Helo Indonesia

Peringatan Harganas ke-31, Menko PMK Inginkan Keluarga Penentu dan Kunci Kemajuan Negara

Edo - Nasional
Minggu, 30 Juni 2024 12:57
    Bagikan  
HARGANAS
Kementerian PMK

HARGANAS - Menko PMK, Muhadjir Effendy saat acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 di Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengtah.

HELOINDONESIA.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, keluarga merupakan penentu dan kunci dari kemajuan suatu negara.

Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk menyiapkan keluarga Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing.

Menko Muhadjir mengatakan hal itu saat menyampaikan pidato mewakili Presiden RI Joko Widodo pada puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 dengan tema: Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas, yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Lapangan Simpang Lima Semarang, Sabtu (29/6/2024).

Baca juga: Menko PMK Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Salamad Indonesia di Vietnam

"Di dalam melihat masalah-masalah di Indonesia, bisa kita lihat dari unit terkecilnya yaitu keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil sebuah bangsa. Kalau keluarganya bagus maka negara akan bagus. Keluarga menentukan kualitas sumber daya manusia," jelasnya.

Muhadjir menjelaskan, pemerintah tengah menyiapkan keluarga yang berkualitas dimulai sejak prenatal (masa sebelum kehamilan), masa kehamilan, dan masa 1000 hari pertama kehidupan manusia. Intervensi telah dilakukan terutama pada perempuan.

Dimulai dari remaja putri dengan memberikan tablet tambah darah untuk memastikan mereka betul-betul sehat dan kelak setelah menikah siap hamil, bimbingan perkawinan bagi calon pengantin, cek kesehatan sebelum menikah, cek HB darah, cek lingkar lengan, dan memberikan intervensi gizi untuk ibu dan bayi sampai 1000 hari pertama kehidupan.

Baca juga: Hadapi Bahaya Laten Judi Online, Menko PMK Sebut Peran Penting Tokoh Masyarakat dan Agama

Lebih lanjut, intervensi untuk menyiapkan keluarga yang berkualitas juga telah dilakukan dengan menyiapkan fasilitas pemantauan kesehatan dan gizi ibu dan bayi yang terstandar di Posyandu dan Puskesmas mulai dari alat timbang terstandar, alat ukur antropometri, dan juga penyuluhan gizi dengan kader-kader yang terlatih.

"Dalam keluarga, ibu menjadi inti dari keluarga. Ibu berperan dalam pembentukan akhlak anak-anaknya. Perempuan tiangnya negara. Kalau perempuan terpelihara dan dirawat dengan baik. Dia bisa memerankan peran dengan baik maka akan kokoh negara," jelasnya.

Muhadjir menjelaskan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal semua upaya dan intervensi yang dilakukan dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Pastikan Daging Kurban dari Mekah untuk Atasi Stunting di Tanah Air

Dia berharap, BKKBN dapat terus mengawal keluarga Indonesia, dan juga mengawal upaya pemerintah dalam percepatan penurunan stunting sesuai target Presiden Joko Widodo.

"Paling tidak mudah-mudahan di 2024 kita di bawah 20 persen sesuai ketentuan SDGs," ungkapnya.

Dalam kegiatan Harganas ke-31, Menko PMK juga memberikan dan menyerahkan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya, dan menyerahkan Bantuan Stimulan  Perumahan Swadayan Bagi Beresiko Stunting.

Baca juga: Menko PMK Saksikan Pengukuran Lingkar Kepala, Tinggi Badan dan Berat Badan untuk Melihat Kondisi Anak

Menko PMK juga mengecek pameran stan penanganan dan intervensi yang dilakukan oleh BKKBN, pameran capaian upaya intervensi yang telah dilakukan oleh kementerian dan lembaga, dan pemerintah daerah.

Selain itu, Menko PMK juga melihat gelar dagang UMKM dan produk lokal yang diselenggarakan dalam menyemarakkan puncak Harganas.

Dalam rangkaian Harganas 2024 digelar berbagai kegiatan terkait lainnya antara lain: Siap Nikah Goes to Kampus, Seminar Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas, Gerakan Kembali ke Meja Makan (sarapan bergizi keluarga) dan Kampanye Satu Jam Tanpa Gawai. (*/ANO)