Helo Indonesia

Rasa Aman, Catatan Hendry Ch Bangun

M. Haikal - Opini
Sabtu, 29 Juni 2024 11:54
    Bagikan  
Rasa Aman
Foto: Heloindonesia

Rasa Aman - Ketua Umum PWI Pusat Hendry CH Bangun.

HELOINDONESIA.COM - Seberapakah nilai rasa aman?Tergantung siapa kita.

Nilainya relatif, bisa tinggi, bisa sedang, biasa saja, atau tinggi sekali. Bahkan di antara orang yang memiliki level, pangkat, atau jabatan sama.

Dan tentu bisa dipengaruhi bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Apakah penting, sangat penting, biasa saja, bahkan tidak perlu dinilai.

Tetapi yang pasti semua orang ada nilainya. Titik temunya bisa antara nilai diri kita sendiri dan nilai dari kondisi luar. Pada saya nilai itu kadang bergeser, naik dan turun, tapi tidak banyak. 

Dan terkait dengan rasa aman, ada faktor penentu juga. Misalnya begini. 

Baca juga: Berikut Beberapa Kode Redeem Game Free Fire (FF) Hari ini, Sabtu (29/6/2024)

Kalau Anda berangkat ke airport untuk penerbangan pagi sehingga berangkat dari rumah sekitar pk 03.00 atau 04.00, Anda pilih apa? Diantar sopir atau anak? 

Bawa mobil sendiri lalu taruh di Parkir inap Bandara? Diantar taksi seperti Bluebird yang punya reputasi? Atau angkutan online yang standar supir kadang tidak sama?

Untuk orang biasa, bukan pejabat yang punya supir, tentu cari yang paling aman. Kalau tidak ngantuk, badan fit, bawa mobil sendiri. Kalau mau praktis ya naik taksi, bermerk atau mobil online. 

Atau bisa juga naik Damri yang jadwal keberangkatan belum tentu pas. Pilihan menentukan konsekwensi biaya. ***

Baca juga: Komitmen Tangani Stunting, Pj Gubernur Jateng Raih Penghargaan Dharma Karya Kencana dari BKKBN

Saya biasanya pilih taksi resmi atau mobil online. Saya takut ngantuk dan lalai di jalan, kalau bawa mobil sendiri. Kalau disupiri, rugi di bensin dan biaya tol sebab pulang pergi.

Pilihan ini karena pengalaman sebelumnya. Kalau taksi bermerk seperti Bluebird, kalau tidak pesan dulu, sulit di didapat cocok waktunya di jam sibuk subuh itu. 

Kalau mobil online, lebih mudah dan juga lebih murah kecuali minta mobil luks.

Tapi ada persoalan juga terkadang. Supir taksi pasti sehat dan fit, karena dia sudah disiapkan untuk bekerja sejak dinihari atau subuh. Tetapi supir online, ada yang siaga, ada yang setengah ngantuk. 

Baca juga: Arema Rekrut Pemain Asing Sebanyak ini, Berikut Update Pemain Arema 2024

Untuk mengurangi rasa khawatir terhadap kondisi supir ini, saya selalu menyiapkan permen di tas. Kadang air minum kemasan juga. Mengunyah permen yang manis bisa membuat mata mereka lebih nyalang, segar. Begitupun meneguk air putih.

Taksi cenderung lebih tertib juga di jalan tol. Kecepatan terukur, kecuali diminta ngebut untuk mengejar jadwal. Itupun tidak akan lebih dari 100 km/jam.

Perilaku saat menyupir juga tidak menciptakan rasa was-was.

Supir online pun umumnya sopan dan tidak ugal-ugalan, tapi tetap saja kalah dari supir taksi resmi yang terikat peraturan perusahaan.

Baca juga: JADWAL dan LINK Live Streaming Babak 16 Besar Euro 2024 Malam ini : Ada Swiss vs Italia dan Jerman vs Denmark

Kondisi ini membuat banyak orang di terminal kedatangan, rela antre lama untuk mendapatkan angkutan yang memberi rasa aman. Entah itu taksi atau angkutan mobil online yang terdaftar.

Itulah antara lain konsekuensi dari rasa aman di jalan raya. Ada aman, ada biaya.

Begitu pula di angkutan penerbangan.

Mereka yang berprinsip yang penting sampai, cenderung memperhatikan faktor harga. Selisih 100.000 saja bisa membuat pilihan berubah. 

Baca juga: Pria Gantung Diri di Flyover Cimindi, Posting Foto Terakhirnya Dengan Caption yang Disebut Menjadi Tanda Perpisahan

Atau bisa juga karena faktor waktu. Karena dianggap pas dengan jadwal aktivitasnya di tempat tujuan atau saat mengejar kepulangan.

Meski bisa juga kecele. Maunya cepat dan murah, jadinya terlambat dan bikin lelah. Jadwal hancur berantakan. Belum lagi kalau ada bagasi, tidak terjamin akan utuh dan tidak diutak-atik ketika kita tiba di tujuan.

Sebenarnya rumusnya ya sederhana saja. Kalau mau cari penerbangan murah, ya ada sejumlah risiko. Siapkan diri agar meski nanti kecewa, tidak terlalu besar. Siapkan camilan dan minuman, misalnya, agar tidak semaput.

Saya pribadi, dengan segala kondisi sudah punya preferensi untuk bepergian lewat udara. Kalau kantong fit dan lebih dari satu jam, ya Garuda. Kalau kantong agak tipis ya Citilink, atau sekarang ada Pelita meski jangkauannya masih terbatas.

Baca juga: Pria Gantung Diri di Flyover Cimindi, Posting Foto Terakhirnya Dengan Caption yang Disebut Menjadi Tanda Perpisahan

Mengapa? Pertama, ya tadi rasa aman.

Ketika terbang saya percaya pesawat sudah disiapkan dengan baik, layak terbang 100 persen. Tidak dag dig dug sehingga cemas sepanjang penerbangan.

Percaya juga bahwa kru penerbangan dalam kondisi fit dan sehat ketika membawa kita ke langit dalam situasi yang kita tidak tahu. Mereka kompeten, meyakinkan, dan bekerja sesuai standar yang ditetapkan.

Tentu saja ada konsekuensi biaya. Kadang selisih harga puluhan persen. 

Tapi merawat kesehatan jantung dan psikis juga tidak murah, kalau kita lalu dilanda kecemasan akut karena kerap takut dan merasa tidak aman.

Tadi, pilihan sering dipengaruhi pengalaman. Seperti juga terjadi pada berbagai aspek kehidupan yang dijalani.

Baca juga: SBI dan Kementerian LHK Peringati Hari Lingkungan Sedunia, Dimeriahkan 500 Goweser

Sesama masakan Padang, ada yang memilih restoran ini dan restoran itu, banyak bukan karena enaknya. Tapi juga suasana tempat dan higienitasnya.

Tentu kalau sedang bokek dan kepepet, kita bisa saja mampir di kedai pinggir jalan yang kita belum tahu apa dan bagaimananya. Tapi secara umum, pilihan ditentukan preferensi. Dan faktornya ya rasa aman dan nyaman itu tadi.

Usia akan berpengaruh, meski tidak harus. Makin tua, makin senja, makin mencari makna hidup, pilihan biasanya akan semakin bijak. Memilih karena ingin hidup aman dan nyaman di atas segalanya. Tidak mau was-was. Tidak mau dilanda khawatir. Menjadikan kesehatan di atas segalanya.

Orang muda tentu lebih cenderung bertualang dalam segala hal. Lebih menantang dan berani mencoba suatu yang berrisiko atau bahaya.

Baca juga: Tiga Pegawai Pemkab Tangerang Terlibat Judi Online, Ditangkap, Begini Detailnya

Karena bisa jadi aneka pengalaman membuat mereka kelak lebih matang dan siap dalam menjalani hidup.

Segmen ini lah yang menciptakan kelas kebutuhan, termasuk kelompok jenis angkutan darat maupun udara, kuliner, hotel, ataupun tujuan wisata. 

Pesan bijaknya, sesuaikan diri Anda. Jangan ambil risiko yang tak diperhitungkan. 

Siapkan diri, walau semua yang terjadi di dunia ini tetap saja adalah Kuasa Allah SWT.

Wallahu a'lam bhisawab.

Semarang, 29 Juni 2024.