Helo Indonesia

Ssstt, Kisruh Ponpes Al Zaytun Jangan-jangan Buat Pengalihan Isu Kasus BTS

Drajat Kurniawan - Nasional
Jumat, 30 Juni 2023 23:54
    Bagikan  
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang
Foto : Tangkapan Layar

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang - (Ist)

HELOINDONESIA.COM - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di wilayah Indramayu, Jawa Barat menuai kecaman publik lantaran penuh kontroversi. Pimpinan Ponpes Panji Gumilang kerap menerapkan cara-cara di luar syariat Islam seperti menyanyikan lagu salam Yahudi.

Namun Aktivis 98 Faisal Assegaf punya pandangan berbeda terkait kisruh Ponpes Al Zaytun. Menurut dia, Polemik Al Zaytun sengaja dimunculkan untuk pengalihan isu pencucian keuangan 349 triliun dan kasus BTS yang diduga menyeret suami Ketua DPR RI Puan Maharani.

"Lagu lama, rupa macam isu tanpa henti selalu disemburkan saat musim perhelatan Pilpres tiba. Dimana Pro-kontra berlatar belakang agama dan politik kekuasaan saling beradu," tulis Faisal melalui akun Twitternya @faisalassegaf, dilansir Jumat (30/6/2023).

Di sisi lain, menurut dia, munculnya kontroversial Al Zaytun tidak lepas dari dinamika peta politik elektoral yang makin memanas jelang 2024. "Yakni, basis dan jaringan pesantren yang berada di Jawa Barat itu, punya pengaruh penggalangan politik yang signifikan. Menjadi rebutan para Capres dan kelompok partai politik," ucapnya.

Baca juga: 9 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Masalah Tekanan Darah Tinggi

"Sehingga semakin terlihat sibuk memompa isu Al Zaytun untuk mengalihkan rakyat dari srerangkaian skandal besar kejahatan korupsi," imbuhnya.

Dalam situasi tersebut, dia meminta agar umat Islam mesti lebih jeli dan cerdas untuk menyikapi. Agar tidak terjebak diobok-obok oleh permainan aktor yang berada di balik operasi politik kekuasaan.

Selain itu dia menyarankan Umat Islam harus perkuat ukhuwah yang solid dengan mengedepankan cara-cara tabayun.

Baca juga: Modric dan Lovren Didakwa Berikan Kesaksian Palsu dalam Kasus Korupsi

"Lantas bagaimana cara mengakhiri polemik Al Zaytun? Sangat mudah! Para ulama dan umat Islam cukup gunakan pendekatan tabayun. Cara yang sederhana sebagaimana diwaridkan oleh Baginda Rasul Muhammad SAW. Bukan terjebak saling prasangka!" pungkasnya.