Helo Indonesia

Cita-cita Tanri Abeng Tentang Kapal Phinisi jadi Tempat Berobat Penderita Diabetes, Seminggu Sembuh

M. Haikal - Nasional
Minggu, 23 Juni 2024 15:04
    Bagikan  
Tanri Abeng
Foto: Heloindonesia

Tanri Abeng - Mantan Menteri Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng (kedua dari kiri) berbicara banyak tentang kesehatan tradisional di masa-masa sebelum wafatnya.

HELOINDONESIA.COM - Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng kini telah tiada.

Dia menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (23/6/2024) dini hari sekitar pukul 02.36 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng bersama istri di masa muda.

Jenazah Tanri Abeng telah disemayamkan di rumah duka di kawasan Simprug Golf, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada 1998 yang ditunjuk oleh Presiden ke-2 RI Soeharto ini memang tergolong pejabat di era Orde Baru.

Baca juga: Trailer Sweet Home Season 3 dan Jadwal Tayangnya Cek di Sini!

Namun pria asal Sulawesi ini kembali didapuk sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN oleh Presiden BJ Habibie di awal-awal era Reformasi.

Setelah lepas dari menteri, Tanri Abeng masih dipercaya memegang banyak jabatan.

Menteri BUMN pertama ini berkiprah sebagai komisaris di beberapa perusahaan BUMN. Tanri Abeng pernah menjadi Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Komisaris Utama PT Pertamina Persero, dan Komisaris Utama PT Bio Farma. 

Hingga di 2011, Tanri mulai mengembangkan dunia pendidikan dengan mendirikan Universitas Tanri Abeng di Jakarta Selatan.

Baca juga: Silaturahmi Akbar Pramuka Tangerang Raya, Benyamin: Jaga Solidaritas dan Dedikasi

Tanri Abeng dikebumikan di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang berlokasi dekat pusara sang istri yang lebih dulu berpulang. 

Putra sulung Tanri, Emil Abeng menyampaikan meskipun ayahnya ditawarkan untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. 

"Pak Tanri ini ditawarkan untuk ditempatkan Taman Makam Pahlawan, tapi dia merasa bahwa pahlawan itu bisa dimana saja," kata Emil di rumah duka, Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2024).

Bersama Soeharto 

Di akhir hayatnya, redaksi Heloindonesia sempat berkunjung ke rumahnya di kawasan Simprug Golf pada pertengahan Agustus silam.

Mantan Menteri Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng bersama istri dan Presiden Soeharto.

Rumah itu begitu besar dan luas, meski dari luar tak begitu kentara karena pagar yang tinggi. 

Dengan ornamen khas Eropa, bangunan berwarna putih tersebut terasa asri. Halamannya banyak dihiasi tanaman. Di sudut pojok terdapat sebuah pos penjagaan. 

Seorang security dengan ramah menyambut kedatangan kami. Dan kami pun diperkenankan untuk berfoto di beberapa sudut halaman rumahnya.

"Rumahnya panjang sampai belakang sana. Rumah yang di belakang sana sampai jalan raya terakhir dibeli anaknya," kata penjaga keamanan tersebut.

Baca juga: Puncak Perayaan Harganas ke-31 di Semarang, Mbak Ita Siap Bangun Konsep Tangani Stunting

Di sebuah meja besar panjang berwarna hitam, kami pun disambut. Di atas meja sudah tersaji makanan ringan dan air mineral, tentu saja tersedia kopi dan teh.

Tanti Abeng duduk tepat di ujung meja di kursi untuk memimpin pertemuan. Dia membelakangi sebuah sekat yang membatasi antara ruang pertemuan dengan ruangan lainnya.

Kami sempat masuk ke sebuah ruangan besar lain yang bersebelahan dengan ruangan yang menjadi pintu masuk ke rumah Tanri Abeng.

Di ruangan tersebut terdapat foto-foto bersejarah. Sebuah foto memperlihatkan Tanri Abeng di masa muda bersama istrinya, Faridah Nasution.

Baca juga: Sah! Beby Tsabina Resmi Menikah dengan Rizki Natakusumah Anggota DPR RI

Terdapat juga sebuah foto Tanri Abeng bersama istri dan Presiden Soeharto. Yang menarik dalam foto itu, Presiden RI kedua berdiri di sebelah istri Tanri Abeng dan menghimpit seorang wanita dan pria. 

Sementara di samping pria terlihat Ibu Negara Tien Soeharto. Dia berdiri bersebelahan dengan pria muda yang menjadi pendamping wanita muda yang berdiri persis di samping Pak Harto.

Kembali ke meja besar tempat kami bertemu, Tanri Abeng justru terakhir bertemu itu fokus bicara terkait kesehatan tradisional.

Kebetulan Tanri Abeng menjadi Ketua Umum Board of Etna, sebuah forum besar yang berisi para praktisi kesehatan baik itu dari dunia medis kedokteran maupun tradisional.

Baca juga: Deklarasi 54 Organ Relawan Dukung RMD Gubernur Lampung

Wellness

Cita-cita Tabri Abeng adalah bagaimana kita mendatangkan turis mancanegara ke tanah air. Kedatangan para turis itu tak sekadar wisata, tapi juga health tourism.

"Kalau kita jual pariwisata terbatas. Tapi kalau jual wellnessnya itu akan lebih lengkap," papar Tanri Abeng ke sejumlah praktisi kesehatan tradisional seperti Lourda Hutagalung, Putri Simorangkir dan Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), Bunda Yani.

"Bagi masyarakat bagaimana (soal health tourism)?" ucap Tanri Abeng.

Menurutnya, ketika bicara pariwisata kesehatan itu tentu masyarakat Indonesia akan menjadi bagian daripada industri ini.

Baca juga: Sumur Bor Ilegal Milik Oknum Kades Jebol jadi Berkah Bagi Warga, Minyak Mentahnya Dijual Rp 150 Ribu Perdrijen

"Misalnya saja kalau bicara tentang membangun wisata menggunakan keraton-keraton bersejarah misalnya, ya masyarakat kan akan terlibat di situ," papar Tanri Abeng.

Tanri Abeng menginginkan bagaimana membangun wisata dengan memanfaatkan kepulauan Indonesia. 

"Jadi kalau di daerah saya Bugis Makassar itu ada namanya (kapal) Phinisi. Tapi Phinisi ini kita bangun seperti kapal-kapal wisatawan. Kalau turis masuk ke situ (Phinisi) sebagai wisatawan kita juga jual wellnessnya," papar Tanri Abeng.

Selain berwisata, lanjut Tanri Abeng, turis yang berkunjung akan menjadi lebih sehat, lebih bugar.

Baca juga: Mengenal Fake Kalkulator, Aplikasi Sembunyikan Chat Viral karena Film Ipar adalah Maut

"Dan barangkali kalau ada penyakitnya misalnya diabetes, itu bisa satu minggu di situ, diabetesnya bisa hilang. Kemudian dia bisa membawa obat-obat yang dibuat dari bahan baku Indonesia. Berati apa? Masyarakat, petani juga akan terlibat," ujarnya.

Tags
BUMN