Helo Indonesia

Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Memperkuat Sistem Pencegahan Korupsi

Selasa, 12 Desember 2023 19:19
    Bagikan  
Presiden Joko Widodo
Tangkapan layar Youtube

Presiden Joko Widodo - Memperingati hari anti korupsi sedunia

HELOINDONESIA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya memperkuat pada sistem pencegahan tindak pidana korupsi di Tanah Air yang lebih sistemik, masif, serta memanfaatkan teknologi terkini.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara "Puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Tahun 2023" yang digelar di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Selasa (12/12/2023).

“Korupsi sekarang ini makin canggih, makin kompleks, bahkan lintas negara dan multiyurisdiksi serta menggunakan teknologi mutakhir. Oleh sebab itu, kita butuh upaya bersama yang lebih sistemik, butuh upaya bersama yang lebih masif, yang memanfaatkan teknologi terkini untuk mencegah tindak pidana korupsi,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Indonesia ketujuh itu menyayangkan banyaknya jumlah kasus korupsi yang terjadi di Tanah Air.

Baca juga: Jaksa Agung Tanggapi Soal Indonesia Jadi Negara Terbanyak Penjarakan Pejabat : Itu Fakta

Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya mengevaluasi secara menyeluruh dalam upaya pemberantasan korupsi.

“Kita perlu mengevaluasi total, saya setuju tadi yang disampaikan oleh Bapak Ketua KPK, pendidikan, pencegahan, penindakan, ya. Tapi ini ada sesuatu yang memang harus dievaluasi total,” ucap Presiden.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya memperkuat sistem pencegahan tindak pidana korupsi seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparat penegak hukum, sistem pengadaan barang dan jasa, serta urusan perizinan berbasis digital berupa Online Single Submission.

“Online Single Submission (OSS) jangan sampai ketemu pengusaha dengan pejabat ini juga sangat membantu, one map policy saya kira memang belum selesai tetapi sudah 60-70 persen selesai dan 2024 akan kita selesaikan. Ini akan sangat membantu memagari orang untuk tidak korupsi,” lanjutnya.

Selanjutnya, Kepala Negara pun menegaskan pentingnya penguatan regulasi di level undang-undang (UU) untuk mencegah tindak korupsi, seperti UU Perampasan Aset Tindak Pindana dan UU Pembatasan Transaksi Uang Kartal.

Baca juga: Lenovo Legion 9i Resmi Hadir di Indonesia, Laptop Gaming dengan Harga Rp 76 Juta

“Menurut saya Undang-Undang Perampasan Aset Tindak Pidana ini penting segera diselesaikan karena ini adalah sebuah mekanisme untuk pengembalian kerugian negara dan bisa memberikan efek jera,” ujar Presiden.

“Kemudian juga Undang-Undang Pembatasan Transaksi Uang Kartal yang mendorong pemetaan transfer perbankan. Ini semuanya akan lebih transparan, lebih akuntabel, juga sangat bagus,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi sejumlah pejabat negara, seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.