Helo Indonesia

Warga Tambah Ramai Cegat Putar Balik Truk Batu Bara di Lamteng

Herman Batin Mangku - Nasional -> Hukum & Kriminal
Rabu, 26 Juni 2024 17:14
    Bagikan  
X
Helo Lampung

X - Warga cegat dan perintahkan truk-truk batu bara putar bali di Lamteng (Foto Zen Sunarto/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Warga mencegat dan memerintahkan truk angkutan batu bara putar balik berlanjut dan tambah ramai di Banjaratu, Tugu Perbatasan Kabupaten Lampung Utara-Lampung Tengah, sejak Selasa (25/6/2024), pukul 20.00 WIB hingga Rabu sore ini (26/6/2024).

Hari pertama, warga yang tergabung dalam Aksi Forum Komunikasi Kampung Bersatu Peduli Lingkungan (FKKB MPL) Lampung Tengah aksi dari tiga kampung, yakni Kampung Banjaratu, Candirejo, dan Tanjungraja.

Rabu (26/6/2024), warga yang beraksi bertambah satu kampung lagi sehingga menjadi empat kampung. Kampung tambahannya adalah Terbanggibesar. Hingga sore hari kedua, warga telah memutar balik 50 truk.

Mungkin, warga empat kampung tersebut turun ke jalan terinspirasi aksi tujuh warga sampai akhirnya membuat check point RM Obara di Kabupaten Lampung Utara. Dengan alasan kerja sama dengan pengusaha truk, mereka bagi-bagi duit setoran sopir batu bara.

Aksi damai di Jalur Lintas Sumatera itu sempat membuat arus lalulintas dari dua arah Kotabumi ke Bandarlampung tersendat. Warga tak peduli truk engkel atau truk over dimension/overloading (ODOL) batu bara putar arah. Muat batu bara, balik!

Warga yang tergabung dalam FKKB MPL sampai mendirikan posko di pinggir Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera, dekat Tugu perbatasan Lamteng.FKKB-MPL mendirikan tenda sebagai posko dan menggunakan pengeras suara sebagai pusat informasi bagi para anggotanya.

Agaknya, mereka akan "operasi" jangka panjang. ketua Aksi FMTK Madri Daud didampingi Korlap M. Lubis mengatakan aksi ini dilakukan karena Jalinteng Sumatera yang rusak akibat kendaraan pengangkut batu bara melebihi tonase.

Selain itu, entah sudah berapa korban jiwa melayang, ujar Madri Daud. Menurut Madri Daud aksi damai warga akan terus dilakukan sampai perusahaan pengangkut batu-bara tidak melintasi jalan umum.

"Kami mohon aparat dan pemerintah duduk bareng membahas persoalan ini," tambahnya. (Zen Sunarto)


 -