Helo Indonesia

Pertanyakan Netralitas Presiden di Pemilu 2024, PDIP: Jokowi Sudah Biasa Tinggalkan Janjinya

M. Haikal - Nasional -> Politik
Sabtu, 16 Desember 2023 20:03
    Bagikan  
Pemilu 2024,
Foto: tangkapan layar

Pemilu 2024, - Politisi PDIP Deddy Sitorus.

HELOINDONESIA.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali melancarkan serangan politik terhadap Presiden Jokowi yang dinilai tak akan netral dalam Pilpres 2024.

Pernyataan tersebut disampaikan Deddy Yevri Hanteru Sitorus atau Deddy Sitorus dalam sebuah postingan video yang diunggah akun X (at)doelpaten pada Sabtu (16/122/2023).

Anggota DPR RI sekaligus aktivis media sosial ini menegaskan bahwa amat sulit pemilu kali ini luber n jurdil. Pasalnya anak presiden yang berkuasa ikut kontestasi jadi cawapres.

Politisi asal daerah pemilihan Kalimantan Utara itu mengatakan, sangat sulit membayangkan Pemilu dan Pilpres 2024 kali ini akan jurdil (jujur dan adil) serta Luber atau langsung, umum, bebas dan rahasia.

Baca juga: Cetak Generasi Mumpuni, SDN Karangmlati 1 Demak Isi Liburan dengan Persami

"Pemilu tidak akan fair untuk semua, karena apa? Karena untuk pertama kalinya di dunia ini ada kontestasi Pemilu di mana anak dari presiden yang sedang berkuasa itu ikut bertarung di dalam kontestasi sebagai wakil presiden," ujar Deddy.

Tak hanya itu, lanjut Deddy, pada saat ayahnya sedang menjadi presiden yang berkuasa dan yang memegang kunci kekuatan adalah orang-orang dekat dari presiden.

"Hampir semua petinggi-petinggi yang ada sekarang ini kan orang-orang yang bersama presiden saat dia masih Wali Kota (Solo)," ujar Deddy.

Jadi, sambung Deddy, wajar saja kalau publik mempertanyakan soal netralitas presiden pada Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: DWP PAM Jaya Edukasi Air Bersih untuk Anak-anak Jakarta

"Kalau kami mempertanyakan gitu ya, nah ini kan membuktikan tesis bahwa sangat sulit untuk kita bisa berharap bahwa presiden Jokowi akan netral," ujarnya.

Menurut Deddy, kontestasi pemilu dan Pilpres mendatang akan mempertaruhkan harkat martabat kewibawaan harga diri seorang presiden.

"Seorang ayah, kita saja kalau anak ikut lomba 17-an Agustus selemah-lemahnya iman kita berteriak-teriak lompat-lompat mendukung anak kita. Lah ini kontestasi kekuasaan, jadi sangat tidak tidak mungkinlah kalau menurut kami presiden itu akan netral," ucap Deddy beranalogi.

Deddy mengungkapkan kalau Jokowi sudah biasa meninggalkan janji-janjinya.

Baca juga: Presiden Jokowi Pakai Dasi Warna Kuning Sebelum ke Jepang, Begini Kata Mensesneg

"Dulu dia bilang Gibran tidak akan nyalon (Wapres), baru 2 tahun jadi Wali Kota tapi ternyata terjadi. Gibran juga bilang dia patuh terhadap partai tetap saja lompat. Nah kalau sekarang dibilang dijamin Pemilu akan jujur dan adil apa jaminannya bahwa itu akan terlaksana?" tandasnya.