Helo Indonesia

Naik Bus, Ganjar-Mahfud Hadiri Sidang Perdana Sengketa Pilpres di MK

Rabu, 27 Maret 2024 16:27
    Bagikan  
Naik Bus, Ganjar-Mahfud Hadiri Sidang Perdana Sengketa Pilpres di MK

SIDANG: Ganjar Pranowo dan Mahfud MD didampingi tim penasehat hukumnya saat akan memasuki Gedung Mahkamah Konstitusi. Foto: Dok

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM -Sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) dimulai Rabu (27/3/2024) hari ini. Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir langsung dalam persidangan itu.

Ganjar dan Mahfud nampak kompak datang ke MK bersama tim penasihat hukumnya. Tak menggunakan kendaraan pribadi, mereka naik bus bersama dari tempat pertemuan di Hotel Oriental Jakarta.

Rombongan tiba di MK sekitar pukul 11.50 WIB. Ganjar dan Mahfud yang kompak mengenakan jas berjalan beriringan, sementara di samping mereka nampak ketua tim hukum Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis, yang membawa berkas gugatan yang cukup tebal.

"Insya Allah sudah siap semuanya. Saya dan Pak Mahfud sudah diberikan paparan lengkap oleh tim hukum. Pak Todung sudah menyiapkan dengan baik, insya Allah berjalan lancar," ucap Ganjar.

Gugatan

Ganjar menambahkan, dirinya bersama Mahfud sengaja hadir langsung dalam sidang perdana gugatan di MK. Sebab, MK memberikan kesempatan bagi Ganjar dan Mahfud selaku prinsipal untuk menyampaikan statemen.

"Sebagai prinsipal kita diberikan kesempatan untuk statemen. Kami akan mengambil kesempatan itu untuk menyampaikan ke publik sehingga peraisangan ini jauh lebih filosofis, jauh lebih mengambil fakta di lapangan dan jauh kita berpikir bagaimana demokrasi berjalan dengan baik untuk bangsa ini," jelasnya.

Disinggung apakah yang disampaikan terkait dugaan kecurangan yang terjadi, Ganjar mengatakan tidak bicara hal teknis. Lebih dari itu, keduanya memberikan pandangan yang lebih luas tentang masa depan demokrasi di Indonesia.

"Yang saya sampaikan lebih besar lagi soal harapan kepada proses demokrasi dan demokratisasi di Indonesia, dan bagaimana mimpi negara ini didirikan agar semua taat pada konstitusi," pungkasnya. (ADE)