Helo Indonesia

Napak Tilas Ketum PWI ke Museum Perjuangan Pers, Rumah Wartawan Senior TW Muhammad

M. Haikal - Ragam -> Traveling
Minggu, 2 Juni 2024 10:57
    Bagikan  
Museum Pers
Foto: Heloindonesia

Museum Pers - Ketua Umum PWI Hendry CH Bangun saat berkunjung ke Museum Perjuangan Pers, rumah wartawan senior TW Muhammad.

Jika Anda seorang jurnalis dan sedang traveling ke Sumatera Utara atau tepatnya di Medan, wajib mampir ke Museum Perjuangan Pers.Berikut napak tilas Ketua Umum PWI Pusat Hendry CH Bangun saat berkunjung ke tempat ini.

Sejak berangkat dari Kualanamu, jalan di beberapa titik tersendat karena pelebaran jalan, sekitar pukul 16.00 kembali ke Medan. 

Menuju Payung, lalu Simpang Empat kami tidak lagi melalui jalan Kiras Bangun--pahlawan Nasional asal Karo-- tapi memutar melewati Berastepu.

Pemandangan alam gunung Sinabung

Desa ini berbatasan langsung dengan Gunung Sinabung, sehingga bekas-bekas letusan tahun 2013 serta runtutannya masih terlihat. 

Baca juga: Waspada Jelantang si Daun Berbisa, Begini Cara Mengobatinya Bila Terkena

Tampak sisa-sia rumah-rumah yang hancur, ada pula sekolah dan gereja, teronggok begitu saja, tidak lagi digunakan. 

Memang banyak yang trauma karena tidak sedikit korban jiwa waktu itu, dan juga letusan berulang sampai tahun 2016, banyak yang rela harta bendanya ditinggal dan bermukim ke tempat lain.

Pemandangan yang ironis, namun jadi berkesan manis karena di kiri-kanan jalan, terlihat aneka tanaman yang subur. 

undefined

Ada buah naga, kopi, sayuran, tumbuh bagus karena menampung material letusan. Kematian dan kehidupan terlihat sekaligus.

Baca juga: UFC 302 : Islam Makhachev vs Dustin Poirier, Bisakah Islam Pertahankan Gelar ? Tonton Disini Berikut Link Live Streaming nya

Saya tidak lagi mampir di Wajik Peceren, titik rehat dari Medan tadi, tempat isi perut juga, ada lontong bersayur, nasi lemak, dan tentunya wajik dan kue khas yang lezat.

Kalau dulu ke kampung bersama Ibu dan adik keponakan, kami pasti mampir, dan membeli paket untuk dinikmati di jalan.

Kalau saya ziarah, tidak lupa saya membawa ke Jakarta wajik kesukaan Ibu ini. Dia pesan ataupun tidak.

Jalan relatif lancar meskipun di sana-sini ada pelebaran jalan. 

Baca juga: Berikut Kode Redeem Game Mobile Legends (ML) Hari ini, Minggu 2 Juni 2024

Dibandingkan 4-5 tahun lalu jalan Medan-Berastagi menurut saya semakin baik. Wajar karena tempat wisata terkenal, sejak zaman Belanda dulu sampai dibuatkan lapangan udara, dan tiap akhir pekan ribuan turis datang menikmati udara sejuknya.

Jalanan antarkota ini mirip dengan jalan dari Makassar ke Bone, kampung istri saya, khususnya di di wilayah Camba. 

Jadi seperti pulang ke dua kampung. Istri saya pun familiar dan nyaman berkendara meski kelokannya bisa bikin mual kalau lalu lintas lancar.

Sekitar pukul 19.45 waktu setempat, saya mampir ke Museum Perjuangan Pers, rumah wartawan senior TW Muhammad. 

Baca juga: Kode Redeem Game Free Fire (FF) Terbaru Hari ini, Minggu 2 Juni 2024

Saya sudah janji dengan Bang Ronny Simon, yang aktif membantu kelangsungan tempat yang menampilkan sejarah pers di Sumatera Utara, dari banyak aspek. 

Walaupun hanya sebuah rumah yang luasnya mungkin sekitar 12-20 meter, museum ini memiliki nilai luar biasa besar.

Saya meninjau sebentar dan juga menyerahkan buku biografi ayah saya, untuk menjadi koleksi museum. 

Saya berjanji apabila kondisi memungkinkan, PWI Pusat akan membantu museum.

Baca juga: Kebakaran Sparepart Magetan Terjadi Saat Toko Kosong Tidak Ada Penjaganya, Diperkirakan ini Penyebabnya

Saya terharu melihat daya juang Pak Muhammad yang dulu bekerja di Harian Mimbar Umum ini. 

Usianya kini 92 tahun. Tidak begitu beda dengan ayah saya yang kalau masih hidup akan berusia 90 tahun.

undefined

Di tengah kesemrawutan lalu lintas kota Medan, saya menikmati kota ini, kota kelahiran, tempat saya dulu sekolah walaupun hanya sebentar kelas 1-3 di SD 53 Padang Bulan.

Makanannya enak, orang-orang yang saya temui menyenangkan, banyak yang membuat saya selalu ingin kembali ke Medan.***