Helo Indonesia

Mbak Ita Apresiasi Partisipasi Masyarakat Gunakan Hak Pilih, Banyak TPS Didesain Unik

Rabu, 14 Februari 2024 15:55
    Bagikan  

- Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Foto: Dok

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Mbak Ita sapaan akrabnya mengakui jika satu suara sangat penting untuk keberlangsungan kemajuan Indonesia.

“Inikan adalah penentuan. Satu suara berarti bagi pemerintahan,” ujarnya usai melakukan tinjauan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Semarang, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: Bupati Kendal dan Istri Nyoblos di TPS 1, Dico: Pilihannya Rahasia

Dirinya juga mengakui antusiasme masyarakat Kota Semarang sangat tinggi dalam keterlibatan kelancaran Pemilu. Seperti halnya di TPS 09 Kelurahan Pleburan, Kecamatan Semarang Selatan, warga rela meminjamkan halaman rumahnya sebagai lokasi pemungutan suara karena TPS tersebut bocor saat hujan sehingga tidak layak digunakan.

Mbak Ita pun juga menyoroti ada salah satu TPS di Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara yang aksesnya terkena rob. Oleh karena itu, ia sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang untuk segera menindaklanjuti.

Rumah Warga

“Ada yang pindah tapi pindahnya di rumah warga. Tapi prinsipnya semuanya berjalan, tidak ada yang tertunda,” terangnya.

Selain itu, ia menambahkan banyak TPS di Kota Semarang yang didesain sangat unik. Ada pula salah satu TPS di Gayamsari secara swadaya memberikan makanan soto gratis kepada warga yang telah memilih. Menurutnya, ini adalah langkah bagus dari masyarakat untuk memaksimalkan partisipan Pemilu.

Baca juga: Tim Hukum AMIN Soroti Pelanggaran Serius Pilpres

“Kalau yang di Gayamsari itu sudah tinggi (partisipan-red) 50 persen pukul 10.00. Di Gayamsari ini menarik, jadi yang sudah memilih kemudian menunjukan bukti tinta di jari, akan mendapatkan soto gratis disiapkan oleh tokoh masyarakat di sana. Dan harapan Pak Pj (Pj Gubernur Jateng) minimal 80 persen partisipasi masyarakat, bisa terealisasi di Kota Semarang," imbuhnya.(ADE)