Helo Indonesia

Boss Madura United Jadi Tersangka Kasus Suap BTS Kominfo 40 Miliar, Apa Kabar Madura United

Jumat, 3 November 2023 16:07
    Bagikan  
TERSANGKA
dokumen kejagung

TERSANGKA - Presiden Madura United, Prof Dr Achsanul Qosasi menjadi tersangka kasus suap senilai Rp40 miliar dalam pengadaan BTS Kominfo yang bermasalah senilai Rp8 triliun usai diperiksa Kejagung, Jumat (3/11/2023).

HELOINDONESIA.COM - Mengejutkan, Presiden Madura United, Achsanul Qosasi ditetapkan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka kasus BTS Kominfo yang melibatkan manatan Menkominfo, Johnny Gerard Plate, Jumat (3/11/2023).

Menurut informasi yang berkembang dimedia Achsanul meninggalkan Gedung Bundar Jampidus Kejagung pukul 11.00 menggenakan rompi pink dengan diborgol.

Sebelum pria yang menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini memberikan keterangan di Pengadilan negeri Jakarta Pusat.

Baca juga: Suka Mengancam yang Terlibat Kasus BTS, Bos Madura United jadi Tersangka dan Dibui Kejagung

Hingga dalam persidangan itu terungkap jika ada uang mengalir ke BPK, namun setelah ditelusuri pihak Kejagung ternyata uang mengalir ke dirinya dari kasus proyek senilai Rp8 triliun ini.

Seperti diketahui Achsanul Qosasi merupakan anggota III BPK, di dalam kasus BTS itu, menurut Kejagung pria bergelar Profesor Dr ini menerima aliran uang sebesar Rp40 miliar.

Sementara bidang tugas dan wewnang Anggota III BPK sendiri meliputi meliputi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara bidang lembaga negara, kesejahteraan rakyat, kesekretariatan negara, aparatur negara, riset dan teknologi.

Baca juga: Apa yang Dilakukan Madura United Menghadapi Persib yang Kehilangan Marc Klok, Begini Kata Pelatih Mauricio

Usai diperiksaan Kejagung, kini Achsanul Qosasi langsung ditahan di hotek berbintang Rutan Salemba Jakarta Selatan, akibat keterlibatan itu.

Ditahannya pria kelahiran Sumenep 10 Januari 1966 ini tentu membuat wawas keberadaan klub yang dimilikinya yakni Madura United.

Achsanul merupakan presiden sekaligus menjadi ujung tombak kemajuan Madura United yang bermarkas di Pamekasan, Madura.

Pada 10 Januari 2016, Achsanul Qosasi mengakuisisi Pelita Bandung Raya (PBR) dan diganti menjadi Madura United Football Club dibawah naungan PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB).

Baca juga: Rekam Jejak Madura United vs Singo Edan yang Loyo Menjadi Laga Berat untuk Keluar dari Zona Degradasi

Dalam perjalanan sepakbola, Achsanul bersama tim berjuluk Laskar Sape Kerrab mengalami kemajuan luar biasa, yang konsisten bertengger di tim papan atas Liga 1 Indonesia.

Bahkan permainan timnya juga relatif cukup agresif dengan menanamkan filosofi khas Madura, yang bekerja keras di tanah yang gersang.

Hingga putaran ke-18 Liga 1 Indonesia 2023, Maduran United tercatat sebagai tim papan atas menduduki peringkat 3 besar klasemen sementara dengan 31 poin.

Baca juga: Tak Mau Terpeleset, Madura United Bertekat Kembali Meraih Puncak Klasemen Sementara Liga 1 2023/2024

Sejak kasus ini mencuat, tepatnya di 6 pertandingan terakhir yang dijalani Madura United prestasinya terus menurun.

Selama 6 kali pertandingan terakhinya hanya menghasilkan satu kali kemenangan dua imbang dan tiga kalah yang seluruhnya bermain di kandang sendiri.

Bahkan prestasi Madura United yang sebelumnya berada di puncak klasemen sementara Liga 1 2023, terus melorot, digantikan Borneo FC kemudian kembali tertinggal oleh Persib Bandung hingga kini berada di posisi 3 besar Liga 1 Indonesia 2023. **