Helo Indonesia

TPA Bakung Terbakar Hebat, Rezeki Besar Bagi Para Pemulung

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Selasa, 17 Oktober 2023 16:07
    Bagikan  
TPA Bakung Terbakar Hebat, Rezeki Besar Bagi Para Pemulung

Seorang pemulung tanpa masker mengais besi dari bekas bekaran (Foto Hajim/Helo)

LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM -- Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung memasuki hari kelima. Sejak hari pertama, bagi para pemulung, kebakaran justru rezeki. Mereka mengorek besi dan tembaga dari bekas kebakaran.

Para petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandarlampung sudah berulang kali mengingatkan para pemulung bahayanya mengorek besi dan tembaga dari bekas kebakaran.

Namun, mereka yang bukan warga setempat tak peduli dengan peringatan petugas kebakaran. Bahkan, asap tebal bau busuk amonia tak mereka hiraukan. Para pemulung menjadikan bekas kebakaran buat mengorek besi dan tembaga.

Baca juga: Inspektorat Mesuji Akan Tindak Tegas Kades Samirun Bahkan Bila Terbukti akan Dipecat

"Lumayan, sehari, kawan-kawan bisa mendapatkan Rp150 ribu sampai Rp200 ribu dari besi dan tembaga," kata seorang pemulung kepada Helo Indonesia Lampung di lokasi, di Jl. RE Martadinata, Telukbetung, Kota Bandarlampung, Minggu (15/20/2023).

Mereka nekat mencari besi dan tembaga hingga tak menghiraukan bahayanya, ujar seorang petugas yang sampai geleng-geleng kepala melihat mereka. Baru saja dipadamkan, asap masih keluar dari tumpukan sampai, para pemulung sudah menjarahnya.

Dari 14,5 haktare luas TPA Bakung, sekitar 230 ton sampah warga Kota Bandarlampung datang setiap hari. Sampai-sampai, tumpukan sampahnya membentuk bukit-bukit. Begitu terbakar, para pemulung lebih mudah mengais besi dan tembaga.

Baca juga: Demokrat dan Gerindra Akan Panggil Bacaleg yang Akan Dicoret Bawaslu Pesawaran

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandarlampung Anthony Irawan menghimbau para pemulung tak nekat mengais besi di kawasan yang terbakar, selain beresiko juga berbahaya bagi kesehatan mereka.

Hingga Selasa (17/10/2023), asap masih terlihat dari bukit-bukit sampah. Diperkirakan, sejak terbakar pada Jumat sore (13/10/2023), Damkar sudah menyemprotkan 1 juta liter air. Polresta Bandarlampung juga telah menerjunkan mobil water canonnya.

Untuk mencegah melebarnya api, Anthony merencanakan pembuatan siring sedalam 5 meter lebar 2 meter untuk memblokade melebarnya api yang kini sudah sekitar 5 hektare. Saat ini, api memang sudah tidak ada, hanya bara saja yang menimbulkan asap.

Bara ini berada di bawah lapisan tumpukan sampa sehingga pihaknya mengalami beberapa kendala saat proses pemadaman berlangsung mulai dari akses hingga kekurangan armada alat berat atau excavator.

"Kita terkendala dengan kurangnya alat berat yang tersedia. Karena bara yang berada di lapisan sampah harus di gali terlebih dahulu oleh Excavator setelah itu disemprot oleh petugas pemadam," terang Anthony. Rencananya, ada penambahan tiga excavtor milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat. (Hajim/HBM)