Helo Indonesia

Jelang Nataru, Harga Sembako Merangkak Naik di Lamtim

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Minggu, 10 Desember 2023 17:49
    Bagikan  
Jelang Nataru, Harga Sembako Merangkak Naik di Lamtim

Ilustrasi

LAMPUNG.HELO INDONESIA.COM -- Tiga pekan jelang natal dan tahun baru (nataru), harga sejumlah bahan pokok (sembako) di pasar daerah dan pasar tradisional Kabupaten Lampung Timur masih merangkak naik. Kendati demikian, kenaikan bahan pokok itu masih di ambang normal.

Pemantauan Helo Indonesia.Com Minggu (10/12/2023) di sejumlah pasar milik pemerintah daerah dan pasar tradisional atau pasar desa, harga beberapa kebutuhan pokok mulai naik. Penaikan berkisar antara Rp2 ribu hingga Rp 7 ribu terjadi pada daging ayam broiler, minyak goreng, beras dan bawang merah.

Di Pasar Daerah Way Jepara, harga daging sapi masih normal Rp120 ribu per kilo, cabai merah sejak beberapa bulan terakhir masih tinggi Rp85 ribu perkilo, cabai rawit Rp35 ribu, cabai hijau Rp40 ribu, cabai pedas japlak Rp85 ribu.

Baca juga: Bawaslu Lamteng Rakor, Hengki Irawan Ingatkan Kiat Panwascan hingga Desa

Lalu, harga daging ayam brolier Rp35 ribu sebelumnya Rp33 ribu perkilo, daging ayam kampung Rp70 ribu, bawang merah Rp35 ribu sebelumnya Rp28 ribu, bawang putih Rp35 ribu, minyak goreng kemasan per dua litet Rp35 ribu sebelumnya Rp32 ribu, telur Rp30 ribu sebelumnya Rp28 ribu, terigu Rp14 ribu dan beras super slip Rp130 ribu persak berisi 10 kilo.

Nunuk, sakah satu pedagang mengatakan, dari semua kebutuhan pokok itu, yang membuat pusing ibu rumah tangga adalah masih tingginya harga cabai. Tingginya harga pemedas masakan itu telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
"Mahalnya harga cabai saat ini, kami pedagang kadang bingung mau jual berapa lagi. Dan, kami nggak sanggup mengambil di agen dalam jumlah besar," ujar wanita paruh baya itu.

Baca juga: Gubernur Arinal Lakukan Peletakan Batu Pembangunan Masjid Galpanda Sidomulyo Lamsel


Selain masih tingginya harga cabai, harga kebutuhan pokok lainnya menjelang natal dan tahun baru biasanya akan naik. Hal itu telah terjadi pada harga telur, daging ayam potong dan lainnya.
"Sebagai pedagang kami sebetulnya tak menginginkan harga naik. Karena hal itu dapat menurunkan daya beli masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Tutik ibu rumah tangga minta pihak terkait atau pemerintah melakukan operasi pasar dan dapat menekan agar kebutuhan pokok bagi masyarakat tersebut tak terjadi lonjakan. Sebab, hal itu akan memengaruhi daya beli masyarakat. Apalagi saat ini secara umum masyarakat tengah dilanda kesulitan ekonomi atau masalah keuangan
"Kalau semua harga sembako naik, bisa- bisa kami mati kelaparan. Seperti harga beras sekarang ini sangat mahal," keluh ibu rumah tangga itu.

Selain di Pasar Way Jepara, penaikan harga sejumlah kebutuhan pokok juga ei pasar milik pemerintah daerah lainnya seperti Pasar Daerah Tridatu Labuhanratu, Labuhan Maringgai, Pekalongan, Purbolinggo, Sekampung serta di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Sribhawono, Pasar Sidorejo Sekampungudik dan Pasar Gunung Terang Labuhanratu.
(Khairuddin)