Roni dan Musa Ahmad (Kolase Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM – Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Lampung H. Ismet Roni, SH, MH mengatakan partainya kecewa terhadap berbagai masalah hukum yang menyeret kadernya: Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad.

Bakal Calon Bupati Tulangbawang itu khawatir masalah hukum yang dihadapi Musa Ahmad yang merupakan bacabup Lamteng 2024 mengganggu citra Partai Golkar jelang Pemilu 2024. "Menggerus kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar," katanya.

Ismet Rony mengatakan PD Partai Golkar Lampung akan segera memanggil dan mengklarifikasi masalah-masalah petahana bupati setempat sekaligus ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Lamteng tersebut.

"Jujur, kami kecewa, banyak laporan pengaduan masyarakat yang masuk,” ujar Ismet Roni kepada Helo Indonesia, Sabtu (29/6/2024). Hasil klarifikasi acuan untuk partai mengambil langkah evaluasi dan lain-lain, ujarnya.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie, SH, MH juga mengungkapkan kekecewaan terhadap Musa Ahmad yang terseret kasus dugaan tipu gelap proyek bernilai miliaran rupiah.

Kamis malam (27/6/2024), penyidik Polres Metro menyambut Musa Ahmad begitu turun pesawat dari Arab Saudi di Bandara Soekarno Hatta. Bupati Lampung Tengah itu dijemput kepolisian terkait dugaan pengkondisian proyek.

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Iptu Rosali, penjemputan karena Musa Ahmad sudah dua kali mangkir panggilan penyidik. Kata dia, pemeriksaan yang dilakukan penyidik itu untuk memenuhi P19 kejaksaan.

Awalnya, penyidik ingin memerikasanya sebagai saksi di Polres Bandara Soekarno Hatta. Adanya pertimbangan lain, petugas kemudian meminta keterangan Musa Ahmad di Polsek Gambir.

Sopian Sitepu, kuasa Hukum Musa Ahmad membenarkan pemeriksaan terhada kliennya. Menurut dia, Musa Ahmad bersedia memberikan keterangan untuk memperlancar tugas penyidik.

Kasus ini berawal dari diduga broker proyek bernama Erwin oleh Polres Metro. Dari mulutnya, penyidik mendapatkan nama yang menyuruhnya, yakni Musa Ahmad.

Dalam pemeriksaan dari penyidik Polres Metro itu terungkap apabila Erwin diduga adalah suruhan Musa Ahmad untuk mencari kontraktor yang akan mengerjakan proyek. (HBM)

 -