Helo Indonesia

Sudah Gila! Pelaku Teman Sekelas Siswi SMP Mojokerto Dicekik Sampai Meninggal, Diduga Juga Dirudapaksa

Rabu, 14 Juni 2023 20:45
    Bagikan  
PEMBUNUHAN
tangkapan layar

PEMBUNUHAN - Polisi menangkap pelaku (kanan) kasus pembunuhan pelajar SMP Kemlagi, Mojokerto (kiri).

HELOINDONESIA.COM - Polres Mojokerto akhirnya berhasil mengungkap pembunuhan terhadap siswi SMP 1 Kemlagi, Aura Anjelie (15) warga Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur.

Polisi juga meringkus pelaku atas nama Mochammad Adi alias MA (19) dan AB (15), keduanya kini diamankan di Mapolres Mojokerto.

Yang menyedihkan adalah pelaku pembunuhan itu adalah teman sekelas korban dan dibunuh karena masalah sepele.

Dalam melakukan aksinya AB, bersama temannya AD di belakang rumahnya di Dusun Kemlagi Barat, pada malam hari, polisi menyebut jarak pembunuhan dengan rumah pelaku sekitar 150 meter.

Namun yang lebih miris lagi, pelaku masih sempat merudapaksa korban yang diduga dilakukan saat korban sudah tak bernyawa.

Dalam gelar perkara di Mapolres Mojokerto mengungkapkan jika korban meninggal setelah pelaku mencekik lehernya hingga lemas dan kemudian menghembuskan nafas terakhir.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Mayat Dalam Koper Mahasiswi Ubaya, Dihabisi di Dalam Mobil di Kebun Bibit Wonorejo

Setelah korban meninggal, kemudian pelaku pembuang jasadnya disebuah selokan di Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Pada 17 Mei 2023 keluarga korban sempat melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Kemlagi, setelah pelajar kelas 3 SMP itu, pada 15 Mei 2023 berpamitan kepada sang ibu, untuk menyaksikan pasar malam.

Berbagai upaya dilakukan hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal pada Selasa (13/6/2023) pukul 00.30 WIB.

Mayat korban dalam keadaan membusuk terbungkus karung putih diselokan di bawah rel KA Dusun Karang Dongko, Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto.

Kronologi
Setelah adanya temuan jenazah, Polres Mojokerto bergerak cepat hingga berhasil mengamankan dua pelaku AB (15) dan AD (19), yang ditangkap Senin, 12 Juni 2023 pukul 16.00 WIB.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria mengatakan dua pelakunya satu dewasa dan satu anak-anak, pelaku anak bernisial AB, kemudian yang pelaku dewasa MA.

Baca juga: Edan! Kasus Pembunuhan Anak Kandung di Gresik, Berdoa Dulu dan Cari Tutorial di Internet

Menurut Wiwit, AB dendam kepada korban merupakan bendahara kelas karena ditagih iuran rutin kelas.

Petugas satreskrim polres Mojokerto Kota melakukan penggeledahan dan mengamanan barang bukti dari kasus pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi atas nama Aura Anjelie alias Rara (15).

"Sementara ini yang kami dapatkan, yang bersangkutan katanya dendam kepada korban. Korban ini kan menjadi bendahara kelas, awalnya dia (pelaku) ditagih, dibangunkan, kemudian dia dendam," ujar Wiwit.

Karena merasa tidak terima saat di kelas itu pelaku dibangunkan kemudian ditagih untuk segera membayar iuran kelas, yang dua bulan belum dibayar.

"Karena masalah itu, kemudian pelaku dendam kepada korban," tambah Wiwit.

Kapolres Wiwit mengatakan korban dihabisi oleh MA bersama AB di belakang rumah pelaku, setelah itu mayatnya dibuang di parit di bawah rel kereta api.

"Dia jengkel ke bendahara kelas itu lantaran kerap ditagih tunggakan iuran kas kelas senilai Rp40 ribu. Dia pun nekat membunuh mantan pacarnya itu lalu membuangnya ke parit dekat rel kereta api (KA)."

Baca juga: Mayat Dalam Koper Mahasiswi Surabaya, Dipastikan Tidak Dimutilasi, Namun Korban Dicekik Sampai Coid

Motif sementara, yang bersangkutan dendam kepada korban sebagai bendahara kelas, AB merasa tidak terima ketika dibangunkan saat tertidur di kelas kemudian ditagih iuran kas kelas selama 2 bulan yang nilainya seminggu Rp5 ribu, yang berarti ada tunggakan Rp40 ribu.

Selain menghabisi nyawa korban, pelaku juga menjual ponsel milik korban senilai Rp1 juta dan hasilnya dibagi dua.

"Ponsel ditemukan di salah satu warga dan warga ini membeli handphone dari konter. Dari konter ini lah, ia menerima (membeli) handphone dari terduga pelaku (penjual) dari pelaku yang anak-anak," kata Wiwit.

Dari pengembangan kasus tersebut, polisi akhirnya menemukan jenazah korban yang dinyatakan hilang selama sebulan.

Sebelumnya, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak hari Senin tanggal 15 Mei 2023.

Berdasarkan keterangan keluarga, saat itu korban sempat berpamitan hendak pergi ke pasar malam menggunakan motor Honda Beat nopol S 2855 TL.

Akan tetapi, sekitar pukul 19.12, ibu korban sempat menghubungi korban via chat Whatsapp (WA).

Baca juga: Geger Misteri Mayat Dalam Koper Nyangkut di Pohon di Dalam Jurang, Diduga Mahasiswi Ubaya Surabaya

Mengabarkan jika ada tugas dari guru sekolah yang harus dikerjakan, namun setelah itu sudah tak ada respons, termasuk jaringan telepon seluler sudah tidak aktif.

Kedua orang tuanya sempat mencari keberadaan korban, termasuk bertanya ke teman dekatnya D, akan tetapi, hasilnya nihil.

"Kita lakukan penyelidikan, akhirnya didapatlah terduga pelaku. Pertama satu orang, kemudian kita kembangkan akhirnya tadi malam (Selasa dinihari) kita bisa menemukan jenazah anak yang hilang ini," lanjut dia.

Pihak kepolisian mengatakan korban dibunuh MA tak lain merupakan teman satu kelas korban.

Dari informasi yang dihimpun, korban sempat berpacaran dengan korban saat masih saat duduk di kelas VII dan sudah putus.

Ayah korban, Atok Utomo, 35, mengaku tidak menyangka putrinya meninggal secara tidak wajar akibat perbuatan teman sekolahnya sendiri.

Baca juga: Geger Misteri Mayat Dalam Koper Nyangkut di Pohon di Dalam Jurang, Diduga Mahasiswi Ubaya Surabaya

Apalagi pelaku dikenal akrab dengan keluarganya saat korban masih duduk di kelas VII.

"Pelaku itu sering titip sepeda di sini, biasanya kalau titip sepeda saat saya sedang bekerja. Jadi yang lebih kenal (pelaku) adalah istri saya. Sekolahnya kan dekat sini," jelas Atok, ketika ditemui di rumah duka Selasa, 13 Juni 2023.

Atok mengungkapkan, dari informasi teman sekelasnya diketahui bahwa korban dengan pelaku dulu pernah berpacaran. Pelaku juga sempat meminta kembali menjalin hubungan dengan korban.

"Dari teman-teman sekolahnya begitu, istilahnya mantan kalau sebutan anak-anak sekarang. Kemarin juga ada yang bilang pernah 'ditembak' lagi, cuma (korban) menolak karena pelaku sudah berpacaran sama teman dekat Rara juga," bebernya.

Karena itu Atok berharap kasus yang menimpa anak sulungnya diusut tuntas meskipun pelaku anak di bawah umur.

Dan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke satreskrim polres Mojokerto Kota hingga pelaku diseret ke meja hijau dan dihukum setimpal karena telah merenggut nyawa anak gadisnya.

"Meskipun berat berupaya untuk ikhlas, sesuai hukum yang berlaku saya serahkan sepenuhnya ke kepolisian. Harapan saya, ini selesai tuntas biar jelas semuanya, motifnya apa," ucap Atok. **