Helo Indonesia

500 Ribu Hektar Hutan Tropis Sumsel jadi Tambang Batu Bara, 10 Ribu Nyawa Rakyat Melayang

M. Haikal - Nasional
Jumat, 24 Mei 2024 11:48
    Bagikan  
Tambang Ilegal
Foto: tangkapan layar

Tambang Ilegal - Banjir di Baturaja Sumatera Selatan menimbulkan korban jiwa akibat eksploitasi tambang batu bara.

HELOINDONESIA.COM - Keluarnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan praktik Tambak Kolidor atau disebut Tambang Rakyat (TR) di Sumatera Selatan tak memberikan manfaat bagi masyarakat banyak.

Justru yang terjadi hanya merusak ekosistem dan menguntungkan segelintir orang.

Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (KMAKI) mencatat hampir 500.000 hektar hutan tropis di Sumsel beralih fungsi menjadi tambang batu bara. Alhasil, kondisi itu memberikan dampak buruk kerusakan parah ekosistem.

KMAKI pada Jumat (24/5/2024) mengungkapkan bahwa ribuan triliun hasil tambang hanya masuk ke dalam kantong segelintir orang dan oknum APH serta oknum pengamanan negara.

Baca juga: Satgas Penanganan Harimau Dibubarkan, TNBBS Observasi

“Kondisi ini diperparah lagi dengan mudahnya izin lokasi dan izin prinsip dari Pemerintah Daerah sehingga lengkap sudah pemerkosaan kerak bumi tanah Melayu Sriwijaya,” papar Deputy K MAKi Feri Pagaralam.

Tanpa disadari, tambah Feri, sudah lebih dari 10.000 nyawa melayang akibat kerusakan ekosistem dan korban tambang tapi tak pernah di publish.

“Hampir 2 miliar kubik air tak terserap oleh lapisan tanah kerak bumi karena top soil dengan vegetasi telah terengut karena eksploitasi mineral di bawahnya,” tambah Feri.

Feri mengatakan, dengan angkuhnya oknum APH dan pengaman negara melindungi para perusak alam semesta sehingga menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.

Baca juga: Kode Redeem Game Mobile Legends (ML) Hari ini, Jumat 24 Mei 2024

“Karena uang kecil para oknum ini ikhlas menjadi kacung dan membekingi TR (Tambang Rakyat) dan IUP bermasalah walaupun harus merusak lingkungan dan harkat hidup orang banyak,” tandasnya.