Helo Indonesia

KPU Buat Kesalahan Fatal, Input Data DCS Ngawur, Perhitungan Suara Pileg dan Pilpres Dipertanyakan

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Senin, 21 Agustus 2023 15:40
    Bagikan  
peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus
Foto : (IG)

peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus - (Instagram)

HELOINDONESIA.COM - Kinerja KPU Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI semakin dipertanyakan mengingat sebagai lembaga penyelenggara Pemilu 2024 melakukan kesalahan input data data Daftar Calon Sementara (DCS) bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, mengatakan kinerja KPU harus menjadi perhatian dan sorotan masyarakat dan semua pihak terkait pelaksanaan kontestasi Pemilu 2024.

Sebab, menurut Lucius fikhawatirkan jika penetapan DCS saja tidak cermat apalagi ketika perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Penetapan DCS sudah terjadi kesalahan input yang cukup fatal bagaimana jika kesalahan itu menyangkut perolehan suara di Pilpres atau Pileg, entah apa yang akan terjadi?,” kata Lucius di Jakarta, Senin (21/8).

Baca juga: Inilah Tiga Peneliti Unair yang Masuk World Top 100 Medical and Health Science Scientist in Indonesia 2023

KPU mengakui kesalahan input data dalam penetapan DCS Bacaleg DPR RI. KPU beralasan input data DCS karena human eror. 

Dia menilai, klarifikasi KPU tidak memuaskan dan terkesan tidak menyepelekan akuratasi data yang merupakan bagian terpentimg dalam penyelenggaraan Pemilu. 

"Klarifikasi itu nampaknya terlalu meremehkan persoalan akurasi data yang menjadi jantung seluruh tahapan penyelenggara Pemilu,” jelas Lucius.

Lucius memandang urusan dasar dalam Pemilu adalah angka yang menjadi sorotan karena dinanti-nanti masyarakat dan peserta pemilu. Data berupa angka tersebut merupakan hasil dari kerja keras peserta pemilu. Sehingga data yang menunjukan angka perolehan suara peserta pemilu tersebut sangat penting dan merupakan hasil dari penyelenggaraan pemilu.

Baca juga: Nunggak BPJS, Wali Kota Eva Jamin Tetap Bisa Berobat di RS

Karena itu dia menyarankan agar KPU lebih telatan khususnya dalam melakukan verifikasi secara berulang-ulang sebelum mengumumkan informasi ke masyarakat.

“KPU harus bekerja lebih teliti Sebegitu menentukannya urusan akurasi angka mestinya memaksa KPU untik bekerja telaten, perlu verifikasi berulang-ulang saat akan merilis informasi terkait pemilu ke publik,” pungkas Lucius. 

Diberitakan sebelumnya, KPU melakukan kesalahan lantaran terjadi ketidaksingkronan jumlah dalam penetapan DCS Bacaleg DPR RI. KPU mengumumkan jumlah caleg yang memenuhi syarat sebanyak 9.925 caleg DPR RI. Namun jika ditotal jumlah caleg berdasarkan jenis kelamin yang terdiri dari 6.245 caleg laki-laki dan 3674 caleg perempuan, ditotalkan menjadi 9.919.