Helo Indonesia

Kasus Penganiayaan Hingga Tewas Pelajar MTsN di Blitar Gara-gara Ketersinggungan Ditanya Teman

Sabtu, 26 Agustus 2023 20:27
    Bagikan  
ILUSTRAS
istimewa

ILUSTRAS - Ilustasi pemukulan pelajar

HELOINDONESIA.COM - Entah apa yang merasuki pikiran pelajar MTsN 1 Blitar ini, hingga tega menganiaya teman sekelasnya hingga tewas karena masalah sepele.

Seorang pelajar MTsn 1 Blitar, Desa Kunir Kecamatan Wonodari, Kabupaten Blitar berinisial Ajh (14) pelajar kelas 9, tewas diduga akibat dianiaya teman satu kelasnya, Jumat (25/8/2023).

Korban meninggal dalam perjalanan dari tempat ia bersekolah menuju RS Al Ittihad Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Dalam peristiwa mengerikan itu belum diketahui secara mendalam apa yang memicu kemarahan pelaku berinisial M, hingga tega menganiaya temannya hingga separah itu.

Baca juga: Manajemen Arema Ngebet Pindah Homebase, Selain Gajayana Dulu Pernah Disebut Stadion Supriadi Blitar

Menurut informasi yang diperoleh peristiwa penganiayaan itu terjadi pada pukul 10.30 WIB di lingkungan dalam sekolahan dengan menggunakan tangan kosong.

Dikatakan, setelah terjadi penganiayaan korban sempat mendapat pertolongan dari guru dan teman-teman sekolah kelas 9 MTsN 1 Blitar, dengan membawa ke rumah sakit.

"Namun sesampai di rumah sakit korban sudah dinyatakan meninggal dunia," ujar Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Stiyo kepada wartawan di Blitar, Jumat (25/8/2023).

Sementara diperoleh keterangan insiden penganiaan terjadi pada saat jam pelajaran kosong, dalam insiden itu korban tidak melakukan perlawanan sama sekali.

Baca juga: Polres Blitar Kota dan Pacitan Langsung Hapus Penyebab Pemohon SIM Tidak Lulus, Dengan Ganti Leter S

Korban dipukul dan ditendang, berkali-kali hingga terjatuh hingga tak sadarkan diri, setelah itu korban mendapat pertolongan dari teman-teman sekolah dan para guru.

Dari hasil pemeriksaan saksi mata dari teman korban dan pelaku terungkap penganiayaan dilakukan di dalam ruang kelas IX dan disaksikan banyak pelajar lainnya.

Seorang siswa mengatakan, jika dalam penganiayaan itu teman-teman yang lain berusaha melerai, tetapi pelaku malah membentak dan melarang turut campur.

Baca juga: Sering Jadi Masalah, PSHT Blitar Setuju Tugu Pencak Silat Dibongkar, PSHT Madiun dan PSHWTM Masih Menunggu

"Katanya ini urusan M dengan dia (korban Ajh)," ujar saksi mata berinisial D kepada wartawan di RS Ittihad.

Menurut D penganiayaan itu terjadi karena masalah sepele, karena pelaku tersinggung ketika ditanyai oleh korban Ajh.

"Saat M ditanya korban, malah membuat pelaku tersinggung hingga menganiaya korban," ujarnya.

Pelajar itu mengatakan korban saat itu sedang duduk disebelahnya, sedang mengerjakan tugas sekolah.

Baca juga: Alternatif Homebase Arema Selain Stadion Gajayana, Juga Sempat Melirik Stadion Supriadi Blitar

"Pelaku datang kemudian langsung memukuli dan menendang korban bertubi-tubi hingga tak sadarkan diri. Kebetulan tidak ada guru di ruang kelas," ujar siswa itu.

Siswa yang juga teman korban itu mengatakan korban tidak melawan saat dipukul pelaku, korban hanya diam saat pelaku memukulinya, bahkan saat jeda korban tak melakukan perlawanan sedikitpun.

Sementara menurut keterangan salah satu dokter dr Deny Krisna menjelaskan korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Baca juga: Kabakaran Hutan di Jatim Mencapai 500 Hektar, di Ponorogo Saja Terjadi di 17 Titik Kasus Kebakaran

Menurut pemeriksaan sementara kata dr Deny korban cedera bagian leher dan tulang belakang atau leher bagian belakang pada jaringan syara mengalami putus.

Bahkan menurut dr Deny ada cedera di tulang belakang area tulang belakang leher hingga menyebabkan syarafnya putus.

Sementara jenazah korban kemudian dikirim ke RSUD Srengat, Kabupaten Blitar untuk diautopsi.

Baca juga: Sudah Gila! Pelaku Teman Sekelas Siswi SMP Mojokerto Dicekik Sampai Meninggal, Diduga Juga Dirudapaksa

Sementara pelaku berinisial M, diamankan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota.

"Pelaku sekarang dalam pemeriksaan intensif, karena masih anak-anak, perlu penanganan khusus, yang ditangani Unit PPA," kata Kapolres Danang Setiyo.