Helo Indonesia

Tokoh PDIP Lampung Sindir Gibran Lewat Lagu Rhoma Irama

Nabila Putri - Nasional -> Politik
Selasa, 31 Oktober 2023 14:24
    Bagikan  
Tokoh PDIP Lampung Sindir Gibran Lewat Lagu Rhoma Irama

Tokoh PDIP Mukhlis Basri diskusi tipis-tipis tentang manuver politik keluarga Jokowi dengan Helo Indonesia sebelum nyanyi Darah Muda (Foto DS/Helo)

LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM -- Di setiap acara, terutama pesta, politikus senior PDI Perjuangan Mukhlis Basri (MB) seperti masakan kurang garam jika tak tampil nyanyi satu dua lagu. Namun, kali ini, lewat lagu, dia agaknya menyindir Gibran Rakabuming Raka.

Anggota DPR RI yang juga mantan dua periode bupati Lampung Barat ini sepertinya ikut pula menyindir Gibran Rakabuming Raka lewat lagu lama Rhoma Irama berjudul Darah Muda pada acara tasyakurannya Elti Yunani setelah diwisuda S-2, pekan lalu.

Sebelum nyanyi, kepada Helo Indonesia Lampung, setelah diskusi tipis-tipis soal perkembangan politik yang sedang hangat akhir-akhir ini, MB berulang kali bilang,"Pahamkan lagu ini?" Dijawab paham, dirinya pun menyanyikan lagu Darah Muda yang syairnya:

Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli
Darah muda

Baca juga: Setelah Arinal, Ini Alasan Unila Beri Herman HN Gelar Doktor HC

Biasanya para remaja
Berpikirnya sekali saja
Tanpa menghiraukan akibatnya
Wahai kawan para remaja
Waspadalah dalam melangkah
Agar tidak menyesal akhirnya

Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Darah muda

Setelah menyanyikan lagu itu, MB kembali menengok Helo Indonesia Lampung sambil kembali bertanya: Pahamkan lagunya? Kembali dijawab, paham paham, apalagi baru saja diskusi soal pendihnya PDIP ditinggalkan begitu saja oleh keluarga Jokowi yang telah didukung PDIP selama ini.

Baca juga: Darussalam: Pemakaman Orangtua Pj Bupati Tanggamus Teladan Bagi Kita

Kata dia, walau ditinggalkan begitu saja, sikap negarawan Ketum DPP PDIP Megawati terlihat seperti yang disampaikan Adian Napitupulu. Loyalis PDIP itu mengatakan Megawati minta para kadernya sesakit apapun harus tetap kawal Jokowi hingga paripurna.

Demikian pula yang dirasakan Muhklis Basri, dia menceritakan bagaimana memperjuangkan Jokowi agar menang pada periode pertama presiden RI. "Kami tegak lurus dengan kebijakan ketum partai mengamankan suara Jokowi di akar rumput," katanya.

Namun, setelah dua periode, seperti dicampakkan begitu saja, kedua putranya dibiarkan bergabung dengan partai lain. Belakangan, tampaknya tergoda candu kekuasaan, terpengaruh orang-orang di sekitarnya yang mabok kekuasaan.

Orang-orang sekitar Jokowi dimaksud adalah orang-orang (di antaranya menteri) yang merasa paling berjasa dan paling dekat dengan Jokowi, dan sangat sulit mengakui dan menghargai kebesaran peranan Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan. (HBM)