Helo Indonesia

Menko PMK Saksikan Pengukuran Lingkar Kepala, Tinggi Badan dan Berat Badan untuk Melihat Kondisi Anak

Edo - Nasional
Minggu, 16 Juni 2024 18:19
    Bagikan  
BINGKISAN
Kementerian PMK

BINGKISAN - Enko Muhadjir Effendy mberikan bingkisan kepada salah anak sat kunjungan di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

HELOINDONESIA.COM - Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau proses Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, di Posyandu Angkasa, Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (14/6/2024).

Di sana Menko PMK mengecek langsung proses pengukuran bayi dan balita yang dilakukan oleh para kader posyandu, mulai dari pengukuran lingkar kepala, tinggi badan dan berat badan.

Selain itu, dia juga melihat pencatatan perkembangan tumbuh dan kembang anak dan melihat proses konsultasi gizi setelah melakukan pengukuran serta pencatatan dan pelaporan di posyandu.

Baca juga: Menko PMK Jadi Saksi Nikah Bersama, Berharap Pernikahan Jangan Menambah Keluarga Miskin Baru

Menko Muhadjir menyampaikan, pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak yang dilakukan di Kota Palu sudah baik.

Dia mengatakan, proses pelayanan yang dilakukan sudah baik, kader-kader posyandu yang telah memahami pengukuran dan pencatatan, serta menggunakan alat anthropometri terstandar.

"Pelaksanaan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kota Palu saya kira sudah bagus. Pelayanan di posyandu sudah terstandar, mulai dari timbangannya, kemudian tenaganya sudah dilatih semua," ungkapnya.

Baca juga: Kemenko PMK Paparkan Rencana Kerja dan Anggaran 2025 di Banggar DPR-RI, Segini Nilainya

Diketahui, berdasarkan data SKI tahun 2023, prevalensi stunting di Kota Palu masih terbilang tinggi, yakni 22,1 persen, menurun 2,6 persen dari tahun sebelumnya 24,7 persen.

Angka tersebut masih berada di atas rata-rata nasional dan masih harus diturunkan untuk mencapai target 14 persen.

"Kita harapkan dalam pelaksanaan pengukuran dan intervensi Serentak Pencegahan stunting di bulan Juni ini menjadi momen untuk menggerakkan masyarakat sasaran untuk makin aktif datang ke Posyandu untuk dilakukan pemantauan tumbuh kembang balita serta diberi intervensi yang sesuai kondisi calon pengantin, ibu hamil atau balita sebagai upaya pencegahan stunting," ujar Muhadjir Effendy.

Baca juga: Sebanyak 199 Pekerja Migran Malaysia Dipulangkan, Begini Reaksi Kemenko PMK

Muhadjir menyampaikan, untuk mencapai target 14 persen, pemerintah menggunakan strategi pentahelix yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, dan media massa.

"Ini harus bersinergi untuk dapat menurunkan angka balita stunting mencapai target di tahun 2024 ini. Untuk itu kita harus kerja keras dan cerdas, memastikan bagaimana balita yang berat badannya tidak naik dan balita bermasalah gizi dapat diintervensi dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.

Muhadjir juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Palu yang menggunakam pendekatan kearifan lokal dalam menangani stunting.

Baca juga: Begini Pesan Pesan Menko PMK Ambil Langkah Berani Kepada Wisudawan UMJ untuk Raih Kejayaan

Yaitu menggunakan pendekatan nosiala pale yang artinya bergotong royong seluruh perangkat daerah bersama semua unsur masyarakat menyelesaikan persoalan stunting yang ada di Kota Palu.

"Termasuk memanfaatkan infrastuktur atau pranata sosial misalnya perkumpulan pengajian, kemudian juga ibu-ibu PKK, kemudian gerakan ekonomi kerakyatan melalui dana PNM, dana Mekar juga KUR, itu bisa diberdayakan untuk mengentaskan stunting di daerah ini," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu hadir Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Fahrudin D. Yambas, Wakil Wali Kota Palu Reny A. Lamadjido, Kepala BKKBN Provinsi Sulteng, Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK , Kadinkes Kota Palu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palu, dan jajaran Forkopimda Kota Palu. (*/ANO)