Helo Indonesia

dr. Djaja Ungkap Kematian Mirna, Bukan Lantaran Kopi Sianida?

Restiyan Ningsih - Ragam
Sabtu, 7 Oktober 2023 10:47
    Bagikan  
dr. Djaja
Youtube @dr.Richard Lee

dr. Djaja - ungkap penyebab kematian mirna

HELOINDONESIA.COM -Imbas dari film dokumenter oleh Netlfix Indonesia yang berjudul "Ice Cold : Murder, Coffee, and Jessica Wongso". Membuat kasus kematian Mirna Solihin kembali diangkat warganet. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kesaksian yang di berikan oleh Dokter Djaja Surya Atmadja seorang ahli Forensik yang ikut mengungkapkan ppendapatnya dalam film Dokumenter tersebut.

Dalam tayangan itu, Dokter Djaja mengatakan kematian Mirna Solihin, bukan disebabkan oleh racun sianida. Lantas benarkah kasus yang menjerat Jesika Wongso menjadi tersangka yang belum tentu bersalah? Apakah benar kemarian Mirna bukan disebabkan oleh racun Sianida?

baru-baru ini, dr. Djaja juga hadir dalam podcast bersama dr. Richard Lee dalam kanal youtubnya membahas kesaksianya ketika menangani kasus Mirna Solihin beberapa tahun yang lalu.

Baca juga: Gubernur Arinal dan Ibu Riana Hadiri Jalan Sehat Dalam Rangka World Walking Day 2023

dr. Djaja mengungkapkan bahwa saat Mirna Solihin dibawah kerumah sakit, Mirna masih dalam keadaan hidup hingga akhirnya tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia.

" Dia waktu itu masih hidup, di bawa ke RS. Abdi Waluyo masuk UGD, dia muntah-muntah diambil sample lambungnya. Dia meninggal terus dikasih surat kematian" Kata dr. Djaja melansir Youtub dr. Richard Lee.

Sebagai dokter forensik dr. Djaja juga mengungkapkan jika diirnya yang menangani Mirna setelah meninggal 2 jam kemudian. Dalam pengakuanya ia tidak menemukan adanya indikasi keracunan sianida.

" Habis itu dibawa ke darmais, rumah duka . Disitu saja dokter satu-satunya yang melakukan pengawetan, nah disitu aturan dari dinas jika lebih dari satu hari 24 jam harus di formalin karena nanti akan busuk dan bau" katanya lagi.

lantas dr Richard menegaskan rentan waktu dr.Djaja bertemu dengan Mirna pertama kali. Dan dr. Djaja mengungkapkan setelah 2 jam kematian Mirna Solihin.

" Saya nanya dulu kenapa matinya, katanya matinya habis minum kopi mati " kata dr.Djaja. Lantas dr.Djaja juga mendengar desas-desus kasus tersebut bahwa kematian Mirna karena kopi yang telah diberi racun Sianida.

Mendengar kematian yang tak wajar. dr, Djaja mengurungkan niatnya untuk mengawetkan mayat Jenazah Mirna karena takut akan dilakukan otopsi. Beliaupun menanyakan pada Ayah Mirna namun Ayah Mirna tidak ingin jika anaknya di otopsi.

Baca juga: Pemprov Jateng Terima Hadiah Insentif Rp5,97 Miliar Atas Kinerja Baik Turunkan Stunting

dr. Djaja meyakinkan polisi agar Mirna tetap harus di polisi, Namun polisi juga meyakinkan bahwa keluarga Mirna tidak memperbolehkan otopsi dan meminta dr.Djaja agar memberikan formalin pada tubuh Mirna.

" Endingnya, Dok keluarga tidak mau, dokter formalin saja" Kata dr. Djaja. Akhirnya dr. Djaja memberikan formalin pada tubuh Mirna.

" Pas besok mau dikubur, tau-tau oke mau diotopsi, dibawalah jam 11 malam sebelum keesokanya dikubur untuk di otopsi, namun keluarga tiba-tiba menolak lagi , akhirnya tidak berani maksa karena keluarganya tuh keras dah. dan setuju untuk diambil sample saja dan di isi sample lambung, ambil jaringan hati, darah dan urin. " Kata dr. Djaja

" Nah dikirim pertama racun ke Puslapor, hasilnya sianida negatif" kata dr. Djaja " yang bekas muntahan ya?" tambah dr. Richard menegaskan. "

Lebih lanjut Dr.Djaja mengungkapkan bahwa setelah 3 hari kematian Mirna dan setelah diambil sample pada hati, urine, dan darah tidak ditemukan sianida namun di lambung ditemukan sianida 0,2 miligram.

Dr. Djaja juga mengatakan kecurigakanya bahwa sianida yang ditemukan sangat kecil, dan untuk membuat tubuh meninggal karena sianida, Dzat tersebut harus masuk ke darah, dan urine bukan dilambung Apalagi sianida yang ada di lambung sangat kecil. Hal itu bisa saja terjadi karena pembusukan makanan.

" Sianida itu bisa membuat orang mati jika sudah masuk kedarah." katanya
" Salah satu tanda bahwa dia sudah kemasukan sianida adalah adanya tiosanat didalam hari, di dalam darah dan didalam urine. dan diperiksa di liur itu juga ada, Tapi itu gak ada" Ungkapnya lagi

Baca juga: Perajin Batik Purbalingga Dilatih Desain Pola untuk Kebutuhan Fashion

" Loh berarti bukan karena sianida dong? " Kata dr. Richard

Lebih lanjut, dr. Djaja mengungkapkan takaran yang ditemukan di kambung Mirna sangat kecil dan tidak memungkinkan menjadi penyebab kematian Mirna. Ia lantas menjelaskan kadar sianida yang bisa membunuh orang seminimnya adalah 150-250 mg itu membuat manusia meninggal. Namun setelah 2 Jam kematian Mirna tidak ditemukan.

Ia juga menjelaskan bahwa sianida bisa ditemukan pada makanan-makanan disekitar kita seperti singkong, apel, aprokat, dan lainya.

Sebelumnya Mirna diketahui tewas setelah diduga meminum kopi yang dibeli Jessica. Kopi itu mengandung sianida hingga menyebabkan kematian pada Mirna. periistiwa yang terjadi pada tahun 2016 tersebut menjerat Jessika Wongso sebagai tersangka dan divonis hukuman 20 tahun penjara.