Helo Indonesia

Jokowi Menang Banyak, Pahlawan atau Pecundang Reformasi

Nabila Putri - Lain-lain
Selasa, 24 Oktober 2023 15:28
    Bagikan  
Jokowi Menang Banyak, Pahlawan atau Pecundang Reformasi

Herman Batin Mangku

Oleh Herman Batin Mangku*

SEMUA bakal calon presiden RI sudah punya pasangan masing-masing. Kata orang, jodoh tak lari kemana, rejeki sudah ada yang mengatur: Anies-Imin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran. Tinggal tunggu takdirnya pada Pemilu 2024.

Yang pasti, Jokowi sudah menang banyak selama 20 tahunan, sejak alih profesi dari "tukang kayu" jadi wali Kota Solo dua periode hingga jelang lengser "keprabon madep pandito ratu"penghujung periode kedua presiden RI.

Seperti kisah Mahabarata versi Wayang Purwa, Begawan Abiyoso, kakek Pendawa dan Kurawa, jelang lengser dari Istana, Raden Pandu Dewanata, putranya, telah siap atau telah dipersiapkan menerima estafet tahta Kerajaan Hastina Pura.

Baca juga: KPU Tunggu Surat Pemberitahuan Pendaftaran Prabowo-Gibran Hari Ini Juga

Demikian pula Jokowi, sang putra mahkota sudah berjalan di atas karpet merah yang dihamparkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) menuju Istana. Koalisnya, Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN), menguasai 45,39 persen kursi Senayan.

Jokowi menang banyak, hanya seorang "tukang kayu" dan petugas partai, dirinya berhasil "menaklukan" partai-partai gerot sekaligus mengantarkan putra mahkotanya yang masih "bocil" ke tampuk kepemimpinan negeri ini. Bandingkan dengan Megawati dengan putri mahkotanya Puan serta SBY dengan putra mahkotanya AHY.

Gibran mengalahkan putri mahkota Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri yang menyandang nama besar Proklamator RI dan pemilik partai pemenang pemilu serta putra mahkota Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga seorang jenderal dan pemilik partai besar Demokrat

Kedua kompetitor politik ini sudah jauh-jauh hari menyiapkan kedua pewarisnya ke tampuk kepemimpinan tertinggi negeri ini. Namun, belum rejeki. Gibran yang kesannya cak idak bae, tanpa harus nyemplung sawah dan keluar dari TNI, langsung jadi calon wakil presiden dalam hitungan hari.

Baca juga: Kebakaran TPA Bakung Diduga Sengaja, Tim Pergoki Pelakunya

Jokowi menang banyak, putra sulungnya yang baru berusia 36 tahun dan baru berpengalaman dua tahun jadi wali Kota Solo, petugas partai juga seperti bapaknya, berhasil menyingkirkan Airlangga Hartarto yang sudah berusia 61 tahun dan sempat diamanahkan partai sebesar Golkar jadi bacapres.

Bukan hanya "kalah", Airlangga bahkan memberikan kartu tanda anggota (KTA) Golkar buat memuluskan jalan sang putra mahkota Jokowi. Anak-anak Jokowi tanpa babibu hengkang dari partai yang ketua partainya pernah bilang bapaknya gak bisa apa-apa tanpa partainya. 

Jokowi menang banyak, lawan anak Jokowi saja, Gibran Rakabuming Raka bisa dengan mudah menyingkirkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berambisi jadi pemimpin negeri ini sudah lama. Namun, dua kali gagal bacawapres. Pilpres 2019 disalip Sandiaga Uno dan kini ditikung Cak Imin (Muhaimin Iskandar). Kini, pasrah menerima Gibran bacawapres koalisinya setelah tersingkir jadi bacawpresny Anies Baswedan. 

Jokowi menang banyak, sebagai orangtua tentu bangga, walau dirinya hanya petugas partai yang ijazah sarjananya sempat diusik-usik, putra bungsunya, Kaesang Pangarep bisa "bim salabim" menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bulan lalu (25/9/2023).

Menang lagi, dalam usia 28 tahun, putra ketiga Jokowi ini bakal calon wali Kota Depok. Seperti biasa, Jokowi menanggapi santai dan merendah atas melesatnya anak-anaknya. "Tugasnya orangtua itu merestui dan mendoakan," kata Jokowi di Kantor BPKP, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menang banyak, para relawannya tegak lurus ikut meninggalkan Kubu Banteng, konsisten berharap jadi komisaris atau lainnya, para konglomerat, para ketua partai terkesan manut dihadapan Jokowi yang pakai kaca mata kuda dari kritik dan hujatan serta masih bisa bagi-bagi kursi menteri. 

Baca juga: Motor Terbakar di SPBU Antasari

Jokowi juga menang banyak. Selama memimpin dua periode, mungkin paling banyak legacy- nya dibandingkan para presiden sebelumnya, mulai dari jalan tol, kereta cepat, bendungan, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kereta Cepat Whoosh, hingga berbagai undang-undang, termasuk UU Cipta Kerja, dan pencanangan Indonesia Emas 2045.

Jokowi menang banyak, anak-anaknya sudah mendapatkan jodohnya sebagai politikus, rejeki anak-anaknya menjadi calon wakil presiden dan wali Kota Depok, belum lagi menantu dan adik iparnya, tinggal satu lagi, nasib anak-anak, menantu, dan adik iparnya, akan ditentukan pada Pemilu Serentak 2024.

Takdir dari TYME terhadap "Dinasti Jokowi".ada di tangan rakyat, apakah Jokowi akan kembali menang di babak final tersebut sebagai negarawan yang akan dicatat sebagai pahlawan buahnya Reformasi 98 atau sebaliknya: sejarah akan mencatat kelak dirinya " ngeborong" kekuasaan seperti itu bakal dikenang tak lebih dari pecundang Reformasi '98. Kita hikmat menunggu takdir keluarga besar Jokowi. Tabiiik.

* Jurnalis, pengurus JMSI Pusat, Pimred Helo Indonesia, anggota PWI Lampung, penasehat AWPI Lampung.