BANDA ACEH, HELOINDONESIA.COM -Ketua Umum KONI Aceh Kamaruddin Abu Bakar meyakinkan, renovasi semua venue di Provinsi Aceh yang akan digunakan saat PON XXI Tahun 2024 mendatang selesai pada waktunya. ‘’Ada 19 venue yang akan didanai APBN, sisanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dengan anggaran APBD,’’ ujar Abu, panggilan Kamaruddin Abu Bakar, Rabu (8/11/2023) saat menerima kunjungan pengurus KONI Jateng.
Rombongan KONI Jateng dipimpin Wakil Ketua Umum II Dr Soedjatmiko didampingi Waketum V Sudarsono, Sekretaris Umum Achmad Ris Ediyanto, Pengawas Internal April Sriwahono, Kabid Hukum Keolahragaan Ali Purnomo, Kabid Litbang Dr Mugio Hartono, dan Wakabid Binpres Dr Agus Raharjo diterima di kantor KONI Provinsi Aceh.
Baca juga: Aceh Siap jadi Tuan Rumah PON XXI, Atlet Non Muslim Tidak Perlu Khawatir
Ditambahkan Abu, 19 venue yang didanai melalui anggaran APBN dan venue lain yang dianggarkan melalui APBD Provinsi Aceh sebagian besar adalah renovasi. ‘’Tadinya Menpora saat itu Pak Zainudin Amali menjanjikan aka nada pembangunan stadion baru. Namun keputusan itu tidak jadi,’’ jelas Abu, panggilan akran Kamaruddin Abu Bakar.
Ditargetkan, semua renovasi akan selesai Bulan Juli tahun depan. Karena, pelaksanaan PON XXI akan dilangsungkan pada bulan September 2024. Kami masih yakin dan sesuai dengan jadwal, pelaksanaan PON XXI tidak aka nada perubahan. Walaupun kami tahu, tahun depan adalah tahun politik.
Dua Provinsi
Provinsi Aceh sendiri akan menjadi tuan rumah pelaksanaan PON XXI bersama dengan Provinsi Sumatera Utara. Tuan rumah event nasional empat tahunan itu untuk pertama kalinya dilakukan. Selama ini, PON dilaksanakan hanya dalam satu provinsi. PON XXI akan dilangsungkan 9-20 September 2024.
Baca juga: Selingkuhi Okie Agustina, Gunawan Dwi Cahyo Akui Hancurkan Rumah Tangganya
Abu menambahkan, ada perubahan venue kembali sesuai dengan Keputusan Gubernur Aceh terbaru. Beberapa cabang olahraga berpindah, di antaranya paramotor dan terbang layang yang sebelumnya dipertandingkan di Kabupaten Sabang dipindah ke Aceh Utara. Kemudian wood ball yang sebelumnya di Aceh Barat, kemungkinan besar digeser ke Banda Aceh, Berikutnya kempo dari Kabupaten Pidie pindah ke Banda Aceh.
Perubahan venue dikarenakan dengan beberapa pertimbangan dan saran dari technical delegate. ‘’Saran dari TD dan PB PON menjadi pertimbangan kami. Selain itu juga faktor kesiapan beberapa daerah,’’ tambah Abu. (ADE)