Helo Indonesia

DPR Sebut Industri Tekstil Anljok Akibat Gempuran Impor Tekstil Ilegal dan Pakaian Bekas

Winoto Anung - Nasional
Senin, 17 Juli 2023 12:24
    Bagikan  
Muhammad Farhan
Laman DPR

Muhammad Farhan - Muhammad Farhan, Anggota Komisi I DPR. (Foto : Dok/Man)

HELOINDONESIA.COM - Produksi industri tekstil anjlok.  Terutama industry tekstil di Bandung Raya. Menurut anggota DPR Muhammad Farhan, masalah yang menyebabkan indutri tekstil anjlok karena gempuran impol tekstil illegal dan juga impor pakaian bekas.

Menurut Farhan impor ilegal tekstil dan peredaran pakaian bekas di Indonesia tidak dapat disepelekan, mengingat dampaknya yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi sektor sandang.

“Harus menjadi perhatian semuanya. Jangan dianggap kacang-kacangan. Ini serius. Karena kalau dibiarkan maka industri tekstil yang merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa hancur,” ujar  terkait kunjungan ke Sumedang Senin 10 Juli lalu.

Politisi dari Fraksi Partai Nasdem ini pun mengungkapkan aspek utama yang menyebabkan maraknya impor ilegal tekstil dan barang bekas di Indonesia.

Baca juga: Reshuffle Kabinet, Ini Alasan Jokowi Melantik Budi Arie Jadi Menkominfo

"Kita perlu memperhatikan berbagai macam aspek, salah satu yang utama adalah jalur distribusi barang-barang impor tekstil illegal tersebut,” ujar politisi Nasdem itu.

Menurut Farhan, impol tekstil illegal ini dampaknya luas. Pelaku industri dari level pabrik kelas dunia sampai ke industri kecil menengah, ternyata terungkap salah satu yang sangat mengkhawatirkan dan memukul industri TPT  (tekstil dan produk tekstil).

“Mereka sangat mengkhawatirkan dan terpukul akibat  impor ilegal tekstil dan pakaian bekas yang masuk secara massif. Dan itu masuk melalui orang-orang yang tidak memiliki atau mematuhi ketentuan importasi Indonesia,” ujar Farhan.

Baca juga: Reshuffle Kabinet, Nama-nama Baru Mengisi Jajaran Menteri Jokowi-Maruf Amin

Padahal tekstil dan produk tekstil  di wilayah Bandung Raya merupakan salah satu daerah sentra industri terbesar di Indonesia dan sebelumnya mampu menyerap tenaga kerja yang besar di Jawa Barat.

Menurut Muhammad Farhan, aspek utama yang menyebabkan maraknya impor ilegal tekstil dan barang bekas di Indonesia. "Kita perlu memperhatikan berbagai macam aspek, salah satu yang utama adalah jalur distribusi barang-barang impor tersebut,” ungkapnya.

Menurutnya pengetatan terhadap jalur distribusi impor tekstil tersebut penting dilakukan, guna mencegah masyarakat atau Konsumen memiliki akses terhadap barang tersebut.

Baca juga: Kapasitas GBK Cuma 77.193 Orang, Klaim Dihadiri Ratusan Ribu, Pas Anies Baswedan Pidato Pendukungnya Pada Pulang

“Apakah melalui aplikasi e-commerce, atau pelabuhan-pelabuhan besar yang di dalamnya terdapat oknum-oknum yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan impor masuk Indonesia,” jelasnya.

Oleh karena Muhammad Farhan berharap pihaknya dapat terus mendapatkan masukan terkait berbagai permasalahan yang terjadi, untuk nantinya diselesaikan melalui produk legislasi yang dihasilkan.

"Kami berharap bahwa Panja Sandang Baleg DPR RI ini bisa terus mendapatkan berbagai masukan terkait masalah sandang untuk kita buat menjadi sebuah produk legislasi yang akan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada,” kata Muhammad Farhan Legislator dari Dapil Jawa Barat I yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi. (*)

(Winoto Anung)