Helo Indonesia

Hingga Sore Tadi Guncangan Gempa Bawean Sudah Mencapai 64 Kali, Kerusakan Banyak, Tapi Belum Teridentifikasi

Jumat, 22 Maret 2024 20:39
    Bagikan  
RUSAK PARAH
sosialmedia

RUSAK PARAH - Sebuah tempat usaha masyarakat Bawean mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa bumi itu, Jumat (22/3/2024).

HELOINDONESIA.COM - Gempa yang mengguncang di Laut Tuban ternyata memiliki kedekatan dengan Pulau Bawean dibanding dengan wilayah Kabupaten Tuban sendiri.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono gempa yang terjadi di laut Jawa itu memiliki jarak dengan Kabupaten Tuban sekitar 130 km.

Namun pusat gempa di titik 5.76 LS itu lebih dekat dengan wilayah Kecamatan Bawean, Kabupaten Gresik yang berjarak sekitar 30 km saja.

Itu sebabnya kerusakan infrastruktur di wilayah Pulau Bawean yang timbul lebih banyak di banding yang terjadi di wilayah Kabupaten Tuban.

Baca juga: Gempa Susulan Laut Tuban Luluh Lantakkan Bangunan di Pulau Bawean Gresik

Beredar di sosial media kerusakan bangunan akibat gempa berkekuatan 6.6 magnitudo itu sempat merobohkan Masjid Al Mujajirin, Bawean, juga sejumlah tempat usaha dan rumah penduduk bagian atap dan rumahnya roboh.

Seperti dilaporkan Radio Andika pada pukul 20:00 WIB sejumlah infrastruktur dan rumah warga di Bawean mengalami kerusakan.

Dilaporkan gempa susulan yang terjadi terjadi berulangkali hingga mencapai 49 kali dengan kekuatan berbeda, kekuatan terbesar mencapai 6.6 Magnitido.

Baca juga: Gempa Bumi Terjadi Lagi di Tuban Lebih Besar dari Sebelumnya Kini Berkekuatan 6.6 Magnitudo

Kapolsek Tambak, Polres Gresik Pulau Bawean, AKP Saifudin melaporkan beberapa masjid roboh dan rusak beran, sementara rumah warga beberapa di antaranya mengalami kerusakan, seperti tembok retak dan beberapa di antaranya atapnya runtuh.

Hingga saat ini belum ada laporan korban meninggal atau pun luka-luka, akibat bencana gempa bumi ini.

Sementara Kapolsek Sangkapura Polres Gresik Pulau Bawean, IPTU Anas Tohari mengatakan sejumlah warga mulai mengungsi di kantor Polsek Sangkapura dan berada di tanah lapang.

Baca juga: BMKG Melaporkan Terjadi Gempa di Laut Tuban Terasa Hingga di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo

Aktivitas warga dan pasien di rumah sakit sekitar juga mulai ditempatkan di outdoor sebagai langkah preventif adanya gempa susulan lagi.

"Gempa ketiga dg kekuatan lebih besar, 6.5 SR. Banyak bangunan retak dan roboh di Gelam, Pulau Bawean. Anak2 terluka. Malam ini warga akan tetap siaga di luar rumah khawatir masih ada gempa susulan. Semoga Allah melindungi kita semua," ujar Savira Saleem warga Bawean, Jumat (22/3/2024).

Sementara menurut Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami menjelaskan gampa laut Tuban lebih tepat dikatakan Gempa Bawean karena bawean yang paling dengan lokasi gempa ini.

Menurut update Daryono dalam akunnya di twitter @daryonoBMKG mengungkap jika hingga Jumat (22/3/2024) pukul 18:21:27 terjadi gempa susulan sebanyak 64 kali guncangan.

Namun gempa utama terjadi sejak pertama kali terjadi dengan kekuatan 6.00 Magnitido pada pukul 11:22:45 kemudian terjadi gempa susulan lagi yang keenam kalinya pukul 12:31:12 dengan kekuatan 5.3 magnitido.

Sebenarnya sejak gempa pertama terus terjadi guncangan atau gempa susulan kecil sebanyak 22 kali yang tidaik terasa, kemudian setelah itu terjadi guncangan cukup tinggi, hingga mencapai 6.5 Magnitudo.

Sejak kuncangan terkuat itu sebenarnya terus terjadi guncangan hingga jumlahnya sudah mencapai 64 kali, namun guncangan susulan itu kurang berasa.

Baca juga: Geger Ledakan di Markas Brimob Jalan Raya Gresik Diduga Mortir Sisa Perang

Menurut Daryono, gempa M6,5 ini dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI, Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kab. Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI, Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasi, Martapura, Balikpapan, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Jepara hingga rembang Rembang II-III MMI.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa M6,5 yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono. **