Helo Indonesia

Ngopi Bareng Bersama Warga, Cara Ganjar Serap Aspirasi dan Beri Solusi Atasi Persoalan

Rabu, 12 Juli 2023 19:02
    Bagikan  
Ngopi Bareng Bersama Warga, Cara Ganjar Serap Aspirasi dan Beri Solusi Atasi Persoalan

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat Ngopi Bareng dengan warga di Balai Desa Kemasan, Sukoharjo

SUKOHARJO, HELOINDONESIA.COM - Kegiatan minum kopi bareng atau ngopi bareng bisa menjadi momen bagi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk mengajak diskusi dengan masyarakat. Dari Ngopi bareng ini melahirkan banyak gagasan.

Seperti yang dilakukan Ganjar Pranowo saat ngopi bareng bersama warga di Balai Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023) malam. Acara ngopi bareng warga itu mengangkat tema penurunan angka kemiskinan dan stunting.

"Sebenarnya setiap kami ngopi bareng dengan warga pasti keluar banyak persoalan ya. Kami titipkan soal penanganan kemiskinan ekstrem, terus kemudian penanganan stunting," kata Ganjar usai ngopi bareng warga.

Baca juga: Riwayat Ganjar Pranowo Sikat Pungli Pendidikan, Pernah Semprot KepalaSD

Ganjar optimistis dengan penanganan stunting di Sukoharjo, melihat angkanya yang terus menurun. Begitu juga dengan angka kemiskinan yang jumlahnya berkurang.

Sekitar dua jam ngobrol, Ganjar mendapatkan masukan dari masyarakat tentang banyak hal. Di antaranya tentang persebaran sekolah yang kurang merata di daerah Sukoharjo.

"Ini PR kami, apakah membuat rombongan belajar baru atau kemudian kami membuat sekolah baru, atau kemudian kami mengkonversi beberapa sekolah," katanya.

Menurut Ganjar, banyak cara yang bisa dikembangkan untuk mengatasi persoalan persebaran sekolah itu. Sebab daya tampung sekolah negeri di Jawa Tengah hanya 41,6 persen. Sementara banyak sekolah swasta yang sama bagusnya dan bisa menampung siswa.

"Tentu saja kita juga harus memberikan kesempatan orang untuk sekolah ke swasta, oke kok. Banyak sekolah swasta bagus. Tadi kami senang mendapatkan masukan itu," jelasnya.

Persoalan lain yang disampaikan warga adalah soal sampah, air, jembatan rusak, atau kantor kepala desa yang tidak bisa diperbaiki karena kurangnya anggaran.

Sediakan Anggaran

Dalam kesempatan itu Ganjar langsung menjawabnya. Ganjar mengatakan bahwa provinsi menyediakan anggaran untuk itu tetapi dengan izin khusus agar tidak semua anggaran dipakai untuk membangun kantor desa.

"Tapi memang faktanya kami melihat ada kantor desa yang memang betul-betul rusak dan tidak bisa dipakai, kadesnya bagus, nah itu kami bantu yang seperti ini. Jadi ada banyak sekali persoalan yang muncul dari warga," ujarnya.

Baca juga: TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2023, Kodim 0715/Kendal Bangun Akses Jalan Desa Kediten

Ganjar juga senang karena dalam acara ngopi bareng warga itu, juga kedatangan seorang mahasiswa asal Aceh yang sedang PKL di Sukoharjo. Pemuda itu menyampaikan kepada Ganjar agar lebih memperhatikan pendidikan di daerah pelosok.

"Tadi kami nemu, umpama ada anak dari Aceh, sekolahnya di Tangerang tapi dia praktik di sini dan kemudian ia belajar bagaimana penerimaan masyarakat Sukoharjo, oh bagus sekali, saya senang. Ia berharap dunia pendidikan musti mendapatkan perhatian pemerintah. Maka saya ceritakan yang miskin sekolah gratis, SMA/SMK gratis," ujarnya.

Ganjar juga menyinggung bahwa sekolah yang sudah digratiskan tersebut harus benar-benar dijalankan dengan baik. Jangan sampai ada pungli seperti yang baru saja terungkap di Kabupaten Rembang.

"Termasuk tadi saya jelaskan ya kalau sudah gratis semua jangan ada pungli. Seperti yang kemarin terjadi dari sebenarnya tanya jawab biasa tapi ternyata lebih pada substantif. Maka yang seperti ini musti dibereskan sehingga masyarakat akan percaya apa yang dikerjakan pemerintah sungguh-sungguh," pungkasnya. (Aji)