Helo Indonesia

Teknologi Punya Peran Tingkatkan Pengawasan Pengeluaran Visa Haji

Jumat, 28 Juni 2024 06:59
    Bagikan  
Teknologi Punya Peran Tingkatkan Pengawasan Pengeluaran Visa Haji

Dosen Fakultas Hukum USM Wafda Vivid Izziyana saat menjadi narasumber dalam BKBH Menyapa di Studio Radio USM Jaya

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Teknologi seperti biometrik, e-visa, dan sistem pelacakan digital memainkan peran penting dalam meningkatkan keamanan dan efisiensi proses pengawasan pengeluaran visa haji.

Hal tersebut disampaikan Dosen Fakultas Hukum Universitas Semarang (USM), Dr Wafda Vivid Izziyana SH MH, saat menjadi narasumber dalam Talkshow Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Menyapa yang berlangsung di Studio Radio USM Jaya pada Rabu 26 Juni 2024.

Talkshow yang dipandu Penyiar Radio USM Jaya, Putri Sabil itu mengusung tema "Mengupas Tuntas Pengawasan Otoritas Keamanan Arab Saudi terhadap Visa Haji : Proses, Tantangan, dan Solusi".

Baca juga: Begini Peran Megawati Soekarnoputri Dibalik Penghargaan PBB untuk Kota Semarang

Lebih lanjut, Wafda menjelaskan, penggunaan biometrik seperti sidik jari dan pengenalan wajah dapat membantu memastikan identitas pemohon visa dengan akurasi tinggi, mencegah penyalahgunaan dan pemalsuan identitas.

E-visa digunakan untuk menyederhanakan proses pengajuan dan verifikasi visa, memungkinkan pemohon untuk mengajukan secara online dan memudahkan otoritas dalam memroses serta mengesahkan permohonan secara cepat sekaligus aman.

''Sistem pelacakan digital seperti GPS dan teknologi pemantauan lokasi, memungkinkan otoritas untuk mengawasi pergerakan dan aktivitas haji selama berada di Arab Saudi. Otoritas dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat, merespons ancaman lebih cepat, sehingga keselamatan serta kenyamanan jamaah dapat terjamin,'' jelasnya.

Baca juga: Mbak Ita Akui Masih Miliki PR, Jalani Fit and Proper Test untul Pilwalkot

Adapun teknologi canggih, katanya, dan sistem yang digunakan otoritas keamanan dalam memantau dan mengawasi pengeluaran visa haji di antaranya sistem informasi terpadu, pencocokan data otomatis, pengawasan keamanan siber, analitik dan pemantauan data, dan integrasi dengan sistem internasional.

Tantangan

Penyalahgunaan visa yang dilakukan oleh individu maupun kelompok oknum untuk mendapatkan visa secara ilegal merupakan salah satu tantangan yang dihadapi otoritas keamanan Arab Saudi dalam pengawasan visa haji.

"Ada juga tantangan lain seperti pemalsuan dokumen, dan pengawasan terhadap jumlah jamaah yang membludak. Untuk mengatasi ini, otoritas kemanan Arab Saudi mengembangkan dan mengadopsi teknologi canggih, memperkuat kerja sama internasional, memastikan pelatihan dan kesiapan personel keamanan yang terlibat pengelolaan haji", terangnya.

Baca juga: Tanpa Jeruk Nipis, Ini Tips Hilangkan Bau Amis pada Daging Bebek

Menurut Wafda, selain otoritas keamanan Arab Saudi, jamaah haji turut memberikan peran penting dalam mendukung pengawasan visa haji dengan mematuhi semua peraturan dan prosedur yang ditetapkan otoritas termasuk memberikan informasi yang akurat serta lengkap selama proses pengajuan visa.

Selain itu, kepatuhan terhadap penggunaan teknologi biometrik dan e-visa, jamaah harus melaporkan setiap aktivitas mencerugikan atau pelanggaran yang disaksikan. Hal ini dapat membantu otoritas dalam mendeteksi dan menangani potensi ancaman sekaligus dengan bersikap jujur serta kooperatif, dapat menciptakan lingkungan yang aman nyaman. (Aji)