Helo Indonesia

Penemuan Mayat Bayi di Pantai Keburuhan, Hasil Autopsi Mengarah Korban Penganiayaan

Selasa, 2 Januari 2024 20:23
    Bagikan  
Penemuan Mayat Bayi di Pantai Keburuhan, Hasil Autopsi Mengarah Korban Penganiayaan

Anggota Polsek Ngombol dan Sat Reskrim Polres Purworejo saat melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat bayi laki-laki yang ditutup terpal. Foto: Ist

CILACAP, HELOINDONESIA.COM - Warga Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jateng, dibuat geger dengan penemuan mayat bayi laki-laki di pantai Keburuhan, pada Senin 1 Januari 2024 lalu. Jasad bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh Alan Fandi (25), yang sedang menjala ikan di pantai yang berada di Desa Keburuhan tersebut.

Kabar penemuan mayat mayat bayi itu begitu cepat menyebar yang memancing warga beramai-ramai mendatangi pantai.

Alan bercerita, saat itu sekitar pukul 10.00 WIB dirinya melihat sesuatu mengapung di bibir pantai. Semula, warga Desa Keburuhan itu mengira benda itu adalah seekor kura-kura.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Saudara Sendiri di Ponorogo pada Penghunjung Tahun 2024, Begini Kronologi dan Motifnya

"Ternyata sesosok bayi yang sudah meninggal dunia. Saya beranikan diri mengangkatnya, saya pindah ke tempat yang jauh dari air (ombak)," ujar Alan.

Alan lalu melaporkan penemuannya ke perangkat desa yang langsung menghubungi kepolisian. Tak lama, Kapolsek Ngombol, AKP Miswanto beserta anggota, Kanit II Sat Reskrim Polres Purworejo Ipda Boby Pangestu dan anggota serta Unit Inafis datang ke lokasi penemuan untuk olah TKP.

Selanjutnya, mayat bayi dibawa ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab kematian bayi malang tersebut. "Beberapa pihak sudah kami mintai keterangan. Kami masih selidiki, untuk mencari tahu unsur-unsur kejahatannya seperti apa (ada atau tidak),'' katanya.

Hasil Autopsi

Kapolres Purworejo, AKBP Eko Sunaryo, melalui Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudo Praseno, mengatakan pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan. Polisi juga telah melakukan autopsi pada mayat bayi yang sebelumnya diperkirakan baru lahir itu.

Baca juga: Promosi dan Perkuat Sarpras Jadi Strategi Mbak Ita Genjot Sektor Wisata Kota Semarang

"Hasil autopsi yang dilakukan oleh Bidokkes Polda Jawa Tengah di kamar jenazah RSUD Tjitrowardojo diperoleh hasil jika bayi laki-laki tersebut telah berusia 11 bulan dengan panjang 58 cm. Tali pusar yang semula dikira karena baru lahir, ternyata usus bayi yang ke luar karena proses pembusukkan," jelas kasatreskrim, seperti dikutip dari gatra.com.

Hasil autopsi juga menemukan ada luka memar di wajah bayi diduga akibat benda tumpul. Kemudian ada pula resapan darah di kulit kepala bagian dalam.

"Saat ditemukan, bayi tersebut tidak memakai pakaian, diduga dibunuh lalu dibuang. Dari hasil autopsi juga diperoleh perkiraan waktu kematian yakni tiga hari sebelum ditemukan. Kami akan mendalami motifnya apa, saat ini kami mengembangkan beberapa dugaan motifnya, dan mencari TKP pembunuhan agar sasaran penyelidikan bisa mengerucut dan pelakunya segera bisa ditemukan," ungkap AKP Catur.

Baca juga: Bupati Dico Berikan Hadiah Motor hingga Handphone kepada Tenaga Pendidik di Kendal

Menurut Kasat Reskrim, dari hasil autopsi, penyebab kematian karena gagal napas diduga akibat penganiayaan. Pihaknya mengharapkan dengan adanya pemberitaan media massa terkait hasil autopsi mayat bayi laki-laki ini, masyarakat bisa ikut berperan aktif memberikan informasi.

"Manakala ada masyarakat yang curiga tetangga, keluarga, teman atau lainnya yang memiliki anak bayi dan tiba-tiba menghilang, silakan dilaporkan. Mari kita bersinergi bahu membahu mengungkap peristiwa ini," pungkasnya. (Aji)