Helo Indonesia

Cawapres dari NU Hanya akan Jadi Pajangan Jika Tak Bawa Parpol, Kalau Cak Imin Bisa Punya Power

Winoto Anung - Nasional -> Politik
Senin, 28 Agustus 2023 11:21
    Bagikan  
Cak Imin, Yenny Wahid
Ist

Cak Imin, Yenny Wahid - Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan tokoh NU Yenny Wahid. (Kolase Foto: ist)

HELOINDONESIA.COM - Suara warga Nahdlatutl Ulama atau NU memang besar. Itu pula yang membuat tiga bakal capres, Anies baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, berebut suara mereka, untuk itu berupaya memilih cawapres dari kalangan NU.

Nama-nama yang sudah disebut-sebut adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, Yenny Wahid, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Yahya Staquf (Ketua PBNU).

Namun, menurut pengamat politik Hasan Nasbi dari Cyrus Network, siapa pun tokoh NU yang dijadikan cawapres, dia harus mempunya kekuatan politik, tegasnya punya dukungan parpol atau partai politik.

“Kalau dia tidak bawa partai politik, maka dia cuman jadi pajangan. Jadi, NU itu bukan buat dibantu, tapi buat dipajang saja,” ungkap Hasan Nasbi dalam tayangan di media sosial.

Baca juga: Baliho Prabowo-Gibran di Labuhan Bajo Dinilai untuk Memecah Belah Pendukung Ganjar Pranowo

Menurutnya, kalangan NU jangan hanya senang kalau tokohnya dijadikan sebagai cawapres, karena hanya akan jadi pajangan saja kalaun tidak membawa parpol.

“Kalau dia wakil NU, ini buat Pak Anies nih, buaat calon prfesiden lain juga, Pak Prabowo dan juga Ganjar Pranowo, kalau wakilnya NU, NU senang, wah kita punya wakil di sana. Tapi, kalangan NU harus tahu,  nantinya wapres itu hanya untuk stempel saja kalau dia tidak punya kekuatan politik. Jadi dipajang saja tuh wapres,” tandasnya.

Dia mengingatkan, dalam kondisi seperti itu, Masyarakat NU bukannya diperebutkan, tapi hanya diperalat. Dalam hal ini, orang NU seharusnya punya kesadaran, sehingga nantinya sosok yang dijadaikan wapres, jangan cuman jadi pajangan.

Baca juga: Ketua MK Anwar Usman Seharusnya Mundur dari Kasus yang Terkait dengan Gibran

Hasan nasbi menilai, lain halnya kalau sosok orang NU yang diajukan jadi cawapres itu punya parpol, akan bisa punya power, dan tidak sekedar jadi pajangan. Seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dia akan punya power karena membawa parpol.

“Kalau dari NU-nya dari partai, Cak Imin misalnya, oh iya tuh bisa mewakili NU dan bisa punya power, karena punya anggota DPR. Kalau cuman kultur asal muasal, status dia di NU tinggi, bia apa dia,” tandas Hasan Nasbi, pakar politik dari Cyrus Network. (**)