Helo Indonesia

Anies Tirakat Sejak Awal Ramadan, Berujung di Masjid Tegalsari Ponorogo, Tempat Dulu Pujangga Ronggowarsito Berguru

Helo Jabar - Nasional -> Peristiwa
Senin, 17 April 2023 17:27
    Bagikan  
Anies Tirakat Sejak Awal Ramadan, Berujung di Masjid Tegalsari Ponorogo, Tempat Dulu Pujangga Ronggowarsito Berguru

Anies Baswedan saat bertemu warga di Ndalem Guron, Tegalsari, Jetis, Ponorogo. (Foto: ist)

JAKARTA.HELOINDONESIA.COM ? Seperti umat Islam umumnya, bulan Ramadhan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan adalah saat terbaik beribadah. Namun ibadah Ramadan ANies kali ini berpindah-pindah kota. 

Anies Baswedan menjalani tirakat sejak awal Ramadan melintasi 25 kabupaten/kota. Namanya saja tirakat, maka suasana sep dari pemberitaan. Anies seakan menghilang dari keriuahan politik. 

Perjalanan tirakat Anies Baswedan berujung di Masjid Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Lokasinya sekitar 3-4 km dari Pusat Kota Ponorogo. Masjid ini hanya sekitar 1 km dari Ponpes Gontor. 

?Saya selama Ramadhan ini menjalani tirakat,  dan berujung di Tegalsari ini. Malam ini malam ke-23, saya akan ikut qiyamul lail di sini, di Masjid Tegalsari, mengakhiri tirakat selama bulan Puasa ini,? kata Anies seperti dirilis Garda Warta..

Anies Baswedan saat bertemu warga di Ndalem Guron, Tegalsari, Jetis, Ponorogo. (Foto: ist)

Anies Baswedan saat bertemu warga di Ndalem Guron, Tegalsari, Jetis, Ponorogo. (Foto: ist)

Tirakat ini dia jalani sejak awal Ramadan, dan perjalanan dari tempat ke tempat sebanyak 25 kabupaten kota di Pulau Jawa. ?Sejak awal Ramadan ya, dan itu hanya mendengar, meresaki, berinteraksi dengan masyarakat, tanpa publikasi. Bukan bagian saya untuk, tapi bagian menyerap,? kata Anies Baswedan lagi.

Di masjid itu saat malam itikaf Ramadan, memang menjadi tempat favorit bagi umat Islam di Ponorogo maupun yang datang dari luar kota Reyog itu. Tiap malam likuran ganjil ribuan orang itikaf. Saat Anies datang, bertambah lagi orang yang itikaf. Anies ikut salat tarawih dan mulai lingsir jam 12 malam, dilanjutkan qiyamul lail hingga jelang sahur.  

Masjid Tegalsari rupanya menjadi kenangan bagi sang mantan Mendikbud ini. Karena merupakan masjid tua dan didirikan kyai kharismatik di zaman Kraton Surakarta, Imam Besar, Kyai Muhammad Hasan Besari, orang Ponorogo biasa menyebut Kyai Kasan Besari.

Karena di dekat masjid ini, di era dulu zaman Kraton Surakarta, menjadi pondok pesantren berwibawa di bawah asuhan Kyai Kasan Besari. Kepada Kyai Muhammad Hasan Besari pula, zaman dulu itu masa muda pujagga Raden Ngabehi Ronggowarsito berguru, (bisa dibaca dalam Babad Ranggawarsitan).

Tahun lalu, Anies Baswedan juga sudan berkunjung ke lokasi ini, juga bermalam di Masjid Tegalsaridan Ndalem Guron, rumah tua yang juga milik almarhum sang kyai.

Tirakat, Maka Sepi dari Pemberitaan 

Banyak orang mengatakan, Anies hilang dari peredaran dan minim pemberitaan dalam beberapa pekan terakhir. Ditanya soal sepinya pemberitaan tentang dirinya menjawab singkat. ?Lha wong tirakat,? katanya sambil tertawas. 

Di rumah kuno dan bersejarah peninggalan keturunan Imam Besar, Kyai Muhammad Hasan Besari yang terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Anies bertemu dengan warga sekitar serta juga ahli waris Kyai Muhammad Hasan Besari. Anies Baswedan saat bertemu warga di Ndalem Guron, Tegalsari, Jetis, Ponorogo. (Foto: ist)

Anies Baswedan saat bertemu warga di Ndalem Guron, Tegalsari, Jetis, Ponorogo. (Foto: ist)

Anies menuturkan, tirakatan selama Ramadan dengan mendatangi sejumlah wilayah di Pulau Jawa, bertujuan untuk mendengar dan menyerap informasi secara langsung dari masyarakat. 

Dan bertepatan di malam ke-23 puasa Ramadhan, malam ganjil, Anies Baswedan juga melakukan ibadah iktikaf serta tasyakuran atas selesainya pemugaran bangunan kuno saksi sejarah perjuangan dan syiar Islam di Ponorogo. 

Anies Baswedan menambahkan, dirinya berjodoh dengan rumah bersejarah yang pernah digunakan oleh sejumlah tokoh nasional untuk belajar dan nyantri seperti Ronggowarsito dan HOS. Tjokroaminoto terjadi saat sejumlah seniman dan budayawan menghubungi dirinya melalui pesan berantai tentang rencana penggusuran bangunan tersebut untuk dijadikan perumahan dalam bisnis properti 

?Ndalem Guron ini, kita selamatkan dan kita jaga keasliannya, karena akan dibongkar dan dipecah untuk dijadikan perumahan," terang Anies.

Di rumah kuno yang dibangun ratusan tahun lalu, dan pernah digunakan untuk menimba ilmu sejumlah tokoh besar, kini terlihat bersih rapi setelah dilakukan pembenahan selama beberapa bulan terakhir, sementara bentuk dan model bangunannya masih utuh dan seperti aslinya.

"Ndalem guron" ini merupakan cikal bakalnya pondok pesantren dan pendidikan agama Islam, di pondok tersebut telah menghasilkan tokoh-tokoh agama besar di tanah Jawa.  (*)

(A Winoto)