Helo Indonesia

Inilah Daftar Kerusakan Bangunan Akibat Gempa Bawean, Pagi ini Gempa Kembali Berguncang

Sabtu, 23 Maret 2024 10:42
    Bagikan  
TIDUR DI LUAR
savira saleem/ facebook

TIDUR DI LUAR - Warga Pulau Bawean terpaksa tidur di bukit dan sebagian tidur di luar rumah, pasca Gempa Bawean yang terjadi pertama kalinya ini

HELOINDONESIA.COM - Akibat gempa Bawean, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mengungkapkan 64 bagunan mengalami rusak berat hingga ringan, Jumat (23/3/2024).

Kepala BPBD Gresik, Kardi mengungkapkan kersakan terparah terjadi di wilayah Kecamatan Sangkapura khususnya melanda 16 Desa, hingga seorang mengalami luka-luka.

Seperti kita ketahui Pulau Bawean memiliki dua kecamatan Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak dengan jumlah penduduk sekitar 107 jiwa.

Baca juga: Hingga Sore Tadi Guncangan Gempa Bawean Sudah Mencapai 64 Kali, Kerusakan Banyak, Tapi Belum Teridentifikasi

Berikut ini jumlah kerusakan akibat gempa Bawean yang tersebar di dua wilayah kecamatan dan 16 desa di Pulau Bawean:

1. 42 rumah rusak ringan
2. 10 rumah rusak sedang
3. 5 rumah rusak berat
4. 2 sekolah rusak ringan
5. 1 Ponpes rusak sedang
6. 1 Masjid rusak ringan
7. 1 Masjid rusak berat
8. 1 Kantor Desa Rusak ringan
9. 1 Rumah Sakit rusak ringan
10. Korban Jiwa Nihil, Luka Ringan 1 Orang

Baca juga: Gempa Susulan Laut Tuban Luluh Lantakkan Bangunan di Pulau Bawean Gresik

Seperti kita ketahui gempa di kedalaman 10 KM, Timur Laut Tuban itu terjadi 64 kali hingga pukul 20.30 WIB, dengan kekuatan terparah mencapai 6,5 magnitudo.

Meski begitu, BMKG Pusat menyebut, gempa itu tidak berpotensi tsunami, namun membuat kepanikan dan trauma masyarakat dan terjadinya kerusakan bagununan.

Seperti dilaporkan oleh seorang tetizen warga Pulau Bawean, Savira Sleem mengungkapkan dampak gempa itu mmebuat warga Bawean tinggal di posko pengungsian.

Warga pesisir menuju ke dataran yang lebih tinggi karena khawatir terjadinya Tsunami.

Baca juga: Gempa Bumi Terjadi Lagi di Tuban Lebih Besar dari Sebelumnya Kini Berkekuatan 6.6 Magnitudo

Sementara warga lainnya, berkumpul di tanah lapang, agar lebih aman dari reruntuhan bangunan jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

"Semalam langit Bawean terang, tidak turun hujan sehingga pengungsi aman bermalam di alam terbuka.
Karena keterbatasan terpal, tidak semua warga di pengungsian memasang tenda," ujar Savira dalam unggahannya, Sabtu (23/3/2024).

Menurut Savira, tidak sedikit pengungsi di pulau Bawean tidur beratap langit.

Sebagian pemasangan tenda inisiatif warga baru dilakukan pagi ini.

Baca juga: BMKG Melaporkan Terjadi Gempa di Laut Tuban Terasa Hingga di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo

Kebanyakan warga masih khawatir beraktifitas di dalam rumah karena getaran gempa masih terasa beberapa kali hingga pagi ini.

Info dari BPBD Gresik, tim gabungan dari BPBD Gresik dan provinsi untuk tanggap darurat bencana gempa Bawean malam tadi diberangkatkan dengan KM Gili Iyang.

Diperkirakan pagi ini sandar di pelabuhan Sangkapura membawa bantuan tenda, selimut, makanan, dll.

Dilaporkan, gempa terasa lagi lumayan getarannya di jam 09:00 WIB, Sabtu (23/3/2024) rasanya seperti getaran 6 SR kemarin.

Baca juga: Hingga Sore Tadi Guncangan Gempa Bawean Sudah Mencapai 64 Kali, Kerusakan Banyak, Tapi Belum Teridentifikasi

"Anak2 ketakutan. Kami mengarahkan kepanikan mereka dengan terus berdoa dan baca sholawat bersama daripada hanya menangis di tenda. Hanya ini yang bisa kami buat. Selebihnya pasrah pada kuasa Allah," ungkapnya.

Gempa kekuatan rendah masih sering datang tiba-tiba. Tim BPBD Gresik menginformasikan bahwa gempa susulan masih harus tetap diwaspadai, walau tidak ada potensi tsunami di Pulau Bawean.

Informasi yang bisa diakses dg mudah begini sangat membantu menenangkan pengungsi terdampak gempa Bawean.

Bencana gempa sebesar ini baru pertama kali terjadi di Bawean. Berbekal pengalaman sehari kemarin, anak-anak mulai bisa mendeteksi, getaran halus sekalipun.

Baca juga: Gempa Susulan Laut Tuban Luluh Lantakkan Bangunan di Pulau Bawean Gresik

Dunia anak kodratnya aktif dan ceria. Kondisi darurat gempa begini pun mereka tak berhenti berceloteh dan berlarian kesana kemari. Saat terasa getaran, seketika mereka freeze di dalam tenda.

Seharusnya hari ini di sekolah mereka masih ada jadwal semesteran, Sabtu hari terakhir.

Baca juga: Gempa Susulan Magnitudo M3,3 Kembali Guncang Banjarmasin Kalimantan selatan

Karena bangunan gedung sekolah retak akibat guncangan 6,5 Magnitudo kemarin dan khawatir membahayakan anak-anak, aktifitas belajar diliburkan. Mereka pun hanya duduk berkumpul di posko-posko pengungsi.

"Karena kejadian hari sebelumnya banyak anak-anak jadi korban, baik terluka ringan hingga berat dan ada yg butuh penanganan medis, hari ini para orang tua menjadi lebih protektif. Anak-anak tak diperkenankan berada jauh dari jangkauan ibu bapaknya." **