Helo Indonesia

Pulau Bawean Dikepung Gempa, Jumlah Kerusakan Mencapai 4,6 Ribu Unit dan 33.5 Ribu Warga Mengungsi

Edo - Nasional
Senin, 25 Maret 2024 14:33
    Bagikan  
DIKEPUNG GEMPA
BMKG

DIKEPUNG GEMPA - Titik merah pada ilustrasi adalah lokasi titik gempa yang terjadi hingga sekarang mengepung Pulau Bawean, Senin (25/3/2024).

HELOINDONESIA.COM - Jika dilihat dari peta sebaran gempa yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Sangkapura Bawean Gresik Pulau Bawean benar-benar dikepung gempa.

Setidaknya ada 267 kali gempa terjadi hingga 25 Maret 2024 hingga pukul 12:00 WIB, rata-rata gempa terjadi di sebelah barat Pulau Bawean.

Jarak lokasi gempa rata-rata hanya berjarak 30 km, bahkan ada beberapa gempa terjadi di dekat Pulau Bawean, hingga bisa dimaklumi kerusakan terbesar ada di Pulau Bawean ini

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim hingga Senin (25/3/2024), pukul 06.00 WIB berhasil mengiventarisir jumlah kerusakan akibat Gempa Bawean.

Gampa yang mengguncang Pulau Bawean berkekuatan 6.5 Magnitudo itu telah memporakporandakan wilayah dua Kecamatan di Pulau Bawean, Jumat (22/3/2024) sore.

Selain Pulau Bawean kerusakan juga terjadi di beberapa wailayah lain seperti di Kabupaten Tuban, Lamongan, Sidoarjo, Pamekasan dan Kota Surabaya.

Kerusakan terjadi menyasar ke rusaknya rumah pemukiman penduduk, gedung fasilitas umum, kerusakan terparah terjadi di Pulau Bawean.

Baca juga: Gempa Bawean Membawa Korban Dua Ribu Lebih Rumah Rusak dan 7 Orang Luka-luka

Menurut data BPBD Provinsi Jatim total kerusakan mencapai 4.679 unit, dengandengan rincian sebagai berikut:

1. Sebanyak 774 unit bangunan mengalami kerusakan berat.
2. Sebanyak 1.332 unit bangunan mengalami rusak sedang
3. Sebanyak 2.554 unit bangunan mengalami kerusakan ringan.

Kerusakan itu terjadi di wilayah dua kecamatan di Pulau Bawean yakni Kecamatan Sangkapura dan Tambak, Kabupaten Tuban, Lamongan, Sidoarjo, Pamekasan dan Kota Surabaya.

Baca juga: Inilah Daftar Kerusakan Bangunan Akibat Gempa Bawean, Pagi ini Gempa Kembali Berguncang

Kerusakan itu juga dialami bagunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran dan rumah sakit dengan rincian sebagai berikut:

1. Tempat ibadah sebanyak 183 unit
2. Sekolah 91 unit
3. Perkantoran 24 unit
4. Rumah Sakit 5 unit.

Kerusakan terbesar terjadi di wilayah Kabupaten Gresik, khususnya di dua kecamatan di Pulau Bawean, dengan rincian sebagai berikut:

1. Tempat ibadah sebanyak 181 unit
2. Bagunan sekolah sebanyak 88 unit
3. Bagunan kantor sebanyak 19 unit
4. Bagunan rumah sakit sebanyak 1 unit.

Baca juga: Hingga Sore Tadi Guncangan Gempa Bawean Sudah Mencapai 64 Kali, Kerusakan Banyak, Tapi Belum Teridentifikasi

Saat ini pihak BPBD masih sedang melakukan asesmen untuk mendeteksi tingkat kerusakan bangunan kemudian bisa memperkirakan besarkan kerugian disebabkan dari gempa bumi ini.

Rusakanya bangunan pemukiman penduduk berdampak pada tempat tinggal mereka, sehingga warga yang kehilangan atau rumahnya tidak bisa ditempati, terpaksa harus mengungsi.

Baca juga: Gempa Bumi Terjadi Lagi di Tuban Lebih Besar dari Sebelumnya Kini Berkekuatan 6.6 Magnitudo

Hingga Senin (25/3/2024) jumlah warga yang pengungsi di Pulau Bawean jumlahnya mencapai 33.535 jiwa, dengan rincian sebagai berikut:

1. Kelompok dewasa berjumlah 18.531 jiwa
2. Anak-anak berjumlah sebanyak 10.109 jiwa
3. Kelompok lansia sebanyak 4.895 jiwa

Dari total jumlah pengungsian, sebaran warga mengungsi di Kabupaten Gresik berada di Kecamatan Tambak Pulau Bawean, dengan rincian dewasa 9.131 jiwa, anak-anak 7.060 dan lansia 2.454.

Sedangkan jumlah pengungsi di Kecamatan Sangkapura dengan rincian dewasa 9.400 jiwa, anak-anak 3.049 jiwa dan lansia 2.451. **