Helo Indonesia

Masyarakat Masih Banyak Percaya Disinformasi Pemilu, Menkominfo: Jika Tak Diantisipasi, Bisa Lahirkan Polarisasi

Jumat, 8 Desember 2023 02:52
    Bagikan  
Menkominfo Budi Arie
Kominfo

Menkominfo Budi Arie - Menkominfo Budi Arie Setiadi. (Foto: Kominfo)

HELOINDONESIA.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengajak semua pihak, terutama pemilih muda untuk memerangi berita hoaks menjelang Pemilu 2024.

Budi mengungkapkan bahwa sebanyak 42 persen publik percaya disinformasi atau informasi yang salah seputar pemilu.

"Jadi apabila tidak diantisipasi, kekacauan informasi dapat melahirkan polarisasi dan berdampak pada kepercayaan terhadap demokrasi," kata Budi Arie dalam acara "Demi Indonesia Cerdas Memilih di Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

Ia juga mengatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ikut berperan dalam mendorong Pemilu 2024 yang berkualitas.

Selain itu, ia menegaskan bahwa hakikat pemilu adalah ajang kedaulatan rakyat, yakni upaya mewujudkan demokrasi.

Baca juga: Pemuda Berkaos Ganjar Nilai Anies Abu-Abu soal IKN, Ini Penjelasan Cerdas Anies

"Pemilu itu adalah sarana, dan alat demokrasi untuk mewujudkan pemerintahan demokratis dengan masyarakat yang juga demokratis," ujar Budi Arie.

Untuk itu, ia berharap pemilih muda bisa turut serta menghindari berita bohong atau hoaks dengan tidak mudah percaya terhadap mudahnya mendapatkan informasi.

Tak sampai situ, ia meminta kepada pemilih muda untuk tidak langsung menyebarkan jika mendapat berita yang bohong.

Sebaliknya, Budi Arie meminta agar anak muda memeriksa terlebih dulu kebenaran berita yang diterimanya.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Pemberian Kredit untuk UMKM Tak Hanya Lihat Agunan, tetapi Juga Prospeknya

"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan aktivitas kita dan tidak begitu saja percaya akan suatu berita, apalagi ikut andil dalam menyebarkan hoaks atau berita berita palsu," kata Budi Arie.

Dalam acara ini, turut hadir Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja.