Helo Indonesia

Tentara Cyber Negara Adikuasa Nyalakan Bara di Laut China Selatan, Sebar Hoax Hasil Kecerdasan Buatan

M. Haikal - Nasional -> Politik
Senin, 11 September 2023 22:54
    Bagikan  
Am Hendropriyono,
Foto: tangkapan layar

Am Hendropriyono, - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.

HELOINDONESIA.COM - Saat ini Indonesia sedang menghadapi isu laut China Selatan. Karena merupakan geostrategi dari negara Adikuasa yang  sedang kedodoran dalam perang Eropa, Rusia-Ukraina.

"Kedodoran dalam hal ekonomi. Mereka sudah susah makan, kerusuhan di dalam negerinya. Ini semua akibat perang Eropa yang nggak selesai-selesai," papar mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono seperti dikutip dari akun Tiktok (at)eowhuihui pada Minggu (11/9/2023).

Jadi, lanjutnya, analisa politik dari ahli-ahli di seluruh dunia ini bilang bahwa seluruh negara barat kepingin geopolitik Eropa digeser ke Asia.

"Dan isunya digeser ke Asia, ke mana? Secara strategi geografinya adalah Asia Tenggara. Geostrategi di Asia Tenggara dari para beligren negara adikuasa adalah menyalanya bara di laut China Selatan," paparnya.

Baca juga: Asisten Pelatih Arema Nelson Leitao dan Daniel Chaves Lasung Digeber, Coach Fernando Siap Jalankan Program

Jadi dari isu itu sudah siap semua. Mulai dari Angkatan darat, laut, udara dan angkatan cyber.

Dikatakan Hendropriyono, angkatan cyber itu nanti merupakan battlefield, medan tempur dari psychological warfare, perang psikologi.

"Itu tinggal menghasut, Al Zaitun pro dan  kontra Al-Zaytun, NII pro dan anti NII, pro PKI dan anti PKI ini berkembang makin luas. Barang yang tidak ada itu diadu," paparnya.

Jadi kalau ada yang ngomong tidak mungkin bangsa kita bisa diadu domba,  buktinya Suriah perang saudara 

Baca juga: Warga Nyaris Kehilangan Motor dan Ditembak Maling di Labuhan Ratu

" Suriah dulu juga bilang begitu tidak mungkin diadu, buktinya sekarang rata dengan tanah. Kenapa? Karena terlalu yakin tidak bisa diadu domba," tambahnya.

Hendropriyono mengatakan bahwa Indonesia dituduh negara adikuasa sebagai negara yang pro China. 

"Padahal musuh dia China. Jadi sasaran tidak kita? Ya jadi sasaran. Perang psikologi, kita adu aja dia, ngapain kita susah-susah, nanti tinggal dilepas tentara cyber-nya," jelas Hendropriyono.

Kemudian, sambungnya, tentara cyber itu akan melepas melalui hoax simulacra hasil kecerdasan buatan.

Baca juga: Mahfud MD : Tahapan Pemilu Bisa Tertunda Jika pendaftaran Capres-Cawapres Tak Dirubah

"Caranya lebih cerdas puluhan kali dari otak manusia. Kita akan kebingungan. Sekarang aja kita sudah bingung. Ada hoax, kita cek, ini hoax bukan, lama-lama kita sudah nggak bisa ngecek lagi. Karena yang bermain sudah artificial intelijen," bebernya.