HELOINDONESIA.COM - Waxing merupakan salah satu cara menghilangkan bulu pada tubuh yang efektif dan tahan lama dibandingkan dengan metode lainnya, lantas bagaiman Waxing bagi ibu hamil?
Ada beberapa alasan bagi ibu hamil untuk melakukan Waxing.
Waxing bisa menghilangkan bulu selama beberapa minggu, dibandingkan dengan mencukur.
Waxing juga dapat menghilangkan bulu secara menyeluruh dan merata di area yang dituju, termasuk mengurangi risiko iritasi.
Baca juga: Menag: Indonesia Dapat Tambahan 8.000 Kuota Haji, Sudah Masuk Aplikasi Pemvisaan Arab Saudi
Secara umum, waxing dianggap aman bagi ibu hamil, namun dengan beberapa syarat dan pertimbangan.
Ketika seseorang melakukan waxing, kain yang dipakai untuk mencabut bulu di bagian tubuh yang dituju bisa melekat pada kulit dan merusaknya. Selama kehamilan, sementara kulit ibu hamil menjadi lebih sensitif, sehingga memungkinkan untuk terjadi iritasi atau bahkan infeksi pada kulit setelah waxing.
Jika ibu hamil ingin melakukan waxing, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau ahli kecantikan.
Ibu hamil yang memiliki kulit sensitif atau masalah kesehatan tertentu seperti varises atau pembuluh darah yang melebar, sebaiknya tidak melakukan waxing.
Baca juga: Teknik Balayage, Hasilkan Efek Gradasi Warna Alami di Rambutmu
Sebaiknya ibu hamil tidak melakukan waxing pada area kewanitaan pada trimester ketiga kehamilan, karena dapat memicu kontraksi atau persalinan dini.
Jika ibu hamil ingin melakukan waxing, pastikan untuk memilih salon kecantikan yang memiliki reputasi baik dan menggunakan bahan-bahan yang aman untuk ibu hamil.
Pastikan juga untuk menghindari penggunaan produk waxing yang mengandung bahan kimia yang tidak aman, seperti paraben atau pewarna sintetis.
Selalu perhatikan kondisi kulit sebelum dan sesudah waxing, dan hindari paparan sinar matahari langsung pada kulit yang telah di-waxing selama beberapa hari setelah perawatan.
