Helo Indonesia

Kebakaran Puncak Gunung Lawu! Alhamdulillah Warung Mbok Yem Selamat, Tiga Warung Puncak Hargo Dalem Ludes Terbakar

Senin, 2 Oktober 2023 21:02
    Bagikan  
PUNCAK LAWU
tangkapan layar

PUNCAK LAWU - Api membakar tiga warung di Puncak Hargo Dalem, Gunung Lawu, Jawa Timur, Minggu (1/10/2023).

HELOINDONESIA.COM - Kebakaran hutan di kawasan Gunung Lawu benar-benar tak terkendali, bahkan kebakaran hutan sudah sampai di Puncak Hargo Dalem, wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (2/10/2023).

Dilokasi Puncak Hargo Dalem api sudah membakar 3 warung yang biasa digunakan menginap para pendaki pada Minggu (1/10/2023), dilaporkan warung ledes terbakar habis.

Tiga warung yang terbakar itu berada diketinggian 3.170 Mdpl dan tingga beberapa ratus meter untuk sampai di puncak Gunung Lawu.

Baca juga: Tiga Belas Syarat yang Harus Dikuasai Petugas Modin di Desa Pojok Magetan, Jika Tidak ingin di Demo Warga

"Tiga warung kantin di puncak Hargo Dalem milik Agus, Sati dan Giar ludes terbakar," ujar Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan, Supriyanto kepada wartawan di Magetan, Senin (2/10/2023).

Namun di dekat dengan lokasi terbakarnya 3 warung di puncak Hargo Dalem, ada satu warung milik Mbok Yem, selamat dari kobaran api yang membar semak belukar di kawasan itu.

Seperti kita ketahui puncak Hargo Dalem dan Warung Mbok Yem merupakan lokasi yang tinggal beberapa ratus meter menuju Puncak Gunung Lawu dengan ketinggian 3.256 Mdpl.

Baca juga: Lagi Kebakaran Hutan Gunung Lawu Bagian Utara, Masuk Wilayah Kabupaten Ngawi dan Karanganyar

Sementara Warung Mbok Yem sendiri merupakan warung yang biasanya menjadi jujugan para pendaki Gunung Lawu sebelum melanjutkan perjalanan ke Puncak Lawu.

Menurut Supiyanto kebakaran yang terjadi di sekitar Hargo Dalem membakar semak-semak dan rumput kering hingga kemudian menjalar ke bangunan di sekitar kebakaran itu.

Meski demikian dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun warung bagunan yang terbuat dari kayu sudah habis terbakar oleh api terbawa angin dengan kondisi rumput yang kering.

Baca juga: Kebakaran Gunung Arjuno dan Bromo, Bupati Pasuruan Minta Penambahan Pemadaman Dengan Water Boming

Namun akhirnya kebakaran di puncak Hargo Dalem behasil diatasi dan dipadamkan secara manual oleh 11 personil dari Paguyuban Gunung Lawu (PGL).

Sementara personel yang melaksanakan pemadaman di puncak Hargo Dalem sudah diturunkan untuk meminimalisir bahaya.

"Pada pukul 17.00 WIB 11 personel sudah tiba dengan selamat sampai di bawah, setelah turun dari puncak Gunung Lawu," kata Supriyanto.

Baca juga: Kebakaran Huta di Gunung Arjuno Terus Meluas, Pemadam Akan Menggunakan Water Bombing

Meski demikian menurut Supriyanto masih ada 3 orang personel yang tetap tinggal di atas puncak Gunung Lawu bersama Mbok Yem.

"Mbok Yem bersama Muis dan Kelik (pegawai Mbok Yem) masih tetap tinggal di atas bertiga," ujar Supriyanto.

Menurut Supriyanto mereka bertiga sudah terbiasa di atas dan jarang sekali turun ke bawah, karena sudah menjadi penghuni puncak Gunung Lawu sejak lama.

Baca juga: Kebakaran Lereng Gunung Arjuno dan Gunung Ciremai Kuningan, Seperti ini Situasinya

Sementara menurut Supriyanto untuk mengevakuasi Mbok Yem ke bawah saat ini rasanya juga tidak mungkin, karena masih berbahaya, api merembet ke bawah.

Belum lagi untuk mengevakuasi Mbolk Yem juga diperlukan tandu untuk angkutan dengan dipanggul beberapa orang, dua orang secara bergantian.

"Butuh tandu untuk evakuasi Mbok Yem, tetapi yang penting saat ini puncak Lawu sudah aman, api telah lewat dan padam di atas," kata Supriyanto.

Sedangkan api yang berada di sisi Barat mulai menuju wilayah Jawa Tengah.

Baca juga: Lagi Kebakaran Hutan Gunung Lawu Bagian Utara, Masuk Wilayah Kabupaten Ngawi dan Karanganyar

Rata-rata yang terbakar berada di petak 73 selain warung yang terbakar juga pepohonan dan rumput kering.

Sebenarnya petugas telah membuat aliran di hutan namun adanya angin api melompat dan merembet ke Magetan, namun hingga saat ini sudah dinyatakan aman.

"Kami akan pantau dari wilayah bawah, besok akan mulai lagi merancang antisipasi dan lainnya," pungkas Supriyanto. **