Helo Indonesia

Mirip Hitler, Sudah Duduk Lupa Berdiri, Relawan Ganjar Omeli Jokowi

M. Haikal - Nasional -> Politik
Minggu, 25 Februari 2024 20:29
    Bagikan  
Kritik Jokowi
Foto: tangkapan layar akun X Islah Bahrawi

Kritik Jokowi - Pegiat media sosial sekaligus Relawan Ganjar-Mahfud Islah Bahrawi.

HELOINDONESIA.COM - Relawan Ganjar-Mahfud Islah Bahrawi melontarkan kritik dan omelan tajam terhadap Presiden Jokowi dan menyamakannya dengan sejumlah pemimpin otoriter dunia.

Tak hanya itu, Islah juga menyebut Jokowi seperti pemimpin yang sudah duduk lupa untuk berdiri.

"Jokowi ini seperti Adolf Hitler, Pak jokowi ini seperti Polpot, seperti Idi Amin, seperti Khadafi, seperti Saddam Husein dan pemimpin-pemimpin lain yang seolah-olah dia duduk, dia lupa untuk berdiri," kata Islah dalam video youtube yang diunggah akun Official iNews pada Minggu (25/2/2024).

Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) ini menilai, sikap Jokowi itu membuat semua orang terperangah.

Baca juga: Pemkot dan Warga Bangga Taruna Taruni Akpol Menjadi Warga Kota Semarang

"Dan gerakan-gerakan Pak Jokowi tanpa kita sadari ternyata sudah mulai merambah kepada apa yang disebut sebagai seorang politisi," ujarnya.

Islah mengungkapkan kalau semula dirinya berharap Jokowi menjadi seorang negarawan, menjadi seseorang yang disegani.

"Kita bermimpi bahwa Pak Jokowi ini seperti Yesus, kita bermimpi Pak Jokowi ini seperti Nabi Muhammad yang betul-betul tidak mau mengawetkan kekuasaan-kekuaasan manusiawi yang berada di sekitar," ujarnya.

Menurut Islah, apa yang dilakukan oleh Jokowi secara eskalatif seolah-olah betul-betul ingin tetap berkuasa.

Baca juga: Geger Kediri, Jasad Gadis Pare Ditemukan Bekas Luka di Lehernya, Tengkurap di Depan Kamar Mandi Pacar

"Ada apa dengan Pak Jokowi. Lalu kita runut satu persatu. Kalau kemudian akhirnya muncul Erick Thohir, muncul Khofifah, muncul Ridwan Kamil yang seolah-olah menjadi kader Pak Jokowi, ternyata ini semua adalah proxy-proxy Jokowi dalam bermain politik," ucapnya.

Kemudian, lanjutnya, ada PSI yang menjadi bagian dari orkestrasi politik, juga ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"PSI diminta untuk menjadikan Mas Ganjar sebagai capres yang kemudian digugurkan sendiri. Ini adalah bagian bagaimana pak Jokowi itu ingin mematikan pesaing-pesaing politiknya secara satu persatu, tapi kemudian karpet merah itu diberikan kepada seorang Gibran, anaknya sendiri," papar Islah.