Helo Indonesia

Belum Mampu Nyapres, Airlangga Hartarto Akan Digusur Lewat Munaslub Partai Golkar

Winoto Anung - Nasional -> Politik
Rabu, 12 Juli 2023 22:52
    Bagikan  
Senior Partai Golkar
tangkapan layar

Senior Partai Golkar - Para senior Partai Golkar me nyuarakan Munaslub untuk menggusur Airlangga Hartarto. (Foto: tangkapan layar)

HELOINDONESIA.COM - Para tokoh senior Partai Golkar sudah gerah dengan langkah-langkah Airlangga Hartarto yang sudah dipercaya menjadi Capres oleh Munas partai. Sebab,  hingga dua bulan jelang pendaftaran capres, Airlangga belum berhasil membentuk koalisi untuk nyapres.

Tokoh senior Golkar mendesak digelarnya Munaslub untuk menggusur Airlangga Hartarto dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.

Para tokoh senior di Partai Golkar berkumpul, Rabu 12 Juli 2023, di Jakarta, untuk membahas masa depan partai beringin itu dalam menghadapi Pilpres 2024.

Tiga tokoh yang berbicara di pertemuan dengan wartawan adalah Lawrence TP Siburian, Zainal Bintang, dan Ridwan Hisyam. Puluhan tokoh Golkar lainnya juga hadir.

Baca juga: PKB Beri Syarat Golkar dan PAN jika Ingin Gabung KKIR, Apa Saja ?

 Lawrence T. P. Siburian yang mewakili kelompok yang dinamakan Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar menyoroti perkembangan Partai Golkar tersebut. Menurutnya saat ini Golkar dalam kondisi terpuruk dan perlu diselamatkan.

“Hari ini dan harapan kami ke depan, kami tidak mempunyai kepentingan pribadi, tetapi kami punya kepentingan menyelamatkan Partai Golkar,” jelas Lawrence.

Dia mengungkapkan, untuk dinamika politik menghadapi Pilpres, saat itu sudah ada tiga, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Mereka sudah membentuk koalisi. Sedangkan Airlangga Hartarto yang mendapat Amanah dari Munas Partai Golkar belum juga berhasil membangun koalisi yang memberikan kepastian.

“Sedangakan saat ini Parpol sudah terbagi habis ke calon-calon itu tadi. Tinggal PAN, tapi kita sudah tahu PAN arahnya akan kemana,” kata Lawrence TP Siburian.

Baca juga: Erick Thohir: Presiden Jokowi Pasang Target Timnas Indonesia Lolos ke Final Piala Dunia U-17

Itu baru soal parpol untuk koalisi. Untuk Elektabilitas, Airlangga juga sangat rendah, menurutnya baru mendapat 1 persen. “Terus untuk elektabilitas, Pak Airlangga baru punya 1 persen. itu untuk menang harus 50 persen + 1. Ini baru punya 1, nah untuk mencari 50 persennya ini bagaimana,” ujarnya.  Calon yang ada, tiga orang ini, Anies, Ganjar, Prabowo, berkisar 20-30 persen. Berat bagi Airlangga untuk menang.

“Kalau begitu motifnya Pak Airlangga apa, motifnya mengulur-ulur waktu saja, sampai waktunya habis supaya dia selamat. Tapi tunggu  dulu. Beliau diputuskan dalam Munas soal capres dan cawapres. DPP plus 38 DPD I, dan 338 DPD II. Kita menuntut ada pertanggungjawaban.  Karena diputuskan lewat Munas. Bagimana dia mempertanggungjawabkan, mau buang badan, itu tidak bisa,” tandas Lawrence TP Siburian.

Menurutnya, Airlangga harus mempertanggungjawabkan mandat yang diberikan kepadanya oleh Munas sebagai capres – cawapres.

“Jadi dia harus mempertanggungjawabkan pengangkatan dia sebagai capres dan cawapres di rapim. Ini kita amati sudah lama, tapi kesempatan barus ada saat rapat Dewan Pakar kemarin,” kta dia.

Baca juga: Ngopi Bareng Bersama Warga, Cara Ganjar Serap Aspirasi dan Beri Solusi Atasi Persoalan

Dia menilai, Airlangga, tidak serius meluangkan waktu untuk mengurus partai. Sibuk menjadi Menteri. Dulu sudah diingatkan, memilih salah satu, jadi Menteri atau Ketum Partai Golkar.

Lawrence TP Siburian kembali mengatakan, dia mengatakan hal ini demi penyelamatan partai. Pihaknya  tidak mau Partai Golkar menjadi parai menangah atau Partai Gurem.

“Kalau Pak Airlangga masih bicara nanti bulan Agustus kita umumkan koalisi, itu omong kosong. Karena kita tahu, kita bukan orang bodoh yang tidak tahu politik,” ujarnya.

Dia menjelaskan, jaman sekarang ini era terbuka, jadi tahu dinamika yang terjadi, tidak bisa dibohongi. “Kalau dia bicara tunggu waktunya, itu dengan siapa koalisi? Kita tahu kok tinggal satu parpol PAN. PAN punya 7 persen, Golkar 12 persen. Dua parpol ini menajdi 21 persen. Bisa maju nyapres. Tapi kalau poros ini maju, pasti kalah. Apa ada orang maju capres  buang uang triliunan untuk kalah, tidak ada. Jadi kader jangan dibodoh-bodohin.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Pisang Super yang Bisa Selamatkan Jutaan Nyawa Anak-anak di Seluruh Dunia

Untuk itu, karena kondisi Golkar terpuruk, dan waktu sudah mepet, maka pihaknya menyerukan digelarnya Rapimnas, setelah itu rekomendasi untuk Munaslub untuk menggusur Airlangga Hartarto.

“Jadi kita minta segera digelar Rapimpas, setelah Munaslub untuk mengganti Pak Airlangga dari ketgum pattai Golkar untuk kebesaran dan kemajuan Partai Golkar,” kata Lawrence TP Siburian.

Untuk diketahui, lanjutnya, pihaknya sudah komunikasi dengan para Ketua DPD dan DPC, namun  mereka pada tutup mulut, karena saat ini sedang menghadapi Pileg, mereka takut kalau dicoret dari DCT (Daftar calon tetap). Mereka menunggu DCT keluar.

Baca juga: Daftar Ponsel Samsung Dilengkapi Teknologi NFC, Tinggal Pilih dari yang Murah Hingga Mahal

Terkait poin pertama agar Airlangga membentuk poros baru, Ridwan Hisyam mengatakan, kalau tidak dilaksanakan, kalau Airlangga tidak bisa membentuk poros baru, maka konsekuensinya harus digelar  Munaslub. Munaslub ini untuk menggusur Airlangga.

“Kenapa? Karena Putusan Airlangga menjadi Capres dulu lewat Munas. Maka yang bisa membatalkan ya Munaslub. Jadi Munaslub itu tidak diharamkan. Airlangga itu juga hasil Munaslub, kok nggak ada gimana?” katanya.

Menurutnya, Munaslub itu jawaban poin nomor pertama tadi. Kapan dilaksanakan? “Paling lambat Agustus. Kalau tidak segera Munaslub, maka sudah terlambat,” kata Ridwan Hisyam. (*)

(Winoto Anung)