Helo Indonesia

Tekad Pegulat Jateng, Ingin Akhiri Puasa Medali Emas di PON Selama 16 Tahun

Ajie - Olahraga
Jumat, 21 Juni 2024 09:52
    Bagikan  
Tekad Pegulat Jateng, Ingin Akhiri Puasa Medali Emas di PON Selama 16 Tahun

Tim Monev KONI Jateng saat melakukan kunjungan ke pegulat Jateng yang tengah menjalani Pelatda PON di GOR Jatidiri

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Cabang olahraga gulat Jawa Tengah bertekad bulat mengakhiri “puasa” tanpa medali emas pada event di PON yang hingga kini telah bertahan selama 16 tahun.
Itu sebabnya momentum PON XXI 2024 di Aceh-Sumut, cabor gulat Jateng ingin merebut satu medali emas.

Menurut pelatih cabor gulat Jateng, Ngabdi Manggiyo Mulyadi, medali emas terakhir diraih pada PON XVII/ 2008 di Kalimantan Timur, saat dirinya masih menjadi atlet gulat.

“Jadi sudah lama sekali, 16 tahun tak dapat emas di PON. Pada PON 2024, kami targetkan satu medali emas, tapi tak menutup kemungkinan bisa mendapatkan lebih,” katanya usai menerima kunjungan tim monitoring dan evaluasi (monev) KONI Jateng di lapangan tenis indoor GOR Jatidiri Semarang, Kamis 20 Juni 2024.

Baca juga: Baznas Jateng Bagikan Daging 88 Sapi dalam Kemasan Kaleng untuk Perbaikan Gizi dan Penanganan Stunting


Tim monev KONI Jateng dipimpin Bendahara Umum, Ir Prasetya Budi Yuwono ME didampingi Waka II Bidang Binpres, Agus Supriyadi SH SE MH dan Waka II Bidang Kerjasama Antar.Lembaga, Billy Suryo Wibowo, SH MM.

Pelatih asal Kudus itu, menyebutkan satu medali emas tersebut dibebankan kepada pegulat asal Kudus, Ahmad Umar Maulana yang bertanding pada kelas 125 kg gaya bebas putra.

Lebih lanjut Ngabdi yang didampingi Asisten pelatih Choirus Salim asal daerah Jepara, menjelakan, persiapan untuk meraih target medali emas tersebut telah melakukan pemusatan latihan daerah (Pelatda) mendiri sejak Februari 2024, kemudian dilanjutkan Pelatda sentralisasi di Semarang pada Mei 2024.

Persiapan Khusus

Saat ini sudah memasuki pada tahan persiapan khusus, yakni porsi untuk latihan fisik dan teknik berimbang serta berat-beratnya, fokusnya pada daya tahan dan latihan koordinasi.

Baca juga: Wujud Perhatian, Polres Demak Gelar Anjangsana ke Anggota yang Sakit hingga Warakawuri

“Pada persiapan khususnya ini berat-beratnya. Fisiknya intervalan, latihan yang cenderung gerakan anaerobik yang tahan nafas, ngap-ngapan. Cenderung daya tahan tubuh,” jelasnya.
Porsi latihan atlet gulat dilakukan Senin, Rabu, dan Jumat dibagai tiga tahap yakni pagi, siang, sore. Untuk Selasa, Kamis dan Sabtu hanya pagi dan siang.


Untuk PON 2024, lanjut Ngabdi akan memberangkatkan tujuh pegulat. Meski sebenarnya berdasarkan hasil babak kualifikasi PON lolos sembilan pegulat. Tapi, jatah KONI Jateng hanya tujuh atlet.

Baca juga: Popsivo Polwan Perkasa di Puncak Klasemen Proliga Usai Tumbangkan Livin Mandiri


Tujuh pegulat itu adalah, Ahmad Umar Maulana (Kudus, Kelas 125kg Gaya Bebas Putra). Bella Evita Meyswa (Pemalang/kelas 57 kg gaya bebas putri ), Zuhrul Anam (Demak/kelas 97 kg Gaya Greeco Romawi Putra),


Selanjutnya Ericka Ramadhan (Grobogan/ kelas 130kg Gaya Greeco Romawi putra), Fauzal Juan Ramadhan(Kota Solo/kelas 60 kg Gaya Greeco Romawi), Arya Febrian Iswiyari Putra (Demak/kelas 65 kg Gaya bebas putra), dan Tegar Arya Wibisono (Brebes/ kelas 57kg Gaya bebas putra.


“Pada babak kualifikasi atau pra PON meraih satu medali emas oleh Ahmad Umar Maulana dan dua medali perunggu,” ujarnya.


Lawan berat pegulat Jateng pada PON 2024, menurut Ngabdi berasal Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Timur (Kaltim) yang kekuatan merata, serta Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Baca juga: Pembangunan Jembatan Nogososro Jadi Solusi Atasi Banjir di Tlogosari dan Muktiharjo

Ngabdi menambahkan, untuk menguji kemampuan pegulat Jateng sebelum tampil di PON, telah melakukan try out ke Jatim pada 5-6 Juni 2026. Kebetulan tim gulat Kalimantan Selatan juga melakukan try out di Jatim, sehingga bisa berlatih tanding bersama secara segita tiga.


“Kami juga rencananya pada bulan Juli mendatang akan mendapatkan tamu dari tim gulat PON Banten. Sebenarnya kami ingin uji coba  lagi, tapi tergantung dana,” tandasnya.


Ngabdi menambahkan kendala yang dihadapi saat ini adalah prasarana seperti alat beban, baju, dan sepatu untuk bertanding atlet.
“Baju dan sepatu gulat itu khusus serta harganya memang mahal. Berharap sebelum PON sudah bisa terpenuhi,” harapnya.


Sementara, Bendahara Umum KONI Jateng, Prasetya Budi Yuwono meminta para atlet gulat tetap semangat dan optimis untuk meraih hasil terbaik pada PON XXI 2024 di Aceh-Sumut.
“Atlet gulat pantang menyerah, KONI Jateng akan mendukung untuk medapat hasil medali emas sesuai target,” ujarnya. (Aji)