Helo Indonesia

Hamas dan Israel Kembali Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata, Pembebasan Sandera Terus Berlanjut

Jumadi - Internasional
Kamis, 30 November 2023 15:09
    Bagikan  
Gencatan senjata
Tangkapan layar

Gencatan senjata - Israel dan Hamas sepakat perpanjang gencatan senjata

HELOINDONESIA.COM - Kelompok Hamas pada hari Kamis (30/11/2023) mengatakan bahwa mereka telah setuju untuk memperpanjang gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza selama satu hari (hari ketujuh).

Militer Israel sebelumnya mengatakan gencatan senjata dengan Hamas akan diperpanjang untuk memungkinkan mediator terus bekerja untuk membebaskan para sandera yang ditahan di Gaza.

“Mengingat upaya mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera dan tunduk pada ketentuan kerangka kerja, jeda operasional akan terus berlanjut,” kata pihak militer Israel, tanpa menentukan jangka waktu.

Baca juga: Utamakan Pekerja Warga Lokal, Mie Gacoan Raden Saleh Karangtengah Resmi Dibuka

Dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Arabiya, pihak Israel mengaku telah menerima daftar para sandera untuk memperpanjang gencatan senjata.

“Beberapa waktu yang lalu, Israel diberikan daftar perempuan dan anak-anak sesuai dengan ketentuan perjanjian, dan oleh karena itu gencatan senjata akan terus berlanjut,” kata kantor perdana menteri Israel.

Sementara itu, Qatar yang bertindak sebagai mediator, juga mengkonfirmasi perpanjangan tersebut.

“Pihak Palestina dan Israel mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza selama satu hari tambahan dengan kondisi yang sama sebelumnya, yaitu gencatan senjata dan masuknya bantuan kemanusiaan, dalam kerangka mediasi bersama Negara Qatar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari.

Menurut al-Ansari kondisi gencatan senjata, termasuk penghentian permusuhan dan masuknya bantuan kemanusiaan, tetap sama.

Baca juga: Gubernur Arinal Buka Diklat Wartawan Muda Angkatan II PWI Lampung

Qatar sendiri telah menjadi mediator utama antara pihak-pihak yang bertikai bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat (AS).

Ada tekanan untuk memperpanjang jeda guna memungkinkan lebih banyak pembebasan sandera dan bantuan tambahan ke Jalur Gaza yang hancur, ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel untuk melakukan pembicaraan pada Rabu malam waktu setempat.

Perjanjian gencatan senjata memungkinkan perpanjangan jika Hamas dapat membebaskan 10 sandera lagi setiap harinya, dan sebuah sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka bersedia memperpanjang jeda tersebut selama empat hari.

Tapi hanya satu jam sebelum gencatan senjata berakhir, Hamas mengatakan tawarannya untuk membebaskan tujuh sandera lainnya, dan menyerahkan tiga jenazah lainnya yang dikatakan tewas dalam pemboman Israel, telah ditolak.

Baca juga: Memasuki Masa Kampanye Pemilu 2024, Pesan Wapres: Selalu Waspada Terhadap Informasi Hoaks dan Menyesatkan

Kedua belah pihak sebelumnya mengatakan mereka siap untuk kembali berperang, dan sayap bersenjata Hamas memperingatkan para pejuangnya untuk mempertahankan kesiapan militer yang tinggi untuk mengantisipasi dimulainya kembali pertempuran jika tidak terjadi lagi.