LAMPUNG HELOINDONESIA.COM- Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengarahkan Dinas Ketahanan Pangan kota Bandarlampung agar ikut bimbingan teknis (bimtek) bagaimana pengelolaan pasar tradisional di Jogjakarta. Hasilnya, ada tiga catatan.
Ikut dalam studi banding, perwakilan ICS Pasar Wayhalim, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Dinas Ketahanan Pangan Lampung Selatan beserta ICS dan ketahanan Pangan Kota Metro.
"Sesuai arahan Wali Kota agar Dinas Ketahanan Pangan bisa mempelajari hal-hal baru serta mengadopsinya di Kota Bandar Lampung," kata Kabid Ketahanan Pangan Sahril Iskandar kepada Helo Indonesia Lampung, Sabtu (16/12/2023).
Termasuk, katanya, upaya semaksimal mungkin meningkatkan kondisi Pasar Wayhalim yang saat ini sudah terpilih menjadi "Pasar Aman" dengan melibatkan semua satker terkait, seperti Dinas Pasar, ICS, Perdagangan, Kesehatan Serta Balai Pom.
Baca juga: Meninggal, Anggota DPRD Lampung I Gede Jelantik dari Fraksi Golkar
Dari hasil kunjungannya, Kamis (14/12/2023), Sahril Iskandar melihat peran aktif pedagang itu sendiri yang menentukan untuk menciptakan kondisi di dalam pasar agar terlihat lebih menarik, tak sekedar tempat transaksi jual beli.
Pertama, kata dia, pedagang harus memastikan semua dagangannya fresh, higenis, bersih tempatnya.
Kedua, penataan pasar sangat penting menarik pengunjung, terutama soal kebersihan. "Sampah harus benar-benar dikelola dengan baik," katanya.
Baca juga: Zhuge Liang yang Humble vs Jenderal Cao Cao yang Emosian dan Sat Set
Ketiga, pedagang harus memastikan bahwa makanan itu aman untuk dikonsumsi masyarakat. Pihak terkait melakukan pengujian sempel yang mana makanan itu dipastikan bebas dari bahan pengawet seperti formalin, borak dan sebagainya.
"Sama seperti yang sudah kita lakukan di Pasar Wayhalim dan InsyaAllah ke depan kita akan tingkatkan kembali pengawasan dan perbaikan di wilayah Bandarampung,Paling tidak kondisinya mendekati seperti Pasar yang ada di Jogja," paparnya. (Hajim)
