Helo Indonesia

Pemerintah Provinsi Guizhou Tiongkok-Indonesia Sepakat Kerjasama ekonomi, Perdagangan, Kebudayaan dan Pariwisata

M. Haikal - Internasional
Selasa, 14 Mei 2024 23:37
    Bagikan  
Kerjasama Tiongkok-Indonesia
Foto: Heloindonesia

Kerjasama Tiongkok-Indonesia - Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, terutama dari pemerintahan Provinsi Guizhou sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, kebudayaan dan pariwisata dengan pemerintah Indonesia.

HELOINDONESIA.COM - Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, terutama dari pemerintahan Provinsi Guizhou sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, kebudayaan dan pariwisata dengan pemerintah Indonesia.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam simposium yang ditandantangani oleh perwakilan kedua belah pihak, baik oleh pemerintah dan pihak pengusaha atau swasta dari pihak Indonesia dan Tiongkok yang digelar di Hotel JW Marriot di Jakarta pada Selasa (14/5/2024).

Turut hadir dalam simposium itu pihak pemerintah Tiongkok yakni Gubernur Pemerintah Rakyat Provinsi Guizhou, Li Bingjun, Departemen Perdagangan Provinsi Guizhou, Lu Jinsong,Direktur Biro Promosi Investasi Provinsi Guizhou, Xie Qiang dan sekitar belasan pejabat pemerintah provinsi Guizhou lainnya.

Sementara dari pihak pengusaha atau swasta Tiongkok di antaranya Direktur Utama dan Manajer Umum Guizhou Construction Investment Group Co Ltd, Zhong Taiyong, Manajer Umum Guizhou Tire Co Ltd, Wang Kun, Direktur Utama Guizhou Red Elephent Trading co Ltd, Wang Qianruo, Wakil Ketua Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (ICEA), Cheng Xin dan banyak lagi perwakilan lainnya.

Baca juga: Intip Outfit ala Kim Hye-yoon Pemain Lovely Runner, Chic dan Stylish Bisa Jadi Inspirasi!

Dari pihak Indonesia ada Direktur Perusahaan Baterai ABC, Dadang Yogi, Direktur Utama Cocos Tour International, Lenntono, KADIN, Perhimpunan Indonesia Tionghoa, Dewan Bisnis Indonesia Tiongkok, Kamar Dagang Anhui, pengusaha pariwisata dan wakil pemerintah Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Pemerintah Rakyat Provinsi Guizhou, Li Bingjun mengatakan, kesepakatan kerjasama ekonomi, perdagangan, kebudayaan dan pariwisata dengan Indonesia ini merupakan arahan dari Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping.

“Dengan jalur strategis via Asean, membuat Indonesia jadi pusat investasi kami,” papar Li Bingjun.

Li Bingjun pun memperkenalkan wilayah provinsi yang dipimpinnya.

Baca juga: Turunkan Pengangguran Terbuka, Nana Terus Dorong Tumbuhnya Investasi di Jateng

Guizhou terletak di Barat daya Tiongkok dengan karakteristik sebuah provinsi yang tak ada daratan dan lautannya, tapi 92,5% merupakan perbukitan dan pegunungan yang tinggi.

Dia pun membandingkan dengan Ibukota Jakarta yang banyak daratannya. Tak heran kalau provinsi Guizhou dikenal dengan julukan “Kerajaan Karst” karena kaya akan gunung, sungai, air terjun, danau dan goa.

Dengan luas 176.200 kilometer persegi, Guizhou lebih luas dari Pulau Jawa Indonesia. Namun secara populasi masih banyak penduduk Pulau Jawa ketimbang penduduk di Guizhou.

Pegunungan di Guizhou rata-rata memiliki ketinggian 500 sampai 3000 meter tingginya. Meski pun di musim panas, Guizhou terasa sangat sejuk. Karena suhu paling panas hanya mencapai 30 derajat celcius.

Baca juga: Dilamar Wali Kota Eva, PKS Nyatakan Kriteria Bacawakot 2024

Guizhou tak hanya kaya akan gunung. Keindahan hutannya yang lebat seperti sebuah taman, menjadikan provinsi yang kaya akan alam naturalnya yang sangat indah dan menarik. Apalagi, wilayah pegunungan Guizhou 63% terdiri dari hutan.

“Pernah terjadi kebakaran, karena hutan kami sangat lebat. Kalau tidak hati-hati bisa kebakaran hutan. Namun kami memiliki program penghijauan,” tambah Li Bingjun.

Pegunungan dan perbukitan di Guizhou juga menjadi fakta sejarah saat peperangan Mao Tze Tung. Saat peperangan tersebut, pasukan Mao melewati pegunungan Guizhou.

Li Bingjun mengungkapkan, dengan kondisi iklim yang sejuk seperti itu tidak menyebkan penduduk Guizhou mengalami sakit asma.

Baca juga: Dugaan Peredaran Obat Terlarang, Ini Penjelasan Satresnarkoba Polres Purbalingga

Soal transportasi, jangan ditanya. sepanjang 1800 kilometer jalan semuanya sudah terhubung dengan tol.

“Kita memiliki airport, kereta cepat, transportasi kami sangat kompenion. Ini basis ekonominya. Banyak industri di Guizhou,” terang Li Bingjun.

Secara pertanian, Provinsi Guizhou sangat cocok untuk tanaman teh dan beberapa pertanian lainnya. Produk teh yang dihasilkan juga sudah menjadi standar dan populer di negara-negara Eropa. Yang sangat terkenal adalah daun teh hijau dari Guizhou.

Selain teh, cabai Guizhou juga sudah terkenal dan banyak tipenya. Tipe cabainya pun unik-unik dah hasil produksinya sangat lezat untuk disantap.

Baca juga: Pj Gubernur Siap Dukung Tim PON Jateng, KONI Minta Agung Komandan Kontingen

Berbeda dengan cabai di Indonesia, di Guizhou cabainya wangi dan harum. “Di Indonesia cabainya kecil pedas dan sangat pedas. Cabe Guizhou tingkat kepedasannya di tengah-tengah saja dan bisa diterima masyarakat dunia,” tambahnya.

Selain pertanian, banyak produksi lainnya yang dihasilkan dari Provinsi Guizhou. Yang terkenal adalah arak putih dan tembakau Tiongkok.

Guizhou memiliki industri pertanian moderen. Bahkan sudah memproduksi pupuk fosfat atau pestisida hijau organik dalam pengembangannya.

“Jika ada kerjasama pertanian moderen, bisa dilakukan penelitian dan produksi pertanian bersama Indonesia. Banyak bidang yang didalami untuk kerjasama. Kita jarang sekali makan seafood. Bisa kerjasama dengan Indonesia dalam bidang maritim,” jelasnya.

Baca juga: Pakai Baju Nyeleneh, Ini 4 Outfit Kontroversial Doja Cat Selama Pekan Met Gala

Dari segi energi, Guizhou memiliki 130 jenis energi yang dibuat hilirisasi dari produksinya. Di antaranya batubara, solar panel pupuk fosfat dan energi terbarukan baterai.

Li Bingjun juga mengatakan bahwa di provinsi yang dipimpinnya terdapat sebuah perusahaan yang memproduksi ban untuk kendaraan. “Kami juga sudah mendirikannya di Vietnam,” tambahnya.

Tak hanya di bidang industri. Kerjasama pertukaran budaya antara Indonesia - Tiongkok juga memiliki potensi yang bagus.

Di bidang pariwisata, Guizhou sangat berdekatan dengan negara-negara Asean. Dan kebudayaan dari Guizhou ini sangat bagus.

Baca juga: Pastikan Tidak Ada Intoleran di Tangsel, Wali Kota Benyamin Ajak Warga Babakan dan Tokoh Duduk Bareng

Dulu, karena interaksi tidak mudah terhambat hutan lebat. Seiring dengan kemudahan transportasi, budaya dari beragam suku minoritas di Guizhou mudah dikenalkan dengan negara lain.

“Budaya di Guizhou beda dengan yang lain. Mereka suka bernyanyi. Budaya dari kaum minoritas dijaga dengan baik, budaya dari taoism. Kerjasama pariwisata dan budaya dengan Indonesia bisa terjalin dengan mudah,” tuturnya.

Dia berharap, pelaku bisnis di Indonesia dalam bidang kelapa sawit, minyak curah lainnya bisa bekerja sama dalam investasi di Guizhou.

“Kita memiliki perbedaan alam. Di Indonesia kaya akan laut, Guizhou pegunungan. In bound out bound bisa dilakukan bersama dalam memperluas kerjasama,” jelasnya.

Baca juga: Ada 118 Cakada NasDem Lampung Diserahkan ke DPP

Karena itu, Li Bingjun berharap bisa dibuka penerbangan Jakarta-Guizhou. “Kerjasama mineral secara mendalam. Industri-industri yang ada di Guizhou bisa diperdalam lagi. Baterai, energi terbarukan, misalnya nikel untuk pertambangan.

“Perusahaan-perusahaan ini bisa saling melengkapi dan potensinya sangat besar. Dulu sangat tertutup karena di pedalaman dan sekarang bisa terbuka lagi seperti negara Asean lainnya,” tutup Li Bingjun.