BANJARMASIN, HELOINDONESIA.COM - Real Estate Indonesia (REI) Kalimantan Selatan menetapkan target ambisius untuk membangun 10 ribu unit perumahan pada tahun 2024. Secara nasional, kuota pembangunan rumah mencapai 166 ribu unit.
Ketua DPD REI Kalsel Ahyat Sarbini, menyatakan keyakinannya bahwa target tersebut dapat tercapai, terutama dengan kenaikan harga rumah subsidi yang kini mencapai Rp182 juta.
“Kami memiliki stok yang siap dipasarkan dan terus berupaya menjualnya. Selain itu, ada juga unit yang sudah 90 persen selesai dan siap untuk diakadkan,” kata Ahyat.
Ia menjelaskan bahwa 90 persen pengembangan perumahan di Kalsel difokuskan pada rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sementara hanya 10 persen yang diarahkan untuk rumah komersial.
“Rumah subsidi MBR ini menyasar kalangan non-fix income, seperti penjaga toko dan pekerja serabutan lainnya,” jelasnya.
Mengenai pembiayaan dari BP Tapera, Ahyat berpendapat bahwa dengan adanya bunga rendah, kebutuhan akan rumah subsidi dapat semakin terpenuhi. BP Tapera dinilainya sebagai solusi pembiayaan dan lembaga pengelola keuangan perumahan di Indonesia.
