Helo Indonesia

Gibran Jadi Cawapres, Pilpres 2024 Bakal Tak Netral Kecuali Jokowi Cuti

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Kamis, 30 November 2023 20:07
    Bagikan  
Presiden Jokowi memberi sambutan
Tangkapan layar

Presiden Jokowi memberi sambutan - Peresmian kampung Nelayan di Papua

HELOINDONESIA.COM - Juru Bicara Presidium Perhimpunan Aktivis 98 (PA98), Fauzan Luthsa, menyangsikan bahwa pemilu 2024 akan berlangsung netral. Sebab, ada kepentingan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala pemerintahan dalam Pemilu 2024.

“Gejala-gejala (tidak netral) sudah terlihat dari awal dimana setelah putusan MK yang meloloskan batas usia bagi capres dan cawapres dikabulkan, Jokowi terus mendorong keluarnya peraturan yang menguntungkan kubu paslon nomor 2,” kata Fauzan di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Apa lagi, Fauzan melanjutkan. Indikasi orkestrasi kekuasaan untuk mempertahankan kekuasaan sudah tampak sejak lama.

”Indikasi-indikasi orkestrasi kekuasaan dengan instrumen politik tidajk mudah dibuktikan di atas meja. Tetapi, sinyal-sinyal itu makin kuat terasa,” ujarnya.

Baca juga: Pesan Presiden Jokowi untuk Kampanye Pemilu 2024: Silakan Adu Gagasan dan Ide, Tapi Tetap dengan Senyum Gembira

Menurut Fauzan meskipun Preside Jokowi berulang kali menegaskan sikap netralnya pada Pilpres 2024 dengan menginstruksikan kepala daerah, aparatur sipil negara, hingga personel TNI-Polri. Namun hal itu tidak menghapus kekhawatiran publik mengingat putra sulung Jokowi menjadi salah satu kontestan 

“Hak itu tak mudah untuk meyakinkan publik, apalagi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju di pemilihan sebagai bakal calon wakil presiden,” jelas Fauzan.

Menurut Fauzan, satu-satuinya langkah yang harus diambil Presiden Jokowi adalah cuti sampai tahapan pemilu 2024 selesai. Potensi penyalahgunaan wewenang itu mulai dari penguatan pengaruh, dan mobilisasi kekuatan. Menggunakan instrumen negara untuk kepentingan partai politik, itu yang tidak kita inginkan.

Baca juga: PDIP Dinilai Blunder Jadikan Jokowi Petugas Partai

Untuk menutup potensi itu, mau tidak mau, netralitas harus betul-betul dijaga. Jika tidak, yang akan terjadi kemudian adalah manipulated democracy atau demokrasi yang dimanipulasi.

“Pemilu 2024 akan berjalan netral jika Jokowi cuti sampai tahapan pemilu selesai,” tegas Fauzan.