HELOINDONESIA.COM - Pakar IT dan telematika Roy Suryo turut mengomentari kacau balaunya sistem Sirekap milik KPU.
Dalam sebuah video yang diunggah akun media sosial X @arwidodo pada Minggu (18/2/2024), Roy Suryo mengatakan kalau sistem Sirekap ini tidak proper, tidak ada uji publik dan uji teknis di pelaksanaan.
"Padahal ini digunakan di 38 provinsi. Kita tidak pernah mendengar sistem ini ditender kapan, siapa pembuatnya, perusahaan apa namanya, masuk kualifikasi apa," papar Roy Suryo.
"Tau-tau Januari kemarin bisa diunduh. Ketika dipertanyakan sertifikasinya, ternyata dari Kominfo saja," ungkap mantan Menpora era Presiden SBY ini.
Baca juga: Lima Pekerja Kesetrum saat Pasang Tiang Kabel Wifi di Purbalingga, Satu Tewas
Padahal, kata Roy Suryo, banyak peneliti-peneliti dan profesor-profesor dari BRIN misalnya dan punya badan riset.
"Harusnya diteliti dulu sebelum dipakai. Kalau kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari ada 2000 sekian yang bermasalah, itu sudah pelanggaran," tukas Roy Suryo.
Karena apa? Menurut Roy Suryo sistem itu sebelum dipakai dan dilaksanakan diuji dulu erornya seberapa.
"Kalau erornya lebih dari 3% maksimal 5% maka ini tidak layak untuk dipakai," tambahnya.
Baca juga: Belum Dapat Mangsa, Keburu Tewas Cium Pantat Truk Ganti Ban
Roy Suryo mengaku telah menelaah sistem yang dipakai KPU.
"Ada kesalahan-kesalahan secara teknis yang "quote n quote" agak aneh, orang mengatakan," ucapnya.
Karena, lanjutnya, terjadi automatically algoritm.
"Secara algoritma otomatis bisa menambahkan angka. Kenapa bisa menambahkan angka? Karena nggak logis," ujarnya.
Baca juga: Link Nonton Drakor My Happy Ending Ep 14 Sub Indo
Roy Suryo menemukan Sistem Optical Character Recognition (OCR) atau Optical mark recognition (OMR) yang sudah biasa dipakai di perguruan-perguruan tinggi ketika melakukan seleksi mahasiswa baru masuk.
"Itu biasanya mudah kalau tulisannya ada salah oh itu tinggal kurang kontras atau ditambah plus saja. Tapi ini kok bisa nambah," ujarnya.
Roy Suryo menambahkan kalau ia menemukan bahwa sistem ini alamat IP-nya atau Internet Protocol Addressnya dengan angka 170.33.13 55.
Baca juga: Nonton Drama Korea Doctor Slump Episode 8 Sub Indo
"Itu bukan di Indonesia. Padahal kita punya Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi yang mempersyaratkan kalau ada objek vital atau data penting negara harus disimpan di server dalam negeri," tandasnya.
Roy Suryo mengungkapkan biang kerok kecurangan sistematis di Sirekap KPU ID karena tender bernasalah, tidak pernah diuji dan server berada di luar Indonesia.
"Ada di Singapore," imbuhnya.
