Helo Indonesia

Kelangkaan LPG Melon di Ponorogo, Ditanggapi Komisi B DPRD, hingga Warga Diminta Kartu Keluarga dan KTP

Edo - Nasional
Kamis, 27 Juli 2023 20:08
    Bagikan  
AGEN LPG
humas polres ponorogo

AGEN LPG - Salah satu agen LPG di Ponorogo yang mendistribusikan LPG melon yang belakangan menjadi langka

HELOINDONESIA.COM - Kelangkaan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg terjadi di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur, salah satunya di Ponorogo, mengalami kelangkaan gas LPG sejak beberapa pekan terakhir.

Untuk mendapatkan tabung gas LPG 3 kg warga harus bersusah payah tidak seperti biasanya, yang mudah ditemui sejumlah agen terdekat.

Namun kini warga harus mencari ke sejumlah tempat, itupun banyak agen yang tidak menjual tabung LPG 3 kg.

Seorang warga di Jl Kalimantan, Ny Anik mengaku kesulitan mendapatkan tabung gas LPG 3 kg yang biasanya banyak di jual kios atau agen-agen dekat rumah.

Baca juga: Fokus Selesaikan GLPG, Pemkab Pesawaran Tak Usulkan CPNS 2023

Namun kebanyak LPG yang tersedia adalah untuk 5,5 kg dan 12 kg, yang harganya dinilai memberatkan bagi warga biasa di Ponorogo.

"Kalau menggunakan tabung lebih besar, terlalu mahal, namun untuk 3 kg memang masih terjangkau," ujar Ny Aniek yang kepada heloindonesia, Kamis (17/7/2023).

Sementara warga yang lain Kiki mengaku pada saat membeli LPG 3 kg juga dimintai untuk membawa Kartu Keluarga (KK), oleh agen LPG, namun sayangnya ia menolak, memilih membatalkan tidak jadi membeli.

Meski demikian seorang warga di Poncowolo, Kota Porogo mengatakan hal yang sama sulitnya mendapatkan tabung gas LPG 3 kg.

Baca juga: Ramaikan Apel Siaga Perubahan di GBK,  Nasdem Ponorogo Bawa Lima Rombongan Reyog

Meski demikian tabung gas LPG didapatkan di salah satu agen namun harganya juga sudah mengalami kenaikan hingga 20 ribu.

Pada hal sebelumnya harga gas LPG 3 kg dijual dengan harga antara Rp16 ribu hingga Rp18 ribu.

Sementara seorang pemiliki pangkalan gas LPG Desa Gandukepuh, Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Purwanto mengakui pengiriman LPG 3 kg sempat terlambat beberapa kali.

Keterlambatan terjadi pada hari libur nasional dan akhir pekan, ia menduga sulitnya LPG karena hal itu.

Baca juga: Terjadi di Ponorogo, Kuda Balap Lepas Dari Kandang Tertabrak Mobil Hingga Berakhir Kematian dan Kaki Patah

"Sebenarnya barangnya ada saja, hanya pengirimannya tidak menentu kadang sore, kadang malam," kata Purwanto.

Sementara menurut Purwanto seperti dilansir radarmadiun, sejak awal Juli lalu ada aturan baru warga wajib menunjukkan fotokopi KTP saat pembelian LPG 3 kg.

Satu KTP mendapat 1 jatah LPG melon 3 kg, merupakan aturan baru merupakan instruksi dari Pertamina, yang ia pandang membuat ribet.

Namun demikian menurut Purwanto, untuk pembelian LPG melon warna hijau, wajib menunjukkan KTP hingga saat ini masih di sosialisasikan.

Bahkan keluhan warga terkait sulitnya mencari gas isi 3 Kg akhirnya sampai ke telinga wakil rakyat.

Baca juga: Menjelang 1 Muharam di Ponorogo Selalu Ditandai Dengan Upacara Perpindahan Kota Wetan ke Kota Tengah

Wakil Ketua Komisi B, Kabupaten Ponorogo, Ribut Rianto kepada radio gemasurya mengatakan siap menelusuri terkait kelangkaan tersebut.

Apakah benar karena itu murni karena kebutuhan masyarakat yang meningkat atau malah sebaliknya karena pasokan dari Pertamina dikurangi.

Ribut mengatakan saat ini pihaknya belum berani menyimpulkan dimana pusarannya.

"Tapi yang jelas kami melihat, kami menganalisa ini sama seperti pengurangan pupuk bersubsidi, mohon maaf kalau analisa kami salah, tetapi setidaknya kami mencari solusi, kalau kami belajar dari masalah pupuk subsidi awalnya seperti ini juga," kata Ribut kepada wartawan, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Ponorogo Tidak Terpilih Masuk Jejaring Kota Kreatif Dunia, Begini Ungkapan Kekecewaan Bupati Sugiri Sancoko

Untuk komisinya akan segera mengadakan hearing dengan agen, pengusaha SPBE, Dinas Perdagkum dan Pertamina.

Untuk memastikan adanya keresahan masyarakat adanya kelangkaan, juga akan dintak lanjuti dengan melakukan sidak dengan tim untuk memastikan kelangkaan bukan karena adanya penimbunan.

Apalagi kelangkaan LPG menurut Ribut sudah cukup lama terjadi, untuk mendapatkan gas LPG 3 kg, ada persyarakat khusus.

"Sejumlah pangkalan mengaku pembelian gas LPG ukuran 3 Kg harus melampirkan KTP dan KK yang menandakan memang pemerintah sengaja membatasinya," ujarnya.

Baca juga: Grebeg Suro Ponorogo Menampilkan Festival Reog Ponorogo se Indonesia

Sementara dari informasi yang berkembang di tengah masyarakat Ponorogo, bahwa kelangkaan gas LPG 3 kg sebagai upaya membatasi, pembelian LPG.

Hal ini karena adanya wacana untuk pergantian gas LPG yang sama namun dengan harga berbeda.

"Katanya memang nantinya akan ada tabung LPG 3 kg yang tidak ada subsidi, tentu harganya lebih mahal," ujar seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.

Sedangkan tabung LPG 3 kg bersubsidi nantinya akan dibatasi dengan membatasi dalam jumlah pembelian dengan menunjukkan KTP.

Sedang untuk pedagang nanti akan dibatasi jumlah pembeliannya maksimal dengan jumlah tabung tertentu dengan menunjukkan KTP.

Baca juga: Sindikat Pencurian Traktor dan Diesel Sawah Antar Kota Dibongkar Tim Resmob Polres Ponorogo

Namun jika dalam sehari jumlahnya melebih batasan maksimal, pedagang atau warga bisa membeli sendiri tabung gas LPG 3 kg yang tanpa subsidi.

Sementara Kepala Operasional SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) Ponorogo, Kuswiatno kepada antara menyatakan, saat ini ketersediaan gas elpiji melon di tempatnya masih ada 80 ton.

Sedangkan kebutuhan untuk melayani 19 agen di Kabupaten Ponorogo secara umum dibutuhkan sekitar 45 ton.

Baca juga: Kisah Anies Merenovasi Ndalem Guron, Rumah Berguru HOS Tjokroaminoto di Tegalsari Ponorogo

"Jadi stok masih aman, tidak ada penambahan maupun pengurangan," kata Kuswiatno

Dirinya menambahkan bahwa SPPBE  hanya melayani dan mendistribusikan agen resmi dari Pertamina.

Nantinya agen tersebut akan mendistribusikan kepada pengecer ditingkat bawah hingga sampai ke masyarakat.

Baca juga: Cara Mengatasi Sampah Menggunung di Ponorogo, Diubah Jadi Bahan Bakar Gantikan Batu Bara

Terkait masalah itu, Polres Ponorogo, Jawa Timur juga memperketat pengawasan distribusi BBM elpiji bersubsidi dalam kemasan tabung LPG 3 kg.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia kepada Antara mengatakan setiap pangkalan rata rata melakukan delivery order (DO) sekitar 500-560 buah gas elpiji tiga kilogram.

Meski demikian pihaknya juga akan tetap melakukan pengecekan hingga di tingkat pengecer. "Jika ada kelangkaan tentu karena konsumsi berlebih, tapi saya menjamin tidak ada penimbunan," katanya. **