Helo Indonesia

Menkominfo Akan Bentuk Pengawas Medsos, Pendukung Ganjar: Jangan Berlagak Seperti Rezim Otoriter

Winoto Anung - Nasional
Rabu, 19 Juli 2023 13:11
    Bagikan  
Budi Arie Seetiadi.
twitter / @jokowi

Budi Arie Seetiadi. - Budi Arie Setiadi saat dilantik menjadi Menkominfo oleh Presiden Jokowi. (Foto: Twitter / @jokowi)

HELOINDONESIA.COM - Saat baru dilantik, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan akan membentuk pengawas media sosial (medsos). Alasannya, karena banyak konten medsos yang meresahkan masyarakat.

Keinginan Menkominfo Budi Arie ini langsung mendapat penolakan dari para netizen. Termasuk pada pendukung capres Ganjar Pranowo, seperti Muhammad Guntur Romli.

“Yang meresahkan dan menyengsarakan adalah kasus korupsi dan impotensi kerja di Kementrian yang anda pimpin,” tulis Mohamad Guntur Romli dengan akun @GunRomli di Twitter.

Guntur Romli malah bertambah sengak lagi dengan meminta Budi Arie untuk membereskan dan membersihkan Kementerian Kominfo, dan jangan berlagak seperti rezim otoriter.

Baca juga: Muncul Beras Pandan Wangi Palsu, Kini Harga Jual Anjlok dan Minat Petani Menanam Menurun

“Itu dulu dibereskan, dibersihkan. Baru saja dilantik, sudah mau mengawasi medsos, jangan berlagak kayak rezim otoriter,” ujar Mohamad Guntur Romli.

Pendukung Ganjar Pranowo lainnya, Denny Siregar hanya berkomentar singkat. “Wahhh kita mau diawasi, gaessss,” tulis Denny Siregar dengan akun @Dennysiregar7. Unggahannya disambut banyak sekali netizen.

“Sasaran tembak pertama @Dennysiregar7 ...hahaha. Pak Prabowo seperti dapat durian runtuh. Strategi yang sangat mumpunin dari seorang Jokowi. Satu jari menunjuk ke Ganjar, empat jari mengarah ke Prabowo. Dan tim relawan dia  yang ada di Ganjar, sekarang seperti anak ayam kehilangan induknya,” ujar netizen @HeruSup80445135.

Baca juga: Drama Politik untuk Tarik Simpati Publik Muncul karena Dominasi Kekuasaan Berimbang

“Bukannya bagus ya medsos dimonitor agar orang-orang  sipil non politisi atau non instansi penegak hukum ga asal bicara yg bisa pecah belah bangsa kayak lo Den. Masalah nya tinggal fair2an aja tindakan nya untuk pro pemerintah dan oposis,” tulis @EyakAlbusdum.

Sementara itu, netizen Dendi Budiman mengajak semua pihak berhati-hati di medsos. Sebab, menurutnya, Budi Ari Setiadi Panglima Perang Jokowi.

“Senin malam ada info Penting, pasca Nasdem absen jabat Menkominfo, kita turut waspada bahwa kelak ini bakal jadi alat hantam jelang Pemilu. Kita gak bisa lagi slow, harus lebih hati-hati terutama buat aktivis, martir-martir demokrasi,” ujar Dendi Budiman dengan akun @DemokrasiMartir.

Baca juga: Arema FC Rekrut Kiper Baru, Anak Mantan Penjaga Gawang Chelsea Mark Schwarzer

Menurut Dendi Budiman, jika ditanya apakah mungkin Budi Arie bakal netral dalam memimpin Kominfo, tentu saja jawabannya tidak mungkin.

“Sebelum punya posisi saja Budi Arie melakukan berbagai cara demi kekuasaan, apalagi hari ini punya kekuasaan,” tulis Dendi Budiman lagi.

Sebelumnya Menkominfo Budi Arie mengatakan akan membentuk pengawas medsos. Menurutnya, sejauh ini baru ada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan itu pun hanya mengawasi konten penyiaran televisi hingga radio. Sementara itu, belum ada lembaga atau tim yang mengawasi media sosial seperti Facebook hingga TikTok.

"Sekarang konten-konten yang meresahkan itu 'kan bentuknya macam-macam, karena teknologi itu 'kan berkembang," kata Budi Arie di kantor Kominfo, Jakarta, Senin 17 Juli.

Dan mungkin pada waktunya kita akan perlu pengawas socmed (social media), siber, untuk mengawasi konten-konten sosmed. (*)

(Winoto Anung)