Helo Indonesia

Pedagang Pasar Weleri Merasa Diintimidasi, Begini Jawaban Wakil Bupati Kendal

Kamis, 13 Juni 2024 18:44
    Bagikan  
Pedagang Pasar Weleri Merasa Diintimidasi, Begini Jawaban Wakil Bupati Kendal

DIALOG: Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki mendatangi pedagang di lokasi Pasar Relokasi Terminal Colt Weleri. Windu berdialog dengan para pedagang. Foto: Anik

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Selebaran pengumuman terkait pembangunan sekat los Pasar Weleri, membuat sejumlah pedagang resah dan merasa seperti diintimidasi. Hal ini disampaikan pedagang saat Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki mendatangi mereka di lokasi Pasar Relokasi Terminal Colt Weleri, Kamis (13/6/2024).

Dihadapan Wakil Bupati yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM serta Camat Weleri, Dwi Cahyono Suryo, para pedagang menyampaikan sejumlah curhatan mereka.

Salah satunya pedagang sayur, Sutarmi curhat mengatakan, dirinya dan para pedagang lain merasa keberatan dengan harga pembangunan sekat los Pasar Weleri yang dipatok sebesar Rp 4 juta untuk lantai satu dan Rp 3 juta untuk lantai dua.

"Terkait pembangunan sekat itu pak, kok kita suruh bayar Rp 3 juta dan Rp 4 juta. Terus kalau sampai tanggal 15 Juni kita tidak kita ikuti katanya mau ditarik lagi sama dinas. Nah itu kan membuat kita takut, seperti diintimidasi," katanya.

Lapak Pedagang

Selain itu, Sutarmi yang sehari-harinya berjualan sayur juga menyampaikan curhatannya agar penataan lapak pedagang basahan dan sayur bisa dijadikan satu. "Keinginan pedagang sayur sama basahan seperti dulu dijadikan satu. Biar ramai, masak pedagang ikan dijadikan satu sama pedagangan pakaian nggak sinkron dong," imbuhnya.

Senada, Ketua Paguyuban Pasar Weleri Bersatu, Muhadak mengatakan dalam pemberitahuan tersebut disebutkan bahwa DP pembangunan sekat los sebesar 50 persen maksimal dibayarkan pada tanggal 15 Juni 2024. Apabila pada tanggal 15 Juni belum memberikan konfirmasi kesanggupan pembangunan, maka akan dikembalikan ke dinas untuk dievaluasi kepemilikannya. "Jadi di selebaran itu menyebutkan seperti itu, jadi membuat para pedagang seperti diintimidasi," terangnya.

Menanggapi curhatan para pedagang, Wakil Bupati Kendal menyatakan, kehadirannya menemuai pedagang untuk berdiskusi dan memberikan solusi terhadap keresahan yang dirasakan pedagang.

"Pemerintah mempunyai kebijakan untuk kepentingan seluruh pedagang. Bukan orang per orang. Kalau terkait angka Rp 3 juta, Rp 4 juta itu mungkin kurang koordinasi saja," beber Wabup.

Intimidasi

Sementara, Kepala Disdagkop dan UKM Kendal, Toni Ari Wibowo menyatakan, apa yang disampaikan koordinator Pasar Weleri menurutnya bukan sebuah intimidasi tetapi hanya sebuah pemberitahuan.

"Ini sebenarnya bukan intimidasi tetapi sebuah pemberitahuan saja. Harapan kami teman-teman yang sudah mendapatkan undian bisa segera masuk. Kalau yang bersangkutan tidak mau masuk dengan alasan Pak saya punya empat baru satu, nah mending nunggu tahap satunya. Yang ini bisa diisi sama yang lain daripada dikosongkan sampai dibangunkan tahap kedua," bebernya.

Terkait pembangunan sekat los, Toni mempersilahkan para pedagang untuk membangun sendiri namun tetap sesuai dengan standart yang telah ditetapkan pemerintah.

"Dipersilahkan bangun sendiri, itu internal teman-teman sendiri. Kalau Rp 3 juta dan Rp 4 juta itu njenengan komplain ke kami. Kita rembugan lagi. Yang penting silahkan bangun dengan catatan sama dengan contoh yang ada," terang Toni.

Toni menambahkan, pihaknya belum bisa memutuskan terkait batas waktu kepada para pedagang untuk segera pindah ke Pasar Weleri. Menurutnya regulasi saat ini sangat berpihak kepada para pedagang. Dimana  sebelumnya ada uang pangkal dan retribusi tahunan. Namun saat ini sudah dihapus, dan ada hanya retribusi harian saja.

"Untu batas waktu mereka pindah kita baru kondisikan itu biar bisa siap dulu. Saya pastikan itu clear dulu. Pesan saya pemerintah sudah berupaya luar biasa. Monggo para pedagang yang sudah mendapatkan undian kemarin bisa segera masuk," tutup Kepala Disdagkop dan UKM Kendal. (Anik)