Helo Indonesia

Prancis Rusuh Paska Polisi Tembak Mati Remaja, 40.000 Petugas Dikerahkan

Drajat Kurniawan - Internasional
Sabtu, 1 Juli 2023 01:14
    Bagikan  
Kerusuhan Prancis Akibat Penembakan Remaja
Foto : Tangkapan Layar

Kerusuhan Prancis Akibat Penembakan Remaja - (Ist)

HELOINDONESIA.COM - Pembunuhan remaja berusia 17 tahun oleh polisi, memicu kemarahan besar di Prancis. Setelah dua malam massa menggelar aksi protes keras, pada hari Kamis (29/6), petugas polisi anti huru hara mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Petugas polisi yang menembak dan membunuh seorang pengemudi remaja, memicu kerusuhan di kota-kota Prancis, telah ditahan pada hari Kamis atas tuduhan pembunuhan.

Tetapi tidak jelas apakah penahanan petugas itu akan meredakan kemarahan yang meluas terhadap polisi, terutama di pusat-pusat kota miskin di Prancis. 

Remaja tersebut, yang diidentifikasi sebagai Nahel M (17), diduga tidak mematuhi perintah polisi untuk menghentikan mobilnya pada hari Selasa.

Baca juga: Inilah yang Berani Interupsi Menko Polhukam Mahfud MD yang Sedang Rapat

Dia mengendarai mobil sewaan ketika polisi menghentikannya karena melanggar beberapa peraturan lalu lintas, kata jaksa penuntut.

Sebuah video yang beredar di media sosial, yang dilansir kantor berita Prancis AFP, menunjukkan dua petugas polisi berusaha menghentikan kendaraan, salah satunya menodongkan senjatanya ke pengemudi melalui jendela dan menembak dari jarak dekat ketika dia tampaknya terus mengemudi. Mobil bergerak beberapa meter sebelum menabrak samping markas polisi.

Setelah kejadian itu ketegangan terjadi mulai hari Selasa. Demonstran menyalakan api, membakar mobil, menghancurkan halte bus dan melemparkan petasan ke arah polisi yang membalas dengan gas air mata.

Baca juga: Ssstt, Kisruh Ponpes Al Zaytun Jangan-jangan Buat Pengalihan Isu Kasus BTS

Ribuan polisi dikerahkan pada hari Rabu di tengah ketakutan akan kerusuhan lebih lanjut. Kerusuhan berlanjut pada Kamis, terjadi setelah kekerasan malam kedua berturut-turut yang mengguncang banyak kota.

Presiden Emmanuel Macron mengutuk pembunuhan dan kerusuhan yang terjadi setelahnya. Dia menyebut penembakan remaja itu "tidak dapat dimaafkan, kekerasan itu benar-benar tidak dapat dibenarkan,". Dia juga mengimbau untuk tenang dan akan mengadakan pertemuan penting.

Gérald Darmanin, menteri dalam negeri Prancis, mengatakan bahwa sekitar 40.000 petugas akan dikerahkan di seluruh negeri pada Kamis malam untuk mencoba menahan pecahnmya kerusuhan lebih lanjut. Jumlah itu meningkat dari 9.000 petugas yang dikerahkan pada malam sebelumnya.

Baca juga: 9 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Masalah Tekanan Darah Tinggi

Darmanin mengatakan bahwa 180 orang telah ditangkap secara nasional dalam semalam dan bahwa 170 petugas telah terluka dalam apa yang disebutnya sebagai “malam kekerasan yang tak tertahankan terhadap simbol-simbol Republik.